UNDERSTAND [19]

22.8K 2K 271
                                    

Hari berjalan seperti semestinya, malam berganti dengan siang begitu pula sebaliknya. Namun bagi Haechan hari-harinya belakangan ini cukup menyenangkan. Hubungannya dengan Mark kian membaik begitupula dengan Renjun. Seperti saat ini kedua pemuda manis itu saat ini sedang duduk dan bercengkrama di kafetaria milik Doyoung.

"Bagaimana hubunganmu dengan Mark?"

Haechan tersenyum lembut, "mulai membaik"

Renjun tersenyum, "syukurlah dan maaf"

"Untuk?"

"Untuk selama ini telah menyakiti hatimu, dulu kupikir aku telah tergantung pada Mark, karena yaa kau sudah pasti tahu ceritanya kupikir juga aku tidak akan bisa jika tanpa Mark di sisiku", Renjun tersenyum tipis.

"Nyatanya kau bisa"

Renjun mengangguk, wajahnya terlihat ingin menangis. "Ternyata benar sebuah kejadian memang selalu ada hikmahnya, aku tak menyangka bahwa Lucas Hyung dengan hati terbuka menerima aku dengan bayiku"

Haechan mengangguk, "bayi kalian"

"Ya, bayi kami"

Renjun kembali menatap Haechan dengan dalam, "Haechan-ah kumohon padamu, jangan berpikiran Mark tak mencintaimu.. semua yang Mark katakan benar adanya, jangam dengarkan perkataan orang lain yang membuatmu berpikiran negatif, kunci sebuah hubungan adalah saling percaya, jadi kumohon percayalah pada Mark jangan percaya perkataan siapapun itu"

Haechan bingung, apa yang Renjun maksud, kenapa pemuda dihadapannya ini terlihat sangat gusar sekali.

"Tapi Renjun-ah terkadang kita sudah sangat percaya tapi terkadang pasangan kita sendiri yang berkhianat pada kita, bagaimana dengan itu?"

Renjun menggeleng, "kau tidak perlu khawatir soal itu, percaya padaku kalau Mark tidak akan pernah melakukan hal itu, Haechan jika kau pernah mendapat perkataan tentang kami yang tidak benar jangan percaya hal itu. Kami tidak pernah melakukan hal itu, sungguh"

Haechan terdiam, matanya menatap lurus mata Renjun. "Da-darimana kau tahu kalau aku.."

"Jauhi Dino, Haechan"

"Ke-kenapa?"

"Kau tahu musuh terdekat kita mungkin saja adalah teman kita sendiri, jadi kumohon jangan dekati Lee Dino lagi", Renjun mencoba meyakinkan, wajahnya terlihat sangat memohon sekali.

Akhirnya Haechan mengangguk saja, meskipun alasan Renjun belum jelas tertangkap diotaknya. Menyodorkan segelas air yang terdapat dihadapan Renjun.

"Kau terlihat menggebu"

Renjun terkekeh, "maaf"

"Tak apa santai saja", Haechan membalas kekehan tersebut dengan sebuah senyuman tipis.

Tak lama dua orang yang mari kita panggil Mark dan Lucas datang secara bersamaan, karena memang dua orang itu tadi pergi secara bersamaan juga.

"Hei kau kenapa?", Lucas, pemuda bongsor itu sontak saja langsung melihat gelagat aneh dari calon tunangannya itu.

"Aku tak apa Hyung", senyuman tipis Renjun berikan.

"Baiklah kalau begitu ayo kita pergi, katanya mau cek kandungan"

Renjun tersenyum senang ketika mengingat hal tersebut, hampir saja ia lupa.

"Haechan kami duluan ya, sampai jumpa lagi"

Haechan tersenyum, "ya, sampai jumpa dan hati-hati ya"

Keduanya mengangguk, meninggalkan Haechan juga Mark di kafetaria tersebut. "Kita mau kemana?"

[END] UNDERSTAND [MarkHyuck] °Where stories live. Discover now