17. Change

1.5K 200 5
                                    

Tara's Pov

"L-lo mau deketin Jesi?"

Jo mengangguk. "Kenapa? Lo gak suka gua deket sama Jesi? Kalo Lo gak suka, yaudah gua masih ada Bela."

Aku menatapnya malas.

"Hahhaah! Canda kali! Udah pokoknya, gua mau coba deketin Jesi. Gua capek ngejar-ngejar Bela. Dia kayaknya gak bakal bisa suka sama gua. Tapi Jesi... Dia makin hari gak tau kenapa makin perhatian sama gua. Awalnya gua risih, tapi kalo dipikir-pikir, Jesi gak buruk juga. Dia cewek yg baik. Gua udah terlalu banyak dosa. Gua gak mau rebut cewek orang."

Kini, aku menatapnya tak percaya. Aku serasa sedang tidak berbicara dengan Jo sekarang.

"Gua ngasih tau Lo ini, bukannya gak ada maksud. Ya,,, gua belum 100% suka sih sama Jesi. Cuma kalo Lo berkenan, mau gak Lo bantuin gua buat deket sama dia? Secara, kalian itu kan akrab. Ya, gua rasa Lo bisa bantu gua. Itu juga kalo Lo mau. Kalo Lo nolak, ya gak apa-apa. Gua bisa ngerti. Pasti Lo masih kesel sama gua gara-gara pernah suka sama Bela. Sebenernya masih suka sih. Jadi, gua mau deketin Jesi, biar gua juga bisa lupain Bela."

Jesi memintaku untuk membantunya agar dekat dengan Jo. Dan sekarang, Jo juga meminta hal yg sama padaku. Mereka sama-sama ingin dekat.

Aku benar-benar tak percaya. Tentunya aku akan menbantu dia kali ini walaupun aku tahu, dia adalah orang yg sangat aku benci. Tapi, aku membencinya karena dia berusaha merebut Bela dariku. Lalu sekarang? Apa yg membuat aku benci padanya? Dia sudah berniat untuk melupakan Bela dan itu sangat bagus.

Jo ngehela napas. "Dahlah. Harusnya gua gak berharap sama Lo si. I know, you don't fucking care. Intinya, gua cuma mo bilang, kalo gua gak akan ganggu hidup Lo sama Bela lagi. Udah cukup main-main. Gua butuh yg serius. Sekalian buat Mama sambung Caca." Jo bangkit dari kursinya.

"Wait!"

Jo ngelirik gua. "Apa?"

"Lo serius?"

"Apa muka gua keliatan bercanda sekarang, hah?"

"Gua mau bantu Lo."

Jo kembali duduk. "Gimana caranya?"

"Tar gua pikirin."

"Ok." Jo berdiri lagi dan hendak berjalan meninggalkanku. Tapi, dia behenti dan kembali melirikku, "Satu lagi. Gua minta maaf sama apa yg udah gua lakuin." Lalu dia pun pergi.

Aku tak tahu apa saja yg sudah Jesica lakukan sampai Jo berubah seperti ini. Aku harap, Jesica tidak menggunakan ilmu hitam.

Sekarang, aku harus memberi tahu Jesica tentang ini. Aku meneleponnya dan menyuruhnya untuk menemuiku di sini.

Beberapa menit kemudian, dia pun datang.

"Apa, Tar?"

"Lo apain Jo?"

"Hah? Gak ngapa-ngapain. Emangnya kenapa?" Jesica mengerutkan alisnya bingung.

"Lo gak santet dia kan?"

"Gila! Gak lah! Emangnya kenapa??? Jo ngomong apa sama Lo???"

"Perjuangan Lo deketin Jo, gak sia-sia."

Jesica menganga. "M-maksudnya?"

"Jo kayaknya suka sama Lo."

"Hah??? Suka sama gua??? K-kok bisa? Emangnya dia ngomongnya gimana?"

"Ya,,, sebenernya dia gak ngungkapin secara spesifik ke gua, kalo dia suka sama Lo. Tapi, dia bilang ke gua, dia pengen deketin Lo. Dia juga minta bantuan ke gua, biar kalian bisa deket."

YOU'RE CRAZY #2Where stories live. Discover now