25. :)

2.9K 242 70
                                    

Entah tempat apa ini. Semuanya putih dan tak berujung. Tak ada seorang pun di sini. Hanya aku sendiri.

Aku juga tak mengerti kenapa aku bisa tiba-tiba di sini. Setelah semuanya gelap, kini mendadak menjadi terang sampai menyilaukan mata.

Aku tak mau di sini. Aku ingin pulang. Aku ingin bertemu Bela dan anakku yg masih berada di dalam kandungannya itu. Dudu. Aku merindukan mereka.

"Apa itu?" Aku melihat titik hitam di ujung sana. Apa itu jalan keluarnya?

Segera saja aku berlari menuju titik hitam tersebut. Semakin lama, titik itu semakin besar dan ternyata, itu adalah gua.

Dengan ragu, aku memasuki gua ini.

"Ada orang?" Tak ada respon selain dari suaraku yg bergema.

Aku terus berjalan tak tentu arah.

"Tara!"

"Siapa itu?" Aku celingak-celinguk mencari orang yg memanggilku.

"Tara!" Suara itu. Suara yg sangat indah dan tak asing bagiku. Itu pasti suara Bela.

Segera saja aku mengikuti sumber suaranya dan di depan sana, aku melihat titik putih.

Entahlah. Jika aku menuju titik putih itu, apa aku akan kembali ke tempat tadi? Atau justru, itu tempat yg berbeda?

"Tara!"

Aku memicingkan mataku. Aku melihat seorang wanita di depan sana. Tak salah lagi, itu pasti Bela.

Aku langsung menuju titik putih tersebut untuk menghampiri Bela. Tapi sayang, Bela malah berlari.

"Tunggu Bel!"

Aku melihat ke sekeliling. Ternyata, aku sudah keluar dari gua itu. Kini, di sekelilingku hanya ada pohon-pohon tinggi. Aku benar-benar tak mengerti. Di mana aku sebenarnya? Dan di mana Bela?

"Bela!!! Kamu di mana???"

Aku lelah dan akhirnya terduduk di sini, di atas rerumputan yg hijau. Aku sudah lelah berlari untuk keluar dari dunia aneh ini. Aku juga lelah mengejar suara Bela yg terus saja menghilang. Rasanya, aku ingin istirahat sebentar.

Aku merebahkan tubuhku, dan memejamkan mataku.

"Tara bangun..."

Aku langsung membuka mataku. Bela baru saja menyuruhku bangun. Tapi di mana dia?

"Bela???"

"Tara..."

Aku membalikkan tubuhku dan ternyata Bela berada tepat di belakangku. Ia menggunakan gaun putih panjang sampai menyapu rerumputan. Segera saja aku berdiri dan memeluknya erat.

"Kenapa kamu pergi, Bel???"

"Kamu yg pergi Tara... Kenapa kamu pergi?"

Aku melepaskan pelukan dan menatapnya heran. "Aku gak pergi. Aku terus cari kamu dari tadi."

"Enggak Tara... Kamu mau pergi ninggalin aku."

"A-apa maksud kamu? Siapa yg bilang itu? Aku gak akan kemana-mana!" Aku kembali memeluknya erat.

"Jangan pergi Tara..."

"Gak akan Bel... Aku udah janji gak akan pernah ninggalin kamu..."

Bela mengusap punggungku. Aku baru merasakan, bahwa perut Bela tidak besar. Aku pun melepaskan pelukanku lagi dan menatap perutnya.

"Mana Dudu???"

"Dia tidur." Bela tersenyum.

"Aku mau ketemu dia. Aku mau gendong dia." Ucapku senang.

YOU'RE CRAZY #2Where stories live. Discover now