Rasa Takut (Pt. 1)

419 23 1
                                    

   (Female reader)

   "Aku takut..."

   "Takut kenapa?"

   "Aku takut kehilangan kepercayaan dari orang-orang yang kusayangi."

~~~

  
   "Dek, bangun." Seorang gadis berseragam sekolah mengetuk pintu kamar adiknya.

   "Udah bangun, Nee-chan", sahut seorang lelaki dari dalam.

   " Ya udah, Nee-chan berangkat duluan ya. Soalnya hari ini ada piket. Sarapan kalian udah disiapin." Gadis itu memasang almamater dan sepatunya, lalu keluar rumah.

   Nama gadis itu Miya [y/n], kakak dari si kembar Miya Atsumu dan Miya Osamu. Ia adalah kakak yang baik, pintar, perhatian, nggak pemarah, dan pastinya, paling normal diantara ketiga bersaudara ini. Ya, meski kadang ia ikutan bobrok kayak dua adiknya sih.

   "Nee-chan!" Panggil seseorang.

   [y/n] menoleh, lantas terkejut. "Lho, Samu? Tsumu mana?" Tanyanya.

   Osamu dengan enteng menjawab, "Masih tidur."

   "HAH?!" [y/n] panik. "Astaga, kok gak dibangunin?"

   "Udah Samu bangunin, tapi dianya aja yang nggak mau bangun. Hari ini Samu juga piket, Nee-chan." Osamu masih menjawab dengan nada santai sambil memakan onigiri yang [y/n] siapkan tadi.

   "Ya udah, Samu duluan aja. Biar nee-chan yang bangunin." [y/n] berlari kembali ke rumah, meninggalkan Osamu yang masih bengong dengan wajah tanpa dosa.

   "Eh?! Nee-chan kan piket juga!" Seru Osamu. Sayangnya, kakaknya sudah jauh.

   Sesampainya di rumah, [y/n] langsung membuka pintu kamar adiknya. Terlihat Atsumu yang masih terlelap dengan damainya.

   "MIYA ATSUMU, BANGUN DEK! UDAH TELAT NIH!" Seru [y/n] panik. Biasanya, kalau [y/n] udah manggil adiknya pakai nama lengkap, artinya dia sedang dalam mode serius.

   Yang dipanggil tentu saja tersentak. "Nee-chan?"

   [y/n] menarik selimut Atsumu. "Udah, ayok siap-siap ke sekolah. Cepet mandi, biar nee-chan yang siapin seragam Tsumu." [y/n] bergegas membongkar lemari Atsumu, mencari seragamnya, lalu menyetrikanya setelah mendapatkannya.

   Nee-chan able banget lah~

   Alhasil, [y/n] terlambat ke sekolah dan dianggap bolos piket, membuatnya mendapatkan hukuman, yaitu membersihkan toilet perempuan di jam istirahat.


~~~

  
Jam istirahat. Harusnya [y/n] makan bersama teman-temannya di kantin atau duduk manis di kelas sambil mempelajari materi pelajaran selanjutnya. Namun, kali ini ia harus merelakan jam istirahatnya untuk mengerjakan hukumannya. [y/n] pergi ke gudang alat-alat kebersihan untuk mengambil sikat dan cairan porselen. Baru saja keluar dari gudang, ia bertemu dengan Kita Shinsuke, sahabat [y/n] sejak kecil yang sekelas dengannya sekaligus kapten voli putra sekolahnya.

   "Mau makai cairan porselennya juga?" Tanya Kita.

   "Iya. Shinsuke-kun juga?" [y/n] memanggil Kita dengan nama kecilnya karena mereka akrab. Kita membalas dengan anggukan.

Haikyu Random Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang