Behind the Scene : Ruang Kerja Author

85 5 0
                                    

Tok tok...

Aku mengangkat kepala dari meja kerjaku, lantas berseru, "Masuk."

Pintu terbuka. Seseorang masuk dengan membawa 8 lembar kertas HVS.

"Oh, kamu. Ada keperluan apa?"

Orang itu duduk di kursi yang ada di hadapanku, lantas membanting 8 lembar HVS itu di mejaku. Ia menghela nafas, lalu berucap, "Kenapa cuma ceritaku yang genrenya angst? Cerita yang lain normal-normal aja tuh. Di ceritaku nggak ada lucunya sama sekali. Kejam. Nggak adil."

Aku menoleh. "Nggak ada lucunya? Menurutku, pas kamu dilempar pake kamus sama Iwaizumi, itu lucu kok. Ya, walaupun sebenarnya aku nggak ketawa pas ngetik sih."

"Huaaaa... Author jahat! Kenapa malah bikin aku nangis?" Orang itu menelungkupkan wajahnya di meja kerjaku. "Kodok sialan!!"

"Kamu juga paham dikit lah. Aku udah nunda berapa minggu buat nggak update? Minggu pertama aku ada perjalanan, trus besoknya disambut sama tugas nggak ngotak. Taunya pas minggu kedua, aku yang udah niat mau update malah sakit. Haaaa... Aku harus minta maaf sama readers." 

Hening.

Sesaat kemudian, aku mengelus rambutnya, lalu berucap, "Maaf deh. Tapi asal kamu tau ya Oikawa, cerita yang aku bikin pake nama kamu tuh sebenarnya pondasi utama dari fanfict ini lho."

Pemuda yang kupanggil Oikawa itu mengangkat kepalanya. "Eh, beneran?"

Aku mengangguk. "Ide paling pertama yang muncul. Dari situ, aku akhirnya mutusin buat bikin fanfict."

Mata coklatnya berbinar. Sepertinya ia senang.

Pintu ruang kerjaku terbuka. Iwaizumi masuk.

"Oi, disini lu rupanya, Kuso-oikawa." Ia menarik kerah belakang kemeja Oikawa. "Balik, author mau nyiapin book kedua."

Oikawa menatapku. "Book kedua? Beneran?"

Aku mengangguk. "A-aku janji gabakal bikin genre angst lagi. Aku trauma." ಥ_ಥ

"Hahah... Oke~"

"Dah, ayok balik woi."

"Iya iya, Iwa-chan jangan tarik dong. Sakit." :"( []














Haikyu Random 2 in progress...

Haikyu Random Where stories live. Discover now