Chapter 15

560 56 10
                                    

Hyunjin menggigiti kukunya. Ia sangat gugup dan juga khawatir dengan keadaan Jisung.

Saat ini Hyunjin sudah di Onda Hospital City, ia ikut dengan ambulans. Ia belum mengabari siapa-siapa, terlalu takut untuk menjelaskan apa yang terjadi. Hyunjin hanya mengadu pada ayahnya yang memang dokter disini, walau ia dokter gigi. Wonho saat ini sudah berada di Ruang ICU bersama Jisung.

Tanpa Hyunjin sadari, Taeyong mengikuti ambulans itu setelah mendapat telepon dari Sungchan.

Taeyong sudah berusaha menelpon Jaemin sedari tadi. Tapi ponsel anak itu tidak aktif, dan saat ia bertanya pada Sungchan. Sungchan bilang Jaemin tak terlihat lagi setelah acara potong kue.

Cklek

"Papi, gimana Jisung? Dia baik-baik aja kan?" tanya Hyunjin dengan segera ketika melihat Wonho yang baru saja keluar dari ruang operasi.

Wonho tiba-tiba memeluk Hyunjin.

"Jisung harus melakukan operasi, kepalanya sangat terluka parah. Papa gak bisa menanganinya, kita harus tunggu Dokter Jung terlebih dulu"

Beberapa perawat membawa Jisung ke ruangan operasi, Hyunjin dan Wonho langsung mengikuti mereka dan duduk di kursi tunggu ruang operasi.

Tak lama setelah itu, Jaehyun tiba di depan ruang operasi dengan sangat tergesa-gesa. Ia juga sudah bersama dengan para perawat yang akan membantunya.

"Dokter Hwang, mohon keluarkan pasien di dalam. Saya akan segera melakukan operasi untuk pasien kritis" ucap Jaehyun.

Hyunjin melebarkan matanya tak percaya.

"Apa? Dokter! Jisung juga pasien kritis, Dokter! Kenapa gak operasi Jisung dulu aja hah?!" teriak Hyunjin.

Jaehyun melirik sekilas pada Hyunjin lalu kembali pada Wonho.

"Pasien ini adalah anak dari pemilik rumah sakit dan usianya baru 7 tahun. Bawa dan rujuk pasien itu ke rumah sakit lain"

Perintah Jaehyun pada beberapa perawat yang tadi bersama Wonho.

Hyunjin semakin tak terkendali dan hendak memukul Jaehyun jika saja tidak ditahan oleh Wonho. Emosinya kian meledak saat melihat Jisung dibawa keluar lagi dengan tubuh yang semakin memucat.

"Jisung!! Jisung hiks..."

Hyunjin mengikuti Jisung yang dibawa oleh perawat itu. Wonho ikut dibelakangnya sambil sesekali mengusap matanya.

Mereka berpapasan dengan Jaehyun. Jaehyun menatap mata Jisung yang masih setengah sadar.

Jujur, ia sedikit kesal dengan Jisung karena telah membuat masalah saat hari pertamanya di rumah. Juga karena kedatangannya yang tiba-tiba sampai membuat beberapa konflik dengan Jaemin dan Taeyong.

"Ayah..."

Deg

Suara lirihan yang sama sekali tak terdengar oleh siapapun. Tapi Jaehyun dapat memastikan kalau Jisung berkata seperti itu.

Hatinya sangat berdebar melihat pemandangan menyedihkan Jisung, tapi Jaehyun memilih mengabaikannya dan bersiap ke ruang operasi.

Sementara Taeyong sudah menangis dibelakang. Ia berada cukup jauh dari mereka.

Walau Jisung adalah ancaman terbesar baginya, tapi tak bisa dipungkiri kalau Taeyong memiliki rasa sayang pada anak itu. Melihatnya belajar dan bermain dengan Sungchan, membuat hati Taeyong sedikit menghangat. Ia tak pernah melihat Jaemin bermain dengan Sungchan.

"Jaehyun, andai kamu sadar kalau kamu baru saja menolak untuk mengoperasi anak kamu sendiri"

~Heaven~

Sungchan baru pulang dari pemakaman Jisung. Wajahnya tampak kacau dan berantakan.

Jisung sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri. Bahkan lebih ia sayang daripada Jaemin. Tapi kenapa Jisung harus pergi secepat itu?

Saat ini ia sudah berada di kamar tamu yang ditempati Jisung selama ini. Ia melihat kamar itu sangat rapi dan tertata. Dan ada foto dirinya bersama Jisung di atas nakas.

Sungchan mengamati kamar itu, mengingat beberapa memori yang sempat mereka lalui.

"Hayoo Kak Jiji lagi nulis apaan tuh?"

"Ih apa sih? Uchan kepo deh"

"Nulis yang enggak-enggak ya? Masa Uchan pengen liat malah ditutupin?"

"Anak kecil ga boleh tau"

Mungkin ini lancang, tapi entah kenapa tubuh Sungchan  bergerak begitu saja untuk mengambil buku bersampul warna coklat itu.

Sungchan membaca lembaran demi lembaran berisi tulisan Jisung. Ternyata itu buku diary. Ia sama sekali tak menyangka kalau kehidupan Jisung sangat berat dan penuh ujian. Sungchan baru tau kalau selama ini Jisung bekerja sebagai orang jahat demi menyambung kehidupannya.

Deg

Sungchan semakin terkejut saat membaca beberapa lembar terakhir yang Jisung tulis. Semuanya, kini Sungchan jadi tau semuanya.

Alasan kenapa Jisung tiba-tiba mendekatinya. Dan ingin tinggal dirumah ini.

"Jadi... Kak Jiji itu anak Papa?"

"Papa pulang"

"Taeyong? Jaemin? Sungchan?"

Sungchan membawa buku diary dan laptop yang sempat dipinjam Jisung. Ia menuruni tangga dan menemui Jaehyun.

"Sungchan sayang, kok gak jawab Papa sih tadi?"

Sungchan menatap Jaehyun dengan datar.

"Anda masih bisa menyebut diri Anda sebagai 'Papa' setelah apa yang Anda lakukan pada anak kandung Anda sendiri?"

"Jung Sungchan!"

Jaehyun tesulut emosi. Bagaimana mungkin anak 10 tahun berbicara sekasar itu pada orang tuanya.

"Apa kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan?!"

"Apa Anda sadar dengan apa yang anda lakukan?"

Sky Castle; hyunsung ver.✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang