Serena dan Nabila berjalan beriringan masuk menuju ruang kelas mereka, saat di gerbang sekolah tadi ia juga bertemu dua sahabatnya Mita dan Rosa.
Mereka berempat berjalan beriringan, mereka sering menjadi perhatian karena cantik dan menjadi wanita idaman para siswa disekolah. Baik Serena maupun ketiga temannya yang lain juga sering mendapatkan pernyataan cinta dari para siswa laki-laki di sekolah.
Sesampainya di kelas mereka langsung duduk di bangku masing-masing. Serena duduk dengan Nabila.
"Eh Ren, semalem pacar lo nelfon gue njir pas lagi kencan sama Elvin. Emang lo kemana sampe dia nyariin lo kek gitu." Ucap Mita menatap Serena.
"Gue juga dapet telepon dari Arsen nanyain lo Ren, dari nada bicaranya kayak khawatir banget gitu." Sahut Rosa.
"Semalem Rena nginep di rumah gue, kalian kayak ga tau si Arsen aja. Dia ngebikin si Rena ujan-ujanan tau." Mendengar ucapan Nabila, Mita dan Rosa terkejut. Memang sudah biasa sih, tapi ini Rena sampe harus hujan-hujanan segala. Ntar kalo sakit mereka kan sedih.
"Bener Ren?" Tanya Rosa, Rena hanya menganggukkan kepalanya.
"Emang minta di putusin tuh si Arsen, lama-lama gue gedek sama sikap dia yang plin-plan itu."
"Udah Ta gak usah emosi, gue baik-baik aja kok."
"Pokoknya kalo ada apa-apa lo cerita sama kita ya Ren, kita bakalan selalu dukung lo."
"Makasih ya kalian udah nyemangatin gue, sebagai gantinya ntar gue traktir makan seblak mbok Jah abis pulang sekolah nanti."
"Wahh enak tuh. Kuy lah kalo di traktir mah." Ucap Mita dengan mata berbinar.
"Elo ma kalo makanan gratis juga langsung sikat." Gerutu Nabila melihat tingkah temannya yang doyan gratisan.
Tak lama bel masuk berbunyi dan waktunya pelajaran di mulai. Setelah beberapa jam akhirnya waktunya pulang, kini para siswa berhamburan keluar untuk pulang.
"Ren, si do'i udah nunggu lo tuh." Ucap Rose yang melihat Arsen berdiri di dekat mobilnya, pria itu mengamati kanan dan kiri. Sepertinya Arsen tengah mencari keberadaan Serena.
"Yah, berarti gak jadi makan seblak dong kita." Mita merasa sedih karena ternyata Serena sudah di jemput Arsen, itu berarti mereka tidak jadi makan seblak.
"Jadi kok Ta, gue gak mau pulang dulu. Kita tetep pergi beli seblak." Ucap Serena.
"Serena!" Teriak seseorang yang tak lain adalah, Arsen. Pria itu berlari mendekati Serena.
Saat Arsen sampai di hadapan Serena, ia langsung menarik tangan Serena. Serena yang kesal karena tiba-tiba di tarik oleh Arsen pun menghempaskan tangannya.
"Apa-apaan sih main tarik-tarik gue, sakit tau." Bentak Serena karena merasa kesal dengan tingkah Arsen.
"Ayo kita pulang, kemana saja kamu? Dari semalam susah di hubungil?" Tanya Arsen dengan wajah datarnya.
Serena mendengus kesal mendengar ucapan Arsen, bukannya meminta maaf Arsen justru bertanya kemana dirinya pergi semalam.
"Bukan urusan lo, dah lah lo pulang aja sendiri sana. Gue gak mau pulang sama lo, gue mau pergi main sama temen-temen gue."
Arsen merasa terkejut karena Serena memakai 'lo-gue', sepertinya Serena benar-benar sangat marah kepadanya. Ia segera menormalkan ekspresi terkejutnya.
"Gak bisa, saya gak kasih kamu ijin. Kita langsung pulang sekarang." Arsen kembali menarik tangan Serena, namun Serena segera melepaskannya.
"Ngapain lo larang-larang gue, punya kuasa apa lo? Mending pergi urusin kerjaan lo aja sana, gak usah jemput-jemput gue lagi. Bil, Ta, Sa ayok kita cabut." Mereka berempat pergi meninggalkan Arsen yang masih berdiri pada tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Boy
Teen FictionSerena mempunyai kekasih yang bersifat dingin. Karena sifat dingin kekasihnya, Serena harus berjuang untuk mencairkan sifat dinginnya, mampukah Serena mencairkan hati Arsen? Yuk langsung baca aja, sapa tau suka Cover by : Pinterest ©DNURKOOK2021