Part 2

1 0 0
                                    

Hari demi hari telah Leo lewati, ia hanya menghabiskan waktunya di dalam goa itu saja. Tubuh Leo menjadi sangat kurus, ia memang memakan beberapa berries tapi hanya sedikit saja, bahkan ada hari dimana ia benar-benar tidak makan. Saking kurusnya Leo, tulangnya sampai terlihat. Beberapa kawanan hewan seperti rusa, bahkan beruang seekor diri melewati Leo dengan tampang yang terlihat kasihan melihatnya.

Di pagi yang cerah, ada seekor rusa yang masih cilik terlihat sedang minum di tepi danau, Leo hanya memandang rusa tersebut dari kejauhan, dari goa yang ia tempati. Sambil merebahkan dirinya dan menatap rusa tersebut, seketika ia melihat ada gerakan air dari jarak yang dekat dengan anak rusa tersebut. Leo hanya terdiam menyaksikannya, ia tahu ada seekor buaya yang ingin memangsa rusa tersebut. Anak rusa tersebut tidak menyadari bahwa dirinya akan dilahap menjadi santapan sarapan lezat sang buaya saat itu.

Tak lama dari itu, hentakan kaki yang sangat kencang dan keras menghampiri sang anak rusa. Rusa yang terlihat sangat besar itu, sang induk anak rusa, menghampiri anaknya untuk menyelamatkan anaknya dari serangan buaya tersebut. Ia pun berhasil menyelamatkan anaknya dan membawa anaknya ke tempat yang jauh dari danau tersebut. Leo terdiam melihatnya.

"Betapa indahnya memiliki hal untuk dilindungi dan merasa terlindungi dari bahaya" sahut Leo yang terdiam menyaksikan kejadian tersebut. Leo berpikir, apakah tujuan sebenarnya ia disini untuk melindungi hal yang harus ia lindungi atau memang ada tujuan lain yang harus ia cari dan ia temukan. Terlalu menyedihkan untuk dipikirkan dan terlalu menyedihkan untuk seekor serigala yang terlihat tangguh di mata hewan lain, harus merasakan hal seperti ini dan memikirkan hal yang tidak perlu dipikirkan ini.

Tak lama ia terdiam, tak sadar ia meneteskan air mata memikirkan hal tersebut. Leo mengingat satu hal, ia tidak pernah sama sekali melihat ayahnya. Ia penasaran dengan sosok figur ayahnya seperti apa. Apakah mirip dengannya, atau mirip dengan kedua saudaranya atau bahkan tidak mirip dengan siapa-siapa. Saudara bahkan Ibu Leo tidak pernah menceritakan tentang ayahnya karena satu hal, Leo tidak pernah dianggap oleh mereka. Entah salah apa yang telah ia perbuat sampai keluarganya sendiri menjauhinya, bahkan ia merasa ia tidak pernah melakukan kesalahan apa-apa pada mereka.

"Ayah..aku merindukanmu..walaupun aku belum pernah bertemu denganmu. Tapi ini aneh, rasa ini ada, aku merindukanmu ayah...Aku berharap kau ada saat aku lahir, sampai sekarang. Mungkin...kau akan mengajariku banyak hal seperti berburu..tidak seperti ibu atau kakak yang tidak pernah menganggapku ada." banyak hal di pikiran Leo, ia merasa dirinya hilang dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan perbuat. Ia hanya merasa sangat hilang.

***


A Lone WolfWhere stories live. Discover now