Sweetest Love

324 12 0
                                    

"Terima kasih, hati-hati di jalan!" Areum membungkukkan badannya, melepas kepergian para tamu yang sempat menginap di penginapan itu. Senyum manis juga terpulas di bibir wanita itu.

Penginapan yang hampir bangkrut itu kembali berjaya di tangan Areum. Berkat kegigihan dan keuletannya, Areum bisa membalikkan keadaan. Wanita itu sangat rajin melakukan promosi di media sosial. Bahkan ia tidak malu menyebarkan selebaran di jalanan demi menarik wisatawan. Hingga akhirnya, penginapan yang tidak memiliki harapan itu bisa ramai oleh pengunjung.

Sudah setahun berlalu sejak perceraiannya. Kehidupannya semakin membaik berkat Kang Hyuk. Kang Hyuk sudah menyelamatkannya, memberinya tempat tinggal, juga pekerjaan. Pria itu sangat baik padanya.

Wanita itu telah berubah seratus delapan puluh derajat. Sekarang ia berubah menjadi pribadi yang cukup ceria. Penampilannya bersih dan terawat. Tubuhnya lebih berisi, tidak kurus kering seperti setahun yang lalu. Areum terlihat sepuluh tahun lebih muda dari usianya. Sangat berbanding terbalik dengan kondisinya dulu. Mungkin jika dibandingkan, kini Areum tak kalah cantik dari So Jung.

Berkat pria yang menolongnya itu, semangatnya kembali. Kang Hyuk selalu memberikan motivasi padanya. Membantunya kala ia kesulitan, menghiburnya saat ia gagal. Pria itu menjadi satu-satunya orang yang ada di sisinya saat ia terpuruk.

Benar kata pepatah, cinta ada karena terbiasa. Tanpa Areum sadari, lambat laun perasaan cintanya pada Kang Hyuk tumbuh. Areum jatuh cinta pada kebaikan hati pria itu. Namun Areum hanya bisa memendamnya sendirian, ia merasa tidak pantas untuk bersama dengan Kang Hyuk.

"Areum, lihatlah apa yang aku bawa!" Kang Hyuk menunjukkan dua kotak piza yang ia bawa.  Pria itu lantas duduk di sofa yang ada di depan meja resepsionis. "Ke marilah! Kita makan sama-sama."

"Oppa, kenapa harus membeli makanan lagi? Areum rasa lebih baik Areum masak daripada menghamburkan uang seperti ini," protes wanita itu. Meski pada akhirnya ia bergabung dengan pria yang baru datang itu di sofa.

"Sudahlah, jangan cerewet. Oppa tidak beli setiap hari. Hanya kadang-kadang saja, kok. Lagi pula ... ini tidak sebanding dengan usaha dan pengorbananmu. Berkat Kamu, penginapan Oppa yang hampir bangkrut bisa bangkit kembali," Ucap Kang Hyuk dengan wajah yang ceria.

"Oppa ...." Hampir saja air mata Areum mengalir lagi, ia begitu terharu pada pria yang selalu membantunya untuk bangkit.

"Nah, makan. Aa ...." Kang Hyuk menyodorkan sepotong piza topping daging kesukaan Areum.

"Ah, Oppa. Areum bisa makan sendiri." Wanita itu malu-malu untuk membuka mulutnya. Tak ayal, potongan piza itu masuk ke dalam perutnya.

"Areum, suamimu begitu bodoh," ucap Kang Hyuk tanpa sadar.

"Mantan suami, Oppa," protes wanita itu dengan mulut penuh makanan.

"Iya begitu maksudku. Salahnya sendiri yang membuatmu bekerja keras hingga tak sempat merawat diri. Setelah Kamu terlihat tidak menarik maka dia tega membuangmu. Bahkan pria itu tega mengambil semua. Entah apa yang pria itu pikirkan. Tapi aku yakin dia akan menyesal jika melihatmu berubah menjadi cantik seperti ini. Dia sangat bodoh dengan menyia-nyiakan wanita pintar sepertimu," ucap Kang Hyuk.

"Apa sih, Oppa? Jangan membuat Areum besar kepala. Areum tidak sebaik yang Oppa ucapkan. Ada banyak gadis lain yang lebih cantik. Bahkan So Jung lebih cantik dariku. Tidak mungkin Hyun Seung menyesal karena meninggalkan aku. Bahkan aku rasa dia akan bersyukur bisa lepas dari wanita sepertiku," ucap Areum sedih. "Hah! Aku rasa aku memang ditakdirkan untuk hidup seorang diri seumur hidupku. Tidak ada pria yang mau berkencan apalagi hidup denganku," tambahnya.

"Tapi aku mau berkencan denganmu ... aku mau menjadi kekasihmu," ucap Kang Hyuk tanpa ragu.

"Oppa! Jangan membuat wanita tua ini berdebar-debar karena rayuanmu. Ini tidak lucu Oppa," ucap Areum semakin tersipu.

"Aku serius Areum, aku sepertinya telah jatuh cinta padamu. Sejak pertama kali bertemu, Kamu begitu menarik perhatianku. Tidak peduli bagaimana penampilanmu, aku tidak bisa memalingkan wajahku sejak pertama kali kita bertemu," ucap Kang Hyuk terlihat serius.

"Oppa!" Wajah Areum merah seperti buah tomat. Wanita itu sangat malu mendengar pujian dari Kang Hyuk yang tiada habisnya.

"Maukah Kamu menjadi kekasihku, Areum?" tanya Kang Hyuk. Wanita itu menunduk malu.

"Apakah Oppa tidak malu memiliki kekasih seperti aku? Aku ini janda, apa kata orang-orang nanti ...."

"Kalau begitu sampai kita siap menikah, mari kita sembunyikan hubungan kita saja. Bagaimana? Apa Kamu mau jadi kekasihku?" Senyum di wajah Areum pudar, ia sedikit kecewa saat Kang Hyuk ingin merahasiakan hubungan mereka. Namun rasa cintanya pada pria itu membuat Areum menerima meski harus menjalani hubungan yang seperti itu.

Sebentar kemudian, kepalanya mengangguk pertanda setuju. Wajah Kang Hyuk berseri, sangat bahagia dengan persetujuan Areum. Areum pun tak berbeda jauh, wanita itu begitu bahagia dan beruntung memiliki kekasih seperti Kang Hyuk yang baik hati.

***

Suara pembawa acara berita di televisi menjadi satu-satunya suara di tempat itu. Seorang wanita tengah sibuk memasukkan data ke dalam komputer. Jemarinya yang lentik dengan terampil menggerakkan sepuluh jarinya di atas keyboard komputer. Hingga kini suara detak keyboard ikut meramaikan ruangan yang sepi itu. Pikirannya fokus pada pekerjaannya yang harus ia selesaikan.

Tuk tuk.
Sebuah ketukan di meja resepsionis membuat ia berpaling, melihat siapa tamu yang datang malam-malam begitu. Senyumnya merekah saat mengetahui siapa yang datang. Namun, sedetik kemudian menyusut saat melihat kondisi pria itu sangat berantakan. Bahkan bau alkohol mulai menguar ke mana-mana.

"Oppa! Gwenchana?" Wanita itu bangkit dan dengan cepat menahan tubuh pria itu sebelum Kang Hyuk sempat jatuh ke lantai. Sepertinya pria itu mabuk berat.

Dengan susah payah wanita itu memapah tubuh Kang Hyuk hingga ke sebuah kamar yang kosong. Wanita itu menghempaskan tubuh pria itu begitu saja karena sangat berat.

"Aduh! Rasanya tubuhku jadi sakit semua." Areum memijat bahunya yang terasa pegal. "Oppa kenapa sih? Tidak seperti biasanya, mabuk-mabukan seperti ini."

Wanita itu lantas bersimpuh, dan membuka  sepatu yang dipakai pria itu. Tak lupa ia juga menanggalkan kaus kaki yang Kang Hyuk pakai. Setelah itu, Areum keluar dari kamat itu dan menuju ke dapur.

"Oppa! Minum dulu!" Wanita itu susah payah membangunkan pria yang mabuk berat itu. Dengan mata terpejam, pria itu meminum air yang Areum berikan padanya.

"Oppa, Areum pergi ke minimarket depan sebentar. Areum akan belikan obat pereda mabuk dulu," pamit Areum. Wanita itu berdiri dan siap untuk pergi.

"Jangan pergi!" pria itu meraih tangan Areum.

Belum sempat wanita itu membuka mulutnya, pria itu menyentakkan pegangannya hingga wanita itu jatuh ambruk di atas tubuh Kang Hyuk. Di saat yang bersamaan, bibir keduanya bersentuhan. Tanpa ragu, Kang Hyuk melumat bibir kekasihnya.

Pria BeristriDonde viven las historias. Descúbrelo ahora