Orang bilang cinta datang karena terbiasa. Mungkin itu yang dialami oleh Arega. Laki-laki dengan seribu satu kejahilanya itu jatuh cinta pada temannya sendiri. Mungkin karena dia merasa nyaman dan terbiasa
"Fara"
"Hm"
"Faraa"
"Apa sih arega?!"
"...
Berhubungan Arega sudah pulang bersama Lia jadilah Alena pulang jalan kaki dengan teman teman tak terkecuali Fara Mela Alfin Ayu Satrio dan Yoga pastinya
Kling Alena membuka Aplikasi Whatsapp
Arega :) Len lo dirumah Yoga dulu ya nanti mama sama gue nyusul You:Oke deh Good :) You: :)
Alena berjalan menyusuri jalanan ia masih ingat kalo rumah Yoga masuk gang kecil dari rumah Arega
Jalan Merpati nomor 07 Gumam Alena
"Ini kali rumahnya" pikir Alena
Belum sempat membuka pintu gerbang wanita paruh baya berlari keluar dari rumah besarnya
"Neng tolong aden neng tolong" ucapnya tergesa gesa
"Ada apa bu? " Tanya Alen panik
Wanita tersebut membukakan gerbangnya
"Aden Yoga neng dia ngamuk lagi" Katanya cepat
"Ayo neng" Ajaknya menarik tangan Alena
Alena diajak kelantai atas yang mungkin kamar Yoga
Prang Prang Prang
Suara jatunya benda kelantai dengan bersamaan teriakan anak laki laki cukup keras
Hiks Hiks Hiks
Prang Prang Prang
"Maaf bi apa didalam itu Yoga?"
"Iya neng tolongin aden neng saya takut ia melakukan hal tidak baik neng" ucapnya
"Iya bi biar saya yang bicara"
Tok Tok Tok
"Pergi lo!!" Teriaknya
Prang Suara lemparan dari dalam yang membuat Alena agak takut
"Yoga sering kaya gini bi"
"Semenjak Nyonya Linda sama Tuan Agam berpisah den Yoga lebih suka diem dan menam perasaannya neng waktu itu nyonya pernah bawa den yoga ke psikiater katanya den Yoga mengalami alexithymia" Katanya lagi
"Alexithymia?"
"Iya neng"
"Oke biar Alena bantu bibi siapin makanan aja buat Yoga sama ambilin obatnya biar Yoga Alena aja yang jaga" Kata Alena
"Baik neng" Ia turun dengan langkah sedang maklumlah umurnya sudah lanjut
Tok Tok Tok
"Gue bilang pergi pergi!!" ia terus berteriak dan sesekali Alena mendengarnya
Prang Prang
"Hm Yoga denger Alen" ucap Alena agak teriak
"Oke semoga aja Yoga denger sekarang Yoga berhenti lempar barang barang itu" Suruh Alena
Seperti dugaan Alena Yoga berhenti membuang barang barang
"Yoga dengerin Alena ya kalo yoga butuh temen cerita Yoga bisa datang ke Alen alen siap kok buat jadi tempat bersandarnya Yoga" Kata Alena lembut
"Yoga tau gak? Waktu Ibu sama Ayah Alen berantem Alen juga kaya Yoga cuma bisa nangis sedih kecewa terpukul tapi Alen tau masih banyak orang yang sayang sama Alen dan Yoga juga harus percaya Kalo masih banyak orang yang sayang sama Yoga" Katanya Lagi
"G...Gue o-orang jahat len makanya benci sama gue mereka semua ning-galin g-gue" Ucap Yoga dari dalam
"Yoga dengarin ya Gak ada satu pun orang yang ninggalin Yoga Yoga gak jahat yoga orang baik cuma kekecewaan yang bikin Yoga kaya gini"
"Waktu ibu ninggalin Alena alena pikir dunia sekejam itu ngambil kebahagiaan paling berharap dihidup Alena tapi Alena tau masih banyak yang sayang sama Alena masih ada orang orang baik kaya budhe Arega Tante Lia Yoga kalian berharga buat Alena"
"Arega"
Ceklek
Pintu terbuka menampakkan Sosok Yoga yang Kejam Licik iri dan Dengki kini hanyalah Yoga yang terlihat terpuruk dengan baju seragam sekolah yang sudah kusut
Ia memeluk Alena "Gue jahat banget sama Arega len gue udah jahat sama dia" Ucapnya pelan
Alena membalas pelukan Yoga "Yoga dengar ya Arega itu sayang banget sama Yoga kalo pun Arega ngomong kasar kek Yoga itu semata mata buat Yoga jera biar Yoga sadar Apa yang Yoga lakuin itu salah" Kata Alen mengusap rambut
"Bantu gue minta maaf sama Arega len" mohonya
"Iya nanti Alen bilang kek Arega" Kata Alena tulus