🔥prolog🔥

29.1K 2.1K 186
                                        


Jakarta 07-03-21

Disebuah brangkar rumah sakit saat ini ada seorang gadis yang mengomel kepada buku, ah lebih tepatnya buku novel yang diberikan oleh salah satu temannya tempo hari saat menjenguknya.

"Ck kok ending buat antagonisnya kejam amat ya, diakan gitu juga gara-gara kurang kasih sayang" omel gadis itu yang diketahui bernama Gleydies Erin Sanjaya atau bisa kita panggil Gleydies.

"Gue jadi kasian ama antagonisnya dia sama kayak gue anak broken home, tapi bedanya gue ga suka caper kayak dia" monolognya

Tiba-tiba gadis itu merasakan pusing di kepalanya seperti dipukul dengan balok kayu.

"Ahh sstt mungkin ini sa..atnya gu..e per.." nafasnya semakin tak beraturan dan belum sempat ia menyelesaikan ucapannya layar monitor sudah menunjukkan garis lurus.

•••

Gleydies pov

Duh kok badan gue susah ya gerakinnya?

Gue pun coba buat buka mata gue dan silau, lalu gue nyoba buat beradaptasi dengan cahaya itu, dan saat gue udah buka mata gue sepenuhnya.

"Wah lihat nona Celin sudah membuka matanya" ucap seorang yang memakai pakaian ala maid abad pertengahan Eropa.

"Ahh benarkah? coba lihat, kyaa dia imut sekalii" pekik satunya lagi yang memakai pakaian yang sama.

"Suut jika kau berteriak nona Celin dan Celena akan kaget" nasihat maid yang pertama ku lihat.

"Ah iya maaf" ucap maid 2

Ah apa gue minta tolong aja ya pada mereka berdua, gue pun mulai berbicara.

"Yaa yaaa" suara yang keluar dari mulut gue

Loh?

Kok kek suara bayi, mungkin gue harus coba lagi.

"Yaaa yaa" lagi-lagi itu yang bisa gue ucapin

"Kyaaa nona Celin sangat imut" pekik gemas keduanya

Tunggu???

Gue gak lagi reinkarnasikan??

Ditengah kebingungan gue maid itu kembali bersuara.

"Kyaa lihatlah nona Celena juga sudah mulai membuka matanya" ucap maid 2

"Wahh benarkah?" maid 1

Celena?

Eh tunggu nama gue tadi apa?? Celin kan kalo nga salah, lah terus itu namanya Celena artinya kita twins donk?

Gue pun mencoba menengok kesamping kanan walau agak susah, dan terpampanglah wajah bayi yang imutnya ga ngotak cuy.

'Waah imutnya bayi ituu jadi pen cubit'

eh tunggu kan gue juga bayi sekarang?

Ck kok gue jadi lupa diri gini sih hamdeh.

Aulah, mumet

Tapi kalo diperhatikan lagi twins gue ini punya bola mata biru safir yang mempunyai kesan indah dan menenangkan, gue aja jadi terpesona~

Ah mata gue warnanya sama ngak ya btw?

Lalu gua nyobak buat nengok kekiri dan walaa ada cermin yang cukup besar sehingga wajah gue terpampang jelas disana, dan ternyata ngak kalah imut coy.

Hehehe eh tapi warna mata gue ama twin gue kok beda ya, hijau emerald yang mempunyai kesan tegas dan mempesona yaa gak kalah lah ama twin gue, mungkin buat bedain kali ya??

•{I Became The Antagonist's Twin}•Where stories live. Discover now