[8.1] : Pesan Darah

244 47 22
                                    

⚠️ Mengandung harsh word⚠️


"Jadi, bisa jelaskan kejadian kemarin?"

Eric dan Hwall bersama-sama telah duduk di ruang kepala sekolah untuk melakukan interogasi. Kemarin malam mereka melapor ke polisi bahwa teman mereka, Bae Jinyoung, tewas di rooftop sekolah. Kini saatnya bagi mereka untuk memberikan penjelasan kepada kedua detektif yang duduk di hadapan mereka saat ini.

"Sebenarnya selama beberapa hari ini Jinyoung berencana untuk menangkap pelakunya. Beberapa kali kami bertiga berpatroli di sekolah saat malam hari untuk mencari pelakunya karena menurut Jinyoung, pelakunya selalu berkeliaran di malam hari dan rata-rata waktu pembunuhannnya juga pada waktu yang sama." Cerita Eric.

"Lalu? Apa yang sudah kalian dapatkan selama ini?"

"Nggak ada. Kami nggak dapat apapun. Kami pernah hampir berhasil menangkapnya saat Yiren tewas waktu itu. Kami sempat berpatroli sebentar di seluruh sekolah dan nggak menemukan apapun. Saat kita pulang, barulah pembunuh itu beraksi." Kini giliran Hwall yang berbicara.

"Lalu, apa yang kalian lakukan kemarin malam?"

"Jinyoung mengajak kami untuk berpatroli lagi, tapi kami menolaknya. Akhirnya dia mutusin buat pergi sendirian. Tapi sebenarnya kami nggak bisa benar-benar meninggalkannya seorang diri jadi kami diam-diam tetap masih ada di sekolah dan menunggunya di gerbang sekolah. Pas jam 8 malam, Jinyoung masih belum keluar dari sekolah. Karena firasat kita berdua nggak enak, akhirnya kita mutusin buat cari dia."

"Kami menemukannya di rooftop sekolah dengan keadaannya yang sudah penuh darah. Waktu itu dia masih sadar dan menuliskan ini..." Eric merogoh kantong celananya dan memberikan secarik kertas pada Detektif Bang. Laki-laki itu segera menerima kertas itu dan membaca tulisan yang ada.

2F#C35

Kode itu ditulis menggunakan darah dengan hurufnya yang hampir tak dapat dibaca. Detektif Bang segera menganalisis maksud dari kode itu. Namun konsentrasinya pecah saat Eric kembali berbicara.

"Sepertinya dia bertemu langsung dengan pelaku pembunuhan selama ini. Karena dia ketahuan, akhirnya ia dibunuh langsung. Dia menggunakan sisa-sisa tenaganya untuk menulis itu dan menitip pesan untuk memberikannya pada Anda." Ujar Eric.

"Hmmm baiklah. Kami akan menelitinya. Ada lagi yang ingin kalian sampaikan?" Tanya Detektif Bang sambil menyerahkan kertas itu pada Detektif Kim yang duduk di sampingnya.

"Nggak ada. Hanya itu yang ingin kami sampaikan. Kami benar-benar berharap pelakunya dapat segera ditangkap."Ujar Hwall yang segera diangguki oleh Detektif Bang.

"Baiklah, kalian berdua bisa kembali ke kelas kalian."

"Terima kasih." Setelah itu kedua orang itu segera pergi meninggalkan ruang kepala sekolah itu dan kini hanya tersisa Detektif Bang dan Detektif Kim.

"Kita harus cepat memecahkan kode itu. Itu akan membawa kita pada pelakunya." Ujar Detektif Bang pada Detektif Kim.

"Baik." Balas Detektif Kim. "Ah ya omong-omong, kamu tidak mencurigai kedua orang itu? Setahuku dulu hubungan mereka dengan korban tak terlalu bagus. Hanya akhir-akhir ini mereka jadi dekat. Takutnya selama ini mereka berdua pelakunya dan sengaja memperalat korban untuk memberinya informasi tentang anak kelasnya. Dengan begitu, mereka bisa menghancurkan anak-anak kelas itu dan terakhir temannya sendiri." Jelas Detektif Kim.

"Entahlah, menurutku nggak begitu. Aku percaya kedua orang itu berkata jujur tadi. Kalau ingin membuktikannya, kita bisa cek rekaman CCTV yang ada di sekolah. Tapi menurutku, mereka berdua sangat-sangat aman. Seperti yang kita liat dari rekaman CCTV kemarin, mereka bertiga sudah pulang saat pembunuhan itu terjadi. Itu artinya bukan mereka pelakunya." Balas Detektif Bang.

Mystery of Class A | 00LDonde viven las historias. Descúbrelo ahora