[2.3] : Perlakuan Special

431 60 5
                                    

Seoul Elite School tengah mendapat sorotan lebih dari beberapa media nasional terkait dengan peristiwa yang baru-baru saja terjadi. Berita tentang sekolah itu seakan tak pernah keluar dari trending topics. Beragam komentar dari masyarakat berkaitan dengan sekolah itu terus menerus menghiasi platform diskusi online. Beberapa masyarakat tampak geram dengan kasus yang ada dan mulai melakukan aksi protes untuk membubarkan Kelas A yang dianggap sebagai kelas kematian.

Namun tak sedikit juga yang masih mendukung adanya kelas itu dan menyalahkan anak-anak yang telah kehilangan nyawanya ituakibat tak bisa mengontrol diri mereka sendiri. Tapi semuanya telah terlambat.

Tidak ada seorangpun saat ini yang bisa membuat mereka kembali hidup dan mengubah jalan pikir mereka.

Detektif Bang dan Detektif Jung sedang menyusuri lorong sekolah yang sedang banyak dibicarakan itu. Sudah seminggu ini mereka terus menerus mendatangi sekolah itu untuk menginterograsi beberapa murid dari sekolah itu untuk menyelesaikan sebuah kasus kematian anak dari Kelas A. Kini mereka berdua telah sampai di ruang kepala sekolah dan berniat untuk melakukan interograsi lagi.

"Selamat datang. Silahkan masuk. Apa perlu kusuruh Kim Ssaem memanggil beberapa anak kelas A yang belum diinterograsi?" Tawar Kepala Sekolah Park saat kedua orang itu masuk ke dalam ruangannya.

"Ah tidak. Kami ingin menundanya sebentar. Ada anak lain yang perlu kami interograsi." Balas Detektif Bang.

"Oh iya? Siapa? Biar kubantu panggilkan." Tanya Kepala Sekolah Park.

"Dua anak dari Kelas B namanya Kang Chanhee dan Yoon Sanha."

"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


"Chan...dipanggil ke ruang kepala sekolah sekarang. Bareng sama kamu juga, San..." Ucap Bomin selaku ketua Kelas B. Ia baru saja diberi perintah oleh Kepala Sekolah Park untuk memanggil Chanhee dan Sanha.

"Ada apa emangnya?" Tanya Chanhee. Bomin segera menggelengkan kepalanya. "Nggak tau deh. Udah ke sana cepetannya. Kayaknya masalah serius sih..." Balas sang ketua kelas. Kedua orang itu segera mengangguk dan mulai berjalan meninggalkan kelas mereka.

"Ada apa ya, Chan? Firasatku kok nggak enak gini. Jangan-jangan kita mau diinterograsi nih..." Ucap Sanha pada Chanhee. Laki-laki itu hanya bisa mengedikkan bahunya.

"Nggak tau deh. Tapi nggak lah. Kita aja nggak deket sama Chenle dan bukan anak Kelas A juga. Buat apa interograsi kita..." Balas Chanhee.

"Tapi kita kan udah..."

"Nggak, nggak. Kamu nggak perlu takut. Kalau emang sekarang kita mau diinterograsi, ya kita tinggal cerita semuanya yang kita tau. Apa susahnya?"

Mereka berdua telah sampai di depan pintu ruang kepala sekolah mereka. Setelah menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, Chanhee mulai mengetuk pintu ruangan itu. Seseorang di dalam sana menyuruh mereka masuk dan Chanhee segera memutar kenop pintu ruangan itu.

Mystery of Class A | 00LDonde viven las historias. Descúbrelo ahora