M&V 20

264 18 9
                                    

Cuap cuap dulu deh. Kalian jawab yah☺️

.Gimana kisah Mars&Venus dari awal sampai pertengahan ini?

.Mau pakek Cast atau enggak?

.Kira-kira kalo pake Cast kalian bayangin siapa buat Mars&Venus?

Udah ah, segitu dulu🤗 jawab yah. Buat Author terunyu ini wkwk. Jangan lupa Voment nya kencengin. Mulai hargailah karya seseorang🤗🤗

Happy Reading....

.

.

Hari ini dimana murid SMA Merah putih mengambil raport penilaian akhir semester. Venus sudah menerima Raport itu ditangannya setelah tadi Mamanya yang mengambil. Dan sekarang Mamahnya itu sudah pulang. Dirinya ijin pada Mamanya untuk bermain bersama Mira terlebih dahulu. Ia bersyukur, meskipun Mamahnya bukan Mama kandung nya. Dia masih mau mengambil Raport nya sedari dulu hingga sekarang.

Dan kini ia akan menemui seseorang."Mir, Lo tungguin gue disisni, yah. Gue mau nyari Mars dulu. Habis itu kita ke rumah Lo,"ucap Venus.

"Ok, tapi jangan lama-lama, yah. Nanti lumutan gue, disini,"ujar Mira sesekali mulutnya mengunyah Snack yang ia makan. Venus mengangguk lalu segera melenggang mencari sosok pujaan hatinya.

Venus pun mengelilingi sekolah, dari mulai ruang kelas, perpus, tadi di kantin tidak ada, taman belakang, tapi nihil. Kini tujuan terakhirnya adalah Rooftop. Ia yakin, kali jni ia akan menemukan Mars disana. Dan benar saja. Sosok yang ia cari sedang duduk di kursi usang bersama kedua sahabatnya.

Dengan langkah pasti. Venus berjalan kearah mereka bertiga."Ekhem." Venus berdehem, membuat Mars, Aldi dan Fajar menoleh.

"Gue mau ngomong sama Lo, Mars,"ucap Venus.

"Hm." Mars berdehem malas.

"Berdua." Venus melirik pada Aldi dan Fajar. Memberi kode agar mereka pergi.

Keduanya mendengus."Cih, kayaknya kita nggak dibutuhkan disini," ucap Fajar.

"Yaudah yuk lah pergi, Mars ... Kita tunggu diparkiran, yah. Awas diterkam sama macan betina." Mendengar ucapan Aldi membuat Venus melirik sinis.

Setelah Aldi dan Fajar keluar. Venus duduk disamping Mars, memandang kearah depan dengan tatapan yang sulit diartikan. Fikirannya tengah merangkai sesuatu. Hingga beberapa menit sudah berlalu. Namun tak ada yang membuka suara.

"Kalo nggak ada hal yang mau diomongin, gue pergi."Mars bangkit dari duduknya karena jengah. Namun baru satu langkah tangannya sudah di cekal oleh Venus."Tunggu ... Gue mau ngomong,"cegah Venus yang masih memegangi tangan Mars dengan erat.

"Enggak usah pegang-pegang,"tukas Mars dengan sekali hentakan cekakan itu terlepas. Venus menghela nafas untuk itu, lalu dirinya bangkit dari duduknya berdiri di belakang Mars. Menatap punggung lebar itu.

"Gue mundur...."lirih Venus searaya memandang kearah, Mars. Sedangkan Mars masih memunggungi Venus. Namun tetap mendengarkan.

"Gue mundur untuk dapetin, Lo. Lo tau Mars ... Gue mundur bukan berarti menyerah. Gue mundur bukan karena gue udah nggak memiliki perasaan lagi sama, Lo. Tapi ... Ini kesepakatan kita dulu. Gue gagal untuk masuk peringkat tiga besar."jelas Venus. Ia menarik nafas kembali menetralkan debaran jantungnya yang berdetak kencang.

"Gue udah berusaha mencapai itu, tapi mungkin semesta memang tidak menghendaki gue untuk bisa menjadi bagian hati, Lo. Gue hanya berharap suatu hari nanti, takdir mau menyatukan kita meski hanya sesaat."

Mars & Venus(slow up)Where stories live. Discover now