M&V 24

261 19 10
                                    

Halo guys apa kabar nih👉👈 maafin author yang kadang up tidak teratur🥺

Terima kasih juga buat kalian yang masih setia nunggu kisah Mars&Venus ini☺️❤️


Happy Reading

.

.

Hari ini Mars dan Venus tengah berkeliling di salah satu Mall untuk berbelanja kebutuhan yang ada di appartement. Seperti biasa akan selalu ada cek-cok terlebih dahulu diantara keduanya. Mars yang awalnya menolak lagi-lagi harus mengalah karna Venus mengancamnya untuk diadukan pada Papa nya. Dengan berat hati Mars pun akhirnya menurut.

Venus mendorong troli belanjaannya sesekali matanya menelusuri rak-rak yang berjejer, memilih beberapa bahan makanan dan juga camilan, sedangkan Mars betada jauh dibelakang, seolah menjaga jarak aman. Mars takut akan ada orang yang mengenali mereka dan tertangkap basah jalan berdua. Oh itu lah yang Mars takutkan saat ini.

Venus tersadar, ia seperti melupakan sesuatu. Ia pun menengok kebelakang dan melihat Mars sedikit jauh darinya, Mars seolah-olah tak mengenal dirinya.

"Mars sini! Ngapain Lo disitu?" Panggil Venus saat melihat, Mars celingukan seperti anak hilang, namun seolah Mars tak mendengar dia asik melihat apa saja yang bisa menghindarinya dari Venus.

"Mars, sini...."panggil Venus kembali.

Malas dengan apa yang Venus lakukan, Mars berjalan dengan staycooll nya. Namun saat beriringan dengan Venus ia membisikkan sesuatu, "Gue tunggu diparkiran, nih pake buat bayar,"ucap Mars seraya menyelipkan sebuah kartu pada Venus. Lalu dengan tampang datarnya Mars keluar dari Mall itu menuju parkiran.

Venus memandangi punggung tegap itu dengan tatapan sendu sampai punggung itu sudah tak terlihat lagi, "Sebenci itu kah Lo sama gue, Mars? Sampai Lo nggak nggak mau berdampingan sama gue...." Venus tersenyum kecut. Seharusnya dirinya sadar akan hal itu. Tapi apakah dia tidak boleh berjuang sedikit saja untuk bahagianya? Takdir apa ini yang sedang ia jalani.

Namun Venus tetap menguatkan hatinya untuk itu, dia tidak akan menyerah sampai Mars bisa membuka sedikit hatinya. Atau tidak sama sekali? Karna ia tau ... Ia tidak akan selamanya bersama dismping Mars nya itu.

Setelah sadar dari lamunannya, Venus kembali melanjutkan memilih bahan makanan, ia mempercepat mencari bahan makanan karna tak mau membuat Mars menunggu lama. Setelah dirasa cukup. Venus segera menuju kasir. Setelah selesai ia pun segera menuju parkiran. Dengan belanjaan yang cukup banyak, Venus sedikit kesusahan.

"Ah si kutub itu. Bukannya bantuin istrinya malah enak-enakan dia di mobil."Venus tak henti-hentinya menggerutu. Setelah berjuang membawa banyaknya belanjaan, Venus akhirnya sampai di mobil.

"Mars bantuin napa, Lo tega banget yah sama istri sendiri. Nggak ada romantis-romantisnya gitu jadi cowok,"omel Venus. Mars yang jengah mendengar ocehan Venus akhirnya turun untuk membantu untuk memasukkan belanjaan ke kursi belakang mobil.

Setelah selesai menaruh barang. Mereka pun masuk kedalam mobil meninggalkan Mall itu. Dan disepanjang jalan tak hentinya Venus mengoceh ini dan itu, "Coba bayangin deh Mars kalo kita nanti punya anak dan itu kembar. Pasti lucu banget kan. Gue cantik, Lo ganteng. Pasti anak kita gemoy deh. Lo mau punya berapa anak dari gue? Satu kayaknya kurang yah. Gimana kalo 11 anak, pasti rame kan. Nanti kita buat tiap malem hihihi," cerocos Venus vulgar.

"Nggak usah halu," ceplos Mars yang membuat Venus mencebik kesal.

"Halu itu indah, Mars. Dari pada kenyataan tapi menyedihkan,"lirih Venus tersenyum getir, melihat Mars diam membuat Venus menyadari satu hal. Yaitu mustahil membuat Mars menengok kearahnya, semakin jauh saja rasanya Venus mengejar Mars di tambah dengan hubungan paksa ini. Ia sadar bahwa Mars memang tidak tertarik padanya, tapi apakah salah jika ia masih ingin berjuang sedikit saja? Ah lagi-lagi kata ini yang dipertanyakan otak bodoh nya. Kini Venus pun hanya diam setelah itu, keheningan melanda keduanya hingga sampai di Appartement.

Setelah sampai, Venus segera membereskan barang belanjaannya, sedangkan Mars masuk kedalam kamar.  Jam menunjukkan pukul 5 sore. Dan sekarang Venus ingin memasak untuk suaminya, ya walaupun ia tidak mahir-mahir amat dalam memasak.

Venus putuskan akan memasak ayam kecap dan capcai saja. Masakan yang simpel dan mudah untuk dibuat. Pertama ia akan membuat ayam kecap terlebih dahulu, dengan gerakan yang santai dia memasak dengan hati senang,  karna yang ia pikirkan adalah wajah berbinar Mars saat memakan masakan buatannya.

Setelah selesai membuat ayam kecap, Venus beralih pada menu selanjutnya. Ia begitu menikmati memasak kali ini. Ia terus mengaduk aduk capcai itu, namun pandangannya beralih pada lengan nya yang tiba tiba kejatuhan noda merah. Ia meraba hidungnya, dan benar saja. Mimisan itu kembali. Venus pun segera mematikan kompornya terlebih dahulu dan ia berjalan ke arah wastafel untuk membersihkan darah yang masih terus mengali dari hidung nya. Rasanya sudah agak lama mimisan ini tidak datang, ia pikir sakitnya itu sudah sembuh. Tapi dengan ini, ia sadar bahwa ia hanyalah wanita lemah yang penyakitan. Cukup lama darah itu keluar, hingga wajah yang tadinya memiliki rona kini pucat pasi. Venus segera membersihkan hidungnya setelah darah itu sudah berhenti.

Venus menghela nafas,"Huh, untung Mars lagi di dalem, kalo dia tau kan berabe nanti. Lagian kenapa sih, udah lama nggak keluar juga, eh sekarang keluar lagi,"omel Venus pada diri sendiri. Setelah itu ia kembali melanjutkan memasak nya yang sempat tertunda.

Setelah selesai memasak dan menatanya dimeja makan. Venus masuk kedalam kamar, setelah tangannya membuka kenop pintu. Ia langsung disuguhkan dengan pemandangan yang membuat matanya segar. Bagaimana tidak. Kaos polos putih dan celana boxer membalut tubuh kekar Mars, ditambah dengan rambutnya yang basah membuat nya terlihat semakin  sexy Dimata Venus.

Mars membalikkan tubuhnya, karna posisinya membelakangi Venus. Saat sudah berbalik badan. Matanya langsung tertuju pada wajah Venus yang masih pucat."Kenapa dia begitu pucat?"ucap Mars dalam hatinya.

"Mars gue udah nyiapin makan malam, nanti kita makan sama-sama, yah. Gue mau mandi dulu,"ucap Venus sambil tersenyum manis.

"Hm."Mars hanya menanggapinya dengan bergumam. Dengan segera, Venus masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Disaat Venus tengah membersihkan badannya. Mars termenung disofa kamar, ia masih memikirkan kenapa wajah Venus bisa sepucat itu. Padahal sebelumnya tidak kenapa-napa. Apakah ada yang disembunyikan oleh istrinya itu? Pikir Mars.

"Ah kenapa gue repot-repot mikirin sih. Mau dia sakit atau apa terserah lah, gue nggak peduli,"gerutunya pada diri sendiri. Hingga akhirnya ia melangkah keluar kamar menuju meja makan, ia akan menunggunya disana. Pikirnya.

Sedangkan didalam kamar mandi, setelah selesai membersihkan diri. Venus berdiri di depan cermin. Ia memperhatikan wajahnya yang masih terlihat pucat. Setelah puas memandangi wajahnya Venus segera bersiap untuk makan malam.

***

"Maaf, yah, Mars nunggu lama,"ucap Venus seraya mendudukkan dirinya di kursi makan, lebih tepatnya didepan Mars. Sedangkan Mars melongo melihat Venus yang kini memakai riasan diwajahnya. Cantik. Pikirnya. Padahal riasan yang Venus poles tidak terlalu tebal.

"Mars ... Helo, Mars!" Venus mengibas kan tangannya ke wajah Mars yang melamun.

Mars mengerjabkan matanya,"Ehm." Mars berdehem untuk menghilangkan rasa malu nya yang tertangkap basah tengah melamun.

"Pasti Mars kesemsem, nih sama gue,"bangganya dalam hati.

"Lo mau makan apa mau cosplay jadi ondel-ondel?"ledek Mars.

"What ... Apa Lo bilang? Ondel-ondel? Gue dandan cantik gini dibilang ondel-ondel. Fiks Lo harus periksa mata, Mars. Gue pusing ngadepin elo. Atau Lo jangan-jangan belok? Oh my God masa iya suami gue belok."cerocos Venus tanpa henti, membuat Mars kembali memutar bola matanya malas.

"Udah ngomongnya? Kalau belum gue mah makan dulu, ntar Lo lanjut deh." Ujar Mars dengan wajah datarnya.

"Hehehe ... Yaudah yuk makan,"Venus tersenyum menampilkan deretan giginya. Lalu keduanya pun makan dengan khidmat, sebenarnya Venus berharap Mars akan memuji masakannya. Namun sepertinya itu tidak mungkin, melihat ekspresi yang Mars tunjukkan Satar saat makan.

Budayakan Voment setelah membaca yah🙃☺️ anggap saja ladang pahala kalian nanti hihihi nyenengin orang nggak susah kan:)


Jangan lupa yuk yang belum follow akun wongayu14 dan Instagram author

(at)anuardilah



Salam manis

Wongayu14 😘

Mars & Venus(slow up)Where stories live. Discover now