10 [June's POV]

91 18 4
                                    

"Gue mau kita selesai"

Gue ingat persis bagaimana satu kalimat itu benar-benar menghancurkan hari gue.

Terhitung udah 2 jam gue berdiri di depan rumah Rose, udah 5x gue udah berusaha buat ketemu sama dia dengan cara apapun.

Gue hanya perlu alasan yang jelas.

"June"

Gue menegak begitu sosok mama Rose keluar dengan segelas air, lalu menyodorkannya ke arah gue.

"Maaf tante nggak bisa membantu banyak" katanya merasa bersalah.

"Justru aku harus makasih soalnya tante udah mau bantu ngomong ke dia" kata gue, lalu mengambil gelas dari tangan mama Rose.

"Maaf, udah bikin anak tante sedih" gue ngomong lagi dengan suara serak. Membuat wanita baya di hadapan gue, langsung mengangguk pelan.

Gue menunduk ketika mama Rose berbalik dan masuk kembali ke dalam rumah. Langit sore itu terlihat mulai mendung.

Gue akhirnya melangkah dari teras depan rumah Rose.

Nafas gue langsung terbuang dengan kasar setelah memandangi jendela kamarnya yang masih tertutup rapat oleh tirai.

Dan ketika rintik hujan mulai turun, dengan berat hati gue membawa diri gue pergi dari sana.

***

Besoknya gue balik lagi ke rumah Rose.
Kalau ditanya siapa orang paling bodoh? sebut aja gue.
Jam udah menunjukan pukul 8 malam dan terhitung udah 2 jam gue di dalam mobil yang terparkir di depan rumah Rose.

Gue harus ngomong sama dia.

Tapi nyatanya jendela kamar Rose masih tertutup rapat oleh tirai dan bahkan lampu kamarnya belum menyala sejak pertama kali gue datang.

Apa dia nggak di rumah?

Hingga pagar rumah Rose yang kini terbuka dan muncul mama Rose yang kini keluar dengan tergesa-gesa.

Gue buru-buru keluar dari dalam mobil dan mengejar mama Rose.

"Tante kenapa?"

"June kamu-" dia urungkan niat buat nanya gue karena terlalu panik.

"June tolong tante ke apotek beliin obat buat Rose. Dia lagi datang bulan dan perutnya sakit sampai dia nggak bisa gerak" pinta mama Rose mohon ke gue. Gue yang mendengar itu jelas ikutan panik dan langsung mengiyakan.

Gue buru-buru kembali ke dalam mobil dan melaju pergi begitu saja.

Pikiran gue benar-benar kalut dan tanpa sadar menginjak pedal gas lebih kencang.

Kenapa gue masih sangat perduli sama dia bahkan setelah semua yang udah terjadi di antara kami?

***

a/n:

HALO TEMANKU

SIAPA YANG KANGEN HAYO:>

Maaf ya
Lama ya kalian nunggunya? Aku sadar ini udah telat banget dari perkiraan 2 minggu ku. Tapi aku punya alasan huhu. Ternyata tumpukan deadline terus bertambah:(
Bahkan aku sampe skip update an spesial ultah June ya ue ue

Ini aku balik bawa update an setelah nyempatin buat lanjut bentar. Doain aja semoga aku bisa sempatin buat update ke depannya<3

Dan gak capek-capek aku minta kalian buat sabar nungguinnya ya:(

The Space Between Us; JUNROSEWhere stories live. Discover now