Kalau ada tempat buat jual temen, gue bakalan jadi orang pertama yang bakal ngejual temen gue. Gue tuh malu punya temen yang gak tau malu kayak Lisa sama Yuju.
"Eh udah lah" kata gue berusaha ngeberhentiin mereka berdua yang lagi terkikik geli gara-gara berhasil ngegangguin adek kelas ganteng.
"Kapan lagi bisa godain dedek ganteng" sahut Lisa yang langsung membuat gue jengah. Kadang gue heran, otak Lisa itu isinya emang dedek-dedek gemes apa gimana sih?
"Lis gue tau lo doyan sama dedek gemes, tapi Yuju jangan ditularin juga lah"
"Gue gak suka dedek gemes ya tolong. Ogah gue dipanggil noona"
"Anjir"
Seriously, Lisa dan Yuju kalau udah berdebat, bisingnya bisa ngalahin klakson telolet. Pusing gue jadinya.
"Eh bentar. Jadi lo sama June gimana nih?" Tanya Lisa tiba-tiba. Gue hampir aja ngumpat karena tiba-tiba ditanyain gitu sama dia.
"Gimana apa dulu?" Sahut gue tak tertarik dan malah sibuk ngaduk-ngaduk batagor yang gue beli.
"Gak ada ngedate?" Si Yuju ikutan nanya. Haduh puyeng.
Gue langsung menggeleng, membuat mereka menganga lebar dengan mata yang minta dicolok.
"Kemarin ada ke rumah" sahut gue langsung meyakinkan mereka berdua.
Karena asal kalian tau, mereka sempat nyuruh gue putus aja sama June.
Dan jelas gue gak mau.
"Ros"
"Hei gue udah pernah bilang ini Lis. Gue bakalan mundur kalau emang gue udah gak kuat"
Tatapan Yuju jadi menyendu memandang Gue. Cewek itu kelihatan mau ngomong sesuatu tapi ditahan-tahan.
"Ros, coba lo lihat ke sana deh" kata Yuju menunjuk meja yang letaknya tak jauh dari kami. Lebih tepatnya meja yang selalu didudukin sama June dan temen-temennya.
Bedanya, kali ini mereka gak sendiri.
Gue bisa lihat ada Mina di sana, duduk di samping June dengan merona malu karena yang lain bersiul menggoda mereka berdua.
Gue mendengus, lalu mengalihkan wajah gue gitu aja, tak ingin melihat lebih lama sesuatu yang buat gue sesak.
"Pertanyaannya sekarang Ros, kalau Mina bisa deket sama dia dengan gampang, kenapa lo enggak?"
Gue terdiam. Apa yang Yuju bilang benar. Kenapa gue gak bisa sementara Mina bisa?
"I think you should talk to him, Rose"
Gue mengangguk langsung, "Iya. Gue bakalan ngomong sama dia" kata gue.
Dan tak lama setelah itu, gue mengetikkan beberapa kata ke room chat dia dan menekan tombol send.
June, can we talk?[send]
Gue menghela nafas gue langsung, beranjak dari kursi gue dan segera pergi dari sana. Tapi kenapa gue ngerasa ada yang ngelihatin gue sampe gue ngilang di ujung kantin?
"Jangan lihat belakang, Ros. Gue tau June lihatin elo" bisik Lisa menahan gue untuk tak berbalik.
Gue menurut, meskipun diikuti sama helaan nafas berat dari gue.
***
a/n:
Hem. Sangat penuh dengan drama.
YOU ARE READING
The Space Between Us; JUNROSE
Short Story[Sangat slow-update] "Yang bukan siapa-siapa, jangan harap bisa dapat apa-apa" Ini cerita tentang sebuah jarak yang tak pernah menghilang walau sedekat apapun dia dan kamu. ⚠️Non Baku ©yoojune, 2018
