elpeeda • Love Tint

477 82 24
                                    

[ elpeeda | love tint ]


Minhee mengerutkan dahi saat melihat beberapa pasang sepatu yang berjejer di rak samping pintu rumah. Di depan pagar tadi juga ada mobil sedan hitam yang tak ia kenal siapa pemiliknya.

Begitu membuka pintu rumah Minhee agak terhenyak menyadari tamu yang sedang duduk di ruang tamu. Ia pikir ayahnya hanya bercanda tentang kedatangan orang yang katanya ingin berkenalan dengannya.

Minhee pikir orangnya akan datang sendiri tapi ternyata ia turut serta membawa keluarganya. Penat yang ia rasa dikesampingkan dan langsung memasang wajah sedikit ramah sambil bersalaman kepada mereka.

"Kak ini Yunseong yang ayah kasih tau waktu itu." Minhee beralih menatap sosok yang duduk di single sofa yang juga menatapnya balik sambil tersenyum.

"Oh oke." Minhee menyambut uluran tangan Yunseong dan berpamitan untuk pergi ke kamarnya.

Meinggalkan Yunseong yang terdiam, kena juteknya Minhee sebelum tangan Somin menyentuh punggung tangannya.

"Maaf ya Yunseong, Minhee emang agak gitu kalo sama orang baru tapi kalo udah deket dia bakal beda, boro-boro kayak tadi."

Yunseong meenggangguk sambil melirik tangga yang menjadi akses menuju kamar Minhee. Mendapat impresi pertama seperti ini malah membuatnya penasaran bukan sebaliknya.

°°°°°

"Kirain ayah bercanda anjir taunya beneran dateng buset." Minhee bermonolog sambil membereskan meja belajarnya karena beberapa kertas serta pulpen dan sticky notes berserakan di atasnya.

Membuka laptop dan mulai melaksanakan kewajibannya sebagai penulis artikel di salah satu media publikasi berita yang lumayan terkenal. Tidak berminat kembali ke ruang tamu karena selain ada yang harus diselesaikan Minhee juga ingin mengetes orang seperti apa Yunseong itu.

Minhee bisa saja lebih ramah dari yang tadi toh pencitraan salah satu bakat alamiahnya tapi ia ingin melihat respon mereka.

Satu setengah jam berlalu bersamaan dengan suara ketukan di pintu kamarnya. Minhee bangkit dari kursi dan membuka pintu, yang menampilkan sang bunda.

"Yunseong masih di depan tuh."

Minhee menaikkan sebelah alisnya, "Terus? Kenapa?"

"Ih kamu kan belum kenalan yang bener sama dia. Kayaknya dia mau ngobrol sama kamu."

Minhee mengangguk, "Yaudah aku siap-siap dulu."

Gantian Somin yang mengerutkan dahi, "Mau kemana?"

"Aku belum makan loh bun?" Somin terkekeh menyadari maksud anaknya.

"Oh mau jalan gitu?"

"Iya betul sekali."

"Hadeh dasar anak muda. Ngaku kamu demen kan? Iyalah Yunseong ganteng gitu masa kamu gak demen." Minhee menggelengkan kepala melihat bundanya malah fangirling Yunseong di depannya.

"Idih, inget ayah."

"Emang kenapa sih?"

"Ayaaah nih bunda katanya hmppph— kok aku dibekep sih?!" Somin menutup mulut Minhee agar teriakannya tidak terdengar.

"Ada Yunseong! Gak malu kamu teriak-teriak?"

"Ya biar dia tau aku suka latihan vokal."

"Ngeles mulu kayak bajaj. Sono siap-siap." Somin mendorong Minhee masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dari luar.

• elpeeda | hwangmini •Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt