34. Minyak Urut

2.1K 237 32
                                    

"Ahh!!! Mphh, sakitt!!!"

"Pelan-pelan, ahhh!!"
































"Bisakah kau diam saja, Tuan? Aku bahkan belum mengurut kakimu." Lisa menatap Jungkook kesal saat melihat tingkahnya yang dramatis. Padahal Lisa bahkan belum menyentuh kaki berbulu tipis itu.

"Apa kau mau menyiksaku? Kau ini sungguh mengerikan dengan minyak urut itu," protes Jungkook yang menatap ngeri sebotol minyak urut yang Lisa bawa. 

"Kau ini hanya kesleo, bukan patah tulang atau semacamnya, jadi diamlah." Lisa menarik kaki Jungkook untuk di letakkan di atas pahanya.

"Jangan macam-macam, aku tidak pakai celana." Jungkook mencoba menutupi kakinya dengan selimut.

Ya Gusti, kenapa jadi Lisa yang seolah-olah menginginkan Jungkook. Salah sendiri laki-laki itu tidak hati-hati, sekarang dia bahkan tidak bisa berdiri untuk sekedar memakai celana. Apa perlu Lisa pakaikan?

"Kau harus berterima kasih pada eonnie, dia menyelipkan minyak ini di tasku." Lisa mengeluarkan minyak urut cap badak.

"Apa kau sering encok?" tebak Jungkook asal yang langsung mendapat tabokan keras di kakinya.

"AH! MIAN! Kakiku bisa retak karnamu." Jungkook meniup kakinya yang semakin sakit.

Lisa hanya memutar bola matanya malas, ia fokus pada mantra-mantra yang akan ia keluarkan.

Avada kedavra!

KLAK!

"AGRRHHH!!! LISAAA!!!"

Jungkook berteriak sekencang mungkin seakan mendapat siksa neraka. Entah apa pendapat tetangga suite room ini, yang jelas suara Jungkook bisa membuat para burung langsung berterbangan.

"Apa aku sudah mati?!" Jungkook tidak berani membuka matanya, takut-takut ia mendengar pertanyaan man robbuka setelah itu.

"Ne, kau sudah di neraka, Tuan. Bukalah matamu dan ayo ke kelas penyiksaan," jawab Lisa santai sambil membereskan alat-alat urutnya.

"YA!" Jungkook langsung menyingkirkan bantal yang menutupi wajahnya.

Lisa hanya tersenyum simpul. Ternyata sifat asli Jungkook itu menyebalkan juga. Tadi ia menahan Lisa untuk pergi, tapi akhirnya Jungkook mau menjadi praktek urutnya. Lisa ingin tertawa membayangkan tingkah Jungkook tadi.

"Urusanku sudah selesai, aku akan mengerjakan pekerjaan ini di kamarku." Lisa mengambil beberapa berkas yang berada di meja.

Jungkook terdiam, tidak menjawab perkataan Lisa.

"Pakailah celanamu, Tuan. Jangan sampai handukmu itu jatuh," desis Lisa sebelum pergi. Berlama-lama di sini membuat Lisa kepanasan, suhu 15°C di musim dingin menjadi tidak berarti lagi.

"Apa AC-nya rusak, eoh?" lirih Lisa sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

Jungkook memandangi punggung Lisa yang mulai mendekati pintu.

"Camkkan!"

Lisa berhenti kemudian menoleh ke belakang.

"Ne?" Lisa pun berbalik. Apa ia meninggalkan sesuatu?

"Kau tidur di sini saja."

Bola mata Lisa langsung membulat sempurna mendengar perkataan Jungkook barusan.

"Ne?!"

"Tidurlah di sini, karna ... " Jungkook mencoba merangkai kata yang pas. Takut-takut dia salah berbicara.

HELLO MR. JEON ¦Lizkook✔️¦Where stories live. Discover now