JunHao (last)

8.6K 1K 187
                                    

Ketuk palu hakim di depan terdengar.

Minghao diam tak bergerak kala keputusan telah final dijatuhkan.

Bahkan sampai akhir pun, ia menemani.

Memastikan Jun tidak sendiri.

Karena ia tau semenyakitkan apa hidup tanpa orang yang kau cintai.

"Aku senang para sipir membiarkanku mengucapkan selamat tinggal pada mu."

"..padahal aku juga bisa bohong. Aku akan mengaku tak melihat atau melakukan apapun kalau kau minta maaf."

"Nah. Minghao-ku tidak suka berbohong. Apalagi pembohong, kan?"

"......"

"Maaf."

Terlambat.

Semuanya sudah terjadi.

Minghao tak bisa melakukan apapun meski menginginkan Jun untuk pergi dari sini.

Maka yang dia lakukan hanya menangis. Seraya meremat kertas berisi foto yang sedari tadi ia genggam, tak mampu sama sekali memberinya pada Junhui seperti niat awal.

"Ah, aku penasaran hukuman mati itu seperti apa."

"Kau pikir ini sudah setimpal?"

"Aku memang keterlaluan, ya."

"Oh. Tapi. Haohao.
Aku memang selalu bohong padamu, tapi ada satu-satunya perkataan yang paling jujur pernah kuucapkan."

Minghao tak bicara. Cuma mendongak.

Dan seketika menyesal telah menatap senyum kesukaan dari pria tercintanya.

"I love you."

"..ne?"

"Hao hyung. Aku benar-benar mencintaimu.
Terima kasih."

Waktu habis.

Dan Minghao hanya bisa menahan sesak di dada.

"Junie kajima.."

"Kau boleh meninggalkan ku sendiri, tapi tidak dengan anakmu, Jun.."

"Junie-"

"Junie-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓Hyungnim, Saranghae! [Seventeen BxM Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang