[21] PHP

768 56 17
                                    

haiii, apa kabar?

aku ga sabar pengen namatin cerita ini huhu😭

mulai ga nih???

aku mulai deh hihi<

semoga kalian semua suka sama cerita aku ini ya agak sedikit garing mon maap ye🥺

-happy reading-

"Janji emang gak bisa di pegang, bisanya cuma di screenshot."
-Diandra Aurelani

****

Alvaro berlari untuk melewati koridor rumah sakit hingga ia tiba di tempat admistrasi rumah sakit.

"Sus, dimana ruang atas nama-" ucapan Alvaro terpotong.

"Al!" Panggil Alzaska. Alvaro yang di panggil pun berbalik badan dan di seberang sana ia melihat Alzaska dan juga Angkasa.

"Cewek gue mana?" Tanya Alvaro kepada sahabatnya itu.

"Kamar 216" jawab Angkasa. Alvaro berlari mencari kamar yang di sebut Angkasa tadi.

214

215

216, kini Alvaro sudah tiba di depan ruang inap 216.

Baru saja Alvaro ingin membuka knop pintu tiba-tiba keluar dokter dan suster yang mendampinginya.

"Dok, gimana cewek saya?" Tanya Alvaro langsung.

"Apa anda keluarga pasien?" Tanya Dokter itu.

"Saya pacarnya dok" ucap Alvaro cepat.

"Pasien baik-baik saja dan mungkin besok sudah boleh pulang" jelas dokter dan membuat Alvaro bernafas lega.

"Boleh saya masuk dok?" Tanya Alvaro yang di angguki oleh dokter itu.

Setelah mendapat izin dari dokter, Alvaro membuka knop pintu ruang rawat pacarnya. Disana ia melihat pacarnya terbaring lemah diatas brankar.

"Get well soon, sayang"

Hampir 2 jam Diandra menunggu kedatangan Alvaro namun nihil, Alvaro tidak datang.

Baiklah Diandra maklumi mungkin jalanan sedang macet.

Diandra mengambil ponselnya yang ia simpan di tas dan membuka aplikasi WhatsApp.

Alvaro Kulkas🥶

Al, lo dimana?

Ceklis satu, baiklah Diandra akan bersabar.

Sudah 4 jam Diandra menunggu kedatangan Alvaro di depan rumah nya dan tetap saja hasilnya tidak ada, Alvaro tidak datang.

"Apa lo lupa, Al?" Batin Diandra bertanya-tanya.

****

Matahari pagi mulai masuk ke dalam ruang rawat pacar pacar Alvaro.

"Good morning sayang," sapa pacar Alvaro. Walaupun wajahnya yang sedikit pucat tidak mengurangi kecantikannya.

"Good morning too, Kir" balas Alvaro manis.

"Al, temenin aku ke taman rumah sakit yuk," ajak Kirana. Baru 1 hari dirumah sakit sudah membuatnya bosan bagaimana 1 minggu?

"Tapi lo masih sakit, jadi jangan dulu ya" tolak Alvaro yang tak mau menambah sakit Kirana.

Kirana memanyunkan bibirnya karena permintaannya di tolak oleh Alvaro.

ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang