End

883 60 8
                                    

Maaf jika banyak typo 🍎

















*papa*












"Katakan! Beri aku sebuah jawaban!" Pinta Kai pada Krystal.

Ia benar-benar sudah tidak tahan lagi. Ia menginginkan jawaban dari Krystal sekarang.

"Jika ingin menolak,-"

"Aku bingung!" Potong Krystal dengan tegas. "Aku bingung Kai!" Tegasnya sekali lagi.

Kai terdiam. Mereka saling tatap. Dari sorot matanya, ada yang ingin Krystal sampaikan dan Kai juga menunggu hal itu.

Krystal berlalu dan duduk di sofa. Kai mengikutinya, tetapi lelaki itu tak duduk. Kai hanya diam berdiri sembari memperhatikan Krystal.

"Aku bingung Kai....." Ujar Krystal menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Antara kamu dan Jinyoung," dari suaranya, bisa dipastikan jika wanita Jung itu tengah menangis.

Kai menahan nafas setiap melihat Krystal menangis. Baginya, wanita itu berharga. Ia selalu tak tega melihat Krystal sedih atau menangis.

Kai masih memperhatikan Krystal, hingga kini wanita Jung itu menatapnya dengan mata merahnya.

Ingin rasanya Kai menghapus air mata itu, tetapi entah kenapa tangannya susah untuk bergerak mendekat ke wajah Krystal.

"Kamu.... Orang baik yang datang di hidupku, dan Jinyoung... Orang yang pernah aku cintai, orang yang-"

"Merupakan ayah kandung Jaehyun," sahut seseorang yang tiba-tiba masuk ke apartemen Krystal.

Baik Kai maupun Krystal, keduanya terkejut melihat Jinyoung yang tiba-tiba datang.

"Gimana bisa kamu masuk?" Tanya Krystal.

"Aku tahu password nya," jawab Jinyoung santai. Pria itu berjalan mendekat, dan menatap Kai dengan remeh.

Kai balas menatap dengan tajam. Ia menunjukkan ketidak sukaannya terhadap ayah kandung Jaehyun itu dengan sangat jelas.

"Apa seorang wanita janda selalu membiarkan pria lain bermalam dikediamannya?" Ujar Jinyoung. "Aku tidak yakin apa saja yang telah kalian lakukan, tapi..... aku tetap mau menerima mantan istriku kembali," ujar Jinyoung dengan enteng.

Bugh!

Satu pukulan dari Kai mendarat tepat di wajah tampan Jinyoung.

"Jaga bicaramu!" Tegasnya.

"Kai...." Krystal menahan Kai.

Kak mengatur nafasnya. Secara tidak langsung, Jinyoung seperti menghina Krystal. Hal itu yang membuat Kai marah dan merasa tidak terima akan perkataan Jinyoung.

Jinyoung tersenyum miring sembari mengusap sudut bibirnya yang merah karena berdarah. "Kenapa? Toh Krystal mau tak mau akan tetap kembali bersamaku,"

Bugh!

"Kai!" Pekik Krystal.

Lagi. Kai memukul Jinyoung hingga lelaki itu tersungkur ke lantai.

"Dan akan kamu sakiti lagi?" Kai menatap Jinyoung dengan amarah. "Nggak akan aku biarkan!" Ia ingin melayangkan pukulan lagi, tetapi ditahan Krystal.

"Cukup, nanti Jaehyun bangun," ujar Krystal.

Jinyoung tersenyum lebar. "Telat," ujarnya sembari melirik kearah kamar Jaehyun.

Papa-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang