temu empat

3.2K 428 49
                                    

Kata Jendral:  “Ayo vote, Sayang

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Kata Jendral:  “Ayo vote, Sayang.”

.
.
.

[] O4. Jendral Beraksi []


Tiga hal yang selalu membuat para pelajar gembira yaitu; jam kosong, pulang, lalu libur. Jam kosong adalah salah satu hal yang paling ditunggu, apalagi jika ada pelajaran yang memuakkan dan guru yang menyebalkan.

Misalnya Fisika. Jika ditanya pelajaran yang paling dihindari untuk kelas 11 IPA 5, mereka pasti akan menjawab Fisika. Padahal guru pembimbingnya tak lain tak bukan merupakan wali kelas mereka sendiri.

Bagaimana tidak dihindari, gurunya masuk hanya untuk memberi tugas. Lalu seringkali ulangan harian mendadak atau bahkan kuis tanpa pemberitahuan sama sekali. Yang bisa mereka lakukan hanya pasrah dengan nilai yang akan mereka dapatkan.

Jadi saat pelajaran itu tiba-tiba kosong, kelas 11 IPA 5 langsung bersorak gembira.

"Beneran?!"

"Iya, Pak Bejo sakit," ujar Arion selaku tangan kanan pak Bejo—guru Fisika—alias murid kesayangan.

Tiba-tiba Chandra menggebrak meja, membuat suasana hening seketika.

"Loh? Kok diem-diem bae? Ayo cabut, ngapain di kelas!"

Sesuai aba-aba si bobrok Chandra beberapa ada yang keluar untuk ke perpustakaan atau kantin, beberapa yang lain memilih di kelas lalu membentuk kelompok kemaksiatan. Alias kelompok untuk berghibah ria.

"Kuy kantin!" ajak Chandra pada ketiga temannya.

Jendral, Arion, dan Saka menurut lalu beranjak serentak. Lagian malas juga di kelas terus. Keempat sejoli itu melangkah bersamaan. Untung saja kegiatan pembelajaran sedang dimulai, kalau tidak pasti ada saja yang mengerubungi mereka. Terutama Jendral dan Arion.

Jendral dan Arion merupakan dua orang yang berbanding terbalik namun jika disatukan damage-nya bukan main. Satu kesatuan yang selalu mampu menggemparkan kaum hawa di SMA Mandala.

"Jen, lo yakin mau mepetin si anak baru yang lo omongin kemarin?" tanya Chandra.

Jendral mengangguk singkat sembari duduk di salah satu bangku kantin.

"BU IJAH MIE AYAMNYA EMPAT ES TEHNYA JUGA EMPAT YA BU!" teriak Chandra seperti biasa.

"SIAP MAS CHANDRA!"

Chandra mengacungkan kedua ibu jarinya kemudian menoleh lagi pada teman-temannya.

"Tapi gue yakin bakal ditolak sih Jen. Pasti dia udah dikasih wejangan sama temen sekelasnya biar nggak deket-deket sama lo."

"Ya elah. Emang ada ya yang bisa nolak pesona gue?" Jendral berujar congkak. Padahal kenyataannya benar sih.

Chandra pura-pura muntah dengan ekspresi menyebalkan andalannya.

RENDEZVOUS [✓]Onde histórias criam vida. Descubra agora