Chapter [3]

1.5K 202 21
                                    

"Kak Jay kok masih di sini?"

"Kakak abis ngapain emang?"

"Kok baru pulang?"

"Ih asik pulang bareng Kak Jay!"


"Kakak mau nungguin bus juga kah?"

Jungwon sedari tadi tersenyum senang saat Jay datang ke halte. Iya orang tadi yang memergoki Jungwon tengah ngomong sendirian itu Jay. Kakak kelasnya itu tiba-tiba saja datang ke halte yang tentu membuat Jungwon kaget. Pasalnya, Jay biasa membawa motor atau di jemput sopir tapi tiba-tiba malah muncul di halte.

"Berisik banget ya lo," tegur Jay. Namun si Jungwon malah masih senyum-senyum nggak jelas natep wajah Jay di sampingnya.

"Ih aku kan nanya," jawab Jungwon, "makanya jawab dong Kak biar nggak aku tanya-tanya terus."

"Iya gue nungguin bus."

"Ih pulang barengan kalo gitu ya, Kak!"

"Nggak!"

Jungwon memasang wajah masamnya saat mendengar jawaban Jay. Namun, tak lama anak itu kembali menatap antusias dan kembali bertanya, "Nah, Kakak kenapa baru pulang sekarang?"

"Gue abis basket."

"Loh kok basket? Kan jadwalnya bu—"

"Berisik ya lo, tadi bilang nggak akan nanya-nanya lagi."

Jungwon menghela napasnya pelan sambil mengembungkan pipi chubbynya. "Ih kan penasaran, Kak!"

"Oiya Kakak ngapain ke sini?"

"Ya suka-suka gue lah mau ke mana aja," jawab Jay masih dengan nada acuhnya.

Jungwon hanya menghela nafasnya pelan mendengar jawaban Jay. Tenang, Jungwon tidak marah ataupun kecewa kok, anak itu hanya bingung saja mau nanya apa biar Jay jawabnya ngga jutek. Mata Jungwon sedari tadi berputar ke sana kemari terlihat tengah berfikir, berfikir tentang apalagi yang mau ia bicarakan dengan orang di sampingnya.

Jay yang menyadari Jungwon diam sesekali melirik bocah yang katanya berisik itu. Tak jarang juga bibir Jay terangkat untuk menampilkan senyum tipisnya, sayang sekali Jungwon tidak lihat. Kalau lihat pasti anak itu sudah kegirangan melihat Jay senyum.

"Oh iya, Kak. Kok kakak ngga bawa motor? Biasanya kan bawa," celetuk Jungwon menengok ke arah Jay yang otomatis membuat Jay kembali memasang wajah datarnya. "Terus juga kakak emangnya ngga di jemput atau biasanya kan kakak sama Kak sunghoon atau Kak Jake."

"Lo kayaknya tau banget tentang gue kayaknya," balas Jay, "sejauh mana lo tau tentang hidup gue?"

Mata Jungwon mengerjap lucu menatap Jay yang tengah bertanya muka juteknya. Jungwon terlihat mengerutkan kening sambil mengetuk jarinya di pipi gembulnya.

"Ehm, sejauh mana ya Kak?" Bukannya menjawab Jungwon malah balik bertanya, membuat Jay hampir saja mengumpat.

"Gue nanya, malah lo balik nanya!"

Jungwon tersenyum malu dengan mata yang menyitip menyerupai mata kucing. Anak itu kini terlihat mikir lagi, mikir jawaban untuk pertanyaan Jay tadi.

"Kak ... maksud kakak sejauh mana itu apa ya, Kak?" Jungwon menatap polos pada Jay, mukanya benar-benar samgat menggemaskan, hampir saja Jay tersenyum. Namun, ia tahan karena takut nanti si Jungwon makin nanya-nanya aneh.

Jay mengacak rambutnya frustasi, ngobrol sama Jungwon ternyata cukup menguras emosi. Harus ekstra sabar menghadapi anak ini. "Maksud gue tuh, lo tau apa aja tentang hidup gue," ujar Jay mencoba menjelaskan secara rinci maksud pertanyaannya.

Mulut Jungwon terbuka lebar sambil mengangguk pertanda ia paham akan kalimat yang Jay lontarkan. "Umm, ya nggak tau banyak Kak, taunya cuma Kak Jay temennya Kak sunghoon sama Kak Jake terus Kak Jay kalo ke sekolah naik motor kalo ngga biasanya Kak Jay dianter jemput sama sopir terus Kak Jay itu dingin banget sama orang terus—"

"—banyak deh Kak pokoknya, aku sampe lupa apa aja!" celotehan Jungwon membuat Jay sedikit menyunggingkan senyumnya, ya walaupun lagi-lagi si Jungwon ngga liat.

"Lo ngapain sih mau-maunya terus ngikutin gue?"

"Kan udah dibilang kalo aku suka sama Kakak!" jawab Jungwon dengan gamblangnya. Kalau orang lain mungkin bakal malu-malu jawab ini tapi Jungwon ini emang anaknya jujur nyerempet polos jadi ya begini. Untung saja gemas!

"Kan udah dibilang gue nggak suka sama lo, kenapa masih aja lo ngejar-ngejar gue?" tanya Jay lagi.

"Aku kan nggak maksa buat Kak Jay suka sama aku sekarang," celetuk Jungwon. "Liat Kak Jay aja aku udah seneng kok!" Pipi chubbynya terangkat sampai membuat matanya menyipit. Nggak ada sama sekali wajah kecewa karena ucapan Jay tadi, anak itu justru tetep senyum sampai membuat Jay sedikit heran sebenernya, anak itu hatinya terbuat dari apa?

"Gue—"

"Jungwon!"

Atensi Jungwon dan Jay langsung teralih pada seorang pemuda yang tiba-tiba menghentikan motornya di depan mereka dan memanggil nama Jungwon.

Jungwon langsung tersenyum seperti biasa anak itu selalu senyum. Berbeda  dengan Jay yang kini menatap sinis pada orang yang baru datang itu. Ya walaupun emang biasa juga Jay seperti itu pada orang lain.

"Kak youngbin!" Jungwon tersenyum dengan wajah penuh antusias saat melihat orang yang ia panggil Kak youngbin itu.

"Loh kamu belum pulang won?" tanya Youngbin. Youngbin ini Kakak kelas Jungwon juga, mereka satu ekskul jadilah mereka cukup akrab satu sama lain.

Jungwon menggeleng dan berkata, "Belum kak bin, masih nunggu bus, dari tadi belum ada yang lewat."

Youngbin mengangguk menanggapi jawaban Jungwon lalu ia melihat jam yang ada di tangannya. "Ini udah sore banget loh, kakak kamu nggak jemput?"

"Nggak, Kakak lagi sibuk di kampus katanya ada acara."

"Sunoo? Niki?"

"Mereka udah pulang duluan Kak, nggak ekskul soalnya."

"Yaudah, kalo gitu ayo pulang sama Kakak, ini udah mau maghrib. Nanti kamu kemaleman sampe rumah," ajak Youngbin.

"Dia pulang sama gue."

Mata Jungwon mengerjap beberapa kali saat mendengar ucapan orang di sampingnya, ia bahkan sampai bengong karena tak percaya apa yang Jay katakan. Bukannya tadi bilang nggak mau pulang bareng? Tapi kok—?

"Loh Kak Jay serius?" tanya Jungwon untuk memastikan bahwa ia tak salah mendengar.

"Serius lah," jawabnya, "kan lo tadi yang bilang mau pulang bareng gue," lanjutnya sambil sesekali melirik Youngbin yang masih menyaksikan percakapan mereka berdua.

Wajah Jungwon terlihat sangat sumringah, senyumnya tak dapat lagi ia sembunyikan, rasanya mau teriak aja, terus mau pamer juga ke Sunoo sama Niki kalo dia berhasil pulang bareng Kak Jay.

"Kak Youngbin, Jungwon pulang sama Kak Jay aja naik bus," ujar Jungwon. "Makasih banyak Kak tawarannya, lain kali Jungwon nebeng Kakak!"

"Oke deh, kalo gitu kakak duluan ya won, kamu hati-hati!"

Jungwon mengangguk patuh pada kakak kelas satu ekskulnya itu. Lalu Youngbin melajukan motornya setelah memastikan Jungwon ada teman.


"Dia, siapa?"


________________________________________

tbc

You're Mine [jay ft. jungwon] ✔Where stories live. Discover now