EPISODE 4

8K 191 2
                                    

       Adistia merasa bosan dirumah karena tidak ada yang bisa ia lakukan. Semua pekerjaan rumah sudah diselesaikan oleh pembantu rumah tangga. Ia pun hanya menonton TV sambil membaca majalah. Lama-lama ia justru merasa mengantuk. Akhirnya ia memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Andra.

Adistia : Mas aku boleh keluar nggak

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Adistia :
Mas aku boleh keluar nggak.. Aku bosan mas dirumah😢

Mas Andra :
Kemana?

Adistia :
Jalan-jalan sekitar komplek atau ke taman mas

Mas Andra :
Kamu dirumah saja jangan kemana-mana

Adistia :
Tapi mas.. Aku bosan.. Aku mohon😭

Mas Andra :
Tidak boleh. Kamu keluar hanya akan merepotkan saya. Memangnya kamu hafal jalan kerumah?

Adistia :
Nggak😞😞 Ya sudahlah

       Andra tak membalasnya lagi, ia hanya melihat pesan whatsapp Adistia dan kembali berkutik dengan laptopnya. Sementara Adistia dirumah merasa bingung harus ngapain. Ia akhirnya tertidur sambil menonton televisi. Yang artinya televisi menonton dirinya.

        Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Andra pulang lebih awal sekitar pukul 15.00 WIB, Andra sudah sampai rumahnya. Setelah memarkirkan mobilnya ia bergegas masuk rumah. Ketika membuka pintu kamar, ia melihat Adistia yang masih terlelap dalam tidurnya. Andra membiarkan Adistia tidur dan memilih masuk kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

        Suara gemercik air mengganggu pendengaran Adistia. Ia pun segera bangun dan melihat sekeliling. Pintu kamar masih tertutup tetapi ia mendengar suara gemercik air.

"Mas... Mas Andra? "

"Hmmm"

"Mas sudah pulang? "

"Ya." (Adistia segera bangun dan turun untuk membuatkan makanan bagi suaminya).

"Dis.. Adis... Adis.. " (Andra keluar kamar mandi dan mencari Adistia tetapi ia tidak menemukannya. Ia pun segera memakai bajunya dan turun kebawah. Ternyata benar Adistia tengah berkutik dengan alat dapur. Andra tak menghiraukannya, ia memilih bersantai disofa sambil menonton televisi.
 

                                  💐
          Hari pun semakin larut malam, Gavrila sudah selesai dengan pekerjaannya. Ia segera menemui sekretaris nya.

"Saya pulang dulu jangan lupa besok siapkan file untuk meeting! " (Perintah Gavrila).

"Baik Pak akan saya siapkan semuanya. " (Jawab Zanna).

"Bagus ingat jangan sampai ada yang ketinggalan ini tender besar! "

"Siap pak. "

"Hari ini tidak ada lagi kan jadwal saya? "

"Tidak ada pak semua sudah selesai hanya tinggal besok saja. "

"Baiklah saya pamit! "

"Silahkan pak. "

          Gavrila membuka HP nya dan ia mendapatkan pesan dari 2 sahabat gesreknya untuk datang ke klub malam ini. Tanpa membalasnya, Gavrila langsung melajukan mobilnya menuju klub favorit mereka. Sekitar 30 menit akhirnya Gavrila sampai di klub. Ia pun segera masuk ke ruang VVIP dimana kedua sahabatnya berada. 

"Hai bro gw kira lu nggak bakal dateng? " (Sapa Ardana ketika melihat kedatangan Gavrila).

"Ngapain gw nggak datang? " (Jawab Gavrila yang mendudukkan dirinya disofa).

"Lu dihubungi nggak ada balasan. Segitu sibuknya lu! " (Ketus Elvan).

"Gw emang sibuk bangke! " (Gavrila pun menjawab tak kalah kesalnya).

"Bodoamat salah sendiri lu mau jadi direktur utama hahaha... "

"Gimana lagi kakak nggak mau pegang perusahaan terus siapa lagi yang mau urus.. Kekek lu.. Nggak mungkin kan? "

"Terserah lu!!! "

"Eh btw kemana si Andra tumben nggak nonggol-nongol? " (Tanya Ardana).

"Langsung pulang kalik dirumah kan ada yang nungguin. " (Jawab Elvan).

"Mana mungkin sih kakak langsung pulang. Dia kan nggak suka ada Adistia dirumah. " (Timpal Gavrila).

"Wait.. Wait.. Wait maksud lu jadi beneran tuh Es Batu nggak suka sama Adistia? " (Ardana pun seolah kaget).

"Nggak usah sok kaget. Walaupun sekamar mereka nggak pernah berhubungan. " (Jawab Gavrila).

"Serius lu gadis secantik itu dianggurin emang nggak sayang? "

"Dasar playboy otak mesum! " (Timpal Elvan).

"Iyalah buktinya tadi pagi kak Adistia baik-baik aja tuh. " (Jawab Gavrila).

"Wah harus disadarin tuh anak. Jangan sampai beneran gay kasihan Adistia hahaha.. "

"Tuh mulut nggak bisa apa nggak usah asal ngejeplak! " (Elvan merasa kesal dengan ucapan Ardana).

"Gw kan ngomongin Andra kenapa lu yang marah jangan-jangan lu suka lagi sama Andra? " (Ardana justru mengejek Elvan).

"Amit-amit gw masih normal!!! "

"Udah diam gw tambah pusing! " (Gavrila segera melerai keduanya sebelum terjadi perdebatan yang tidak berujung).

"Oke oke nih kita minum! "

        Ardana memberikan gelas berisi minuman beralkohol kepada Gavrila dan Elvan. Mereka pun akhirnya meminum bersama. Walaupun mereka suka pergi ke bar tetapi mereka tidak pernah menyewa wanita disana. Mereka hanya menghabiskan malam dengan mabuk-mabukan. Sebenarnya mereka pergi ke club/bar hanya untuk melepas lelah dari pekerjaan yang mereka tanggung. Mereka pun minum hingga waktu menujukkan tengah malam.

MY BELOVED DOCTOR Où les histoires vivent. Découvrez maintenant