EPISODE 45

1.2K 36 13
                                    

           Setelah melakukan perawatan pada Gavrila, Andra kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri. Sementara Adistia membuatkan makanan didapur. Selesai membuat makanan, ia menyusul suaminya. Kebetulan ketika masuk kamar Andra juga keluar dari kamar mandi. Masih dengan menggunakan handuk, Andra memeluk Adistia. Hatinya tidak tenang apalagi melihat kematian Rayhan didepan matanya sendiri. Dan dengan kejamnya ia meminta jasat Rayhan untuk dibuang. Hati kecilnya ada rasa sesal yang kian mendera.

 Hati kecilnya ada rasa sesal yang kian mendera

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mas... Mas kenapa sih sana pakai baju dulu ah! "

"Udah diam!!! " (Ucap Andra dengan nada tinggi, Adistia terdiam seribu bahasa).

            Dalam diam, Adistia berpikir ada apa dengan suaminya. Tidak biasanya ia menyentak tanpa alasan yang jelas. Jika marah mengapa Andra memeluknya dengan erat.

"Mas... Mas nangis? " (Adistia merasa pundaknya basah).

Tak ada jawaban dari Andra. Ia justru semakin mengeratkan pelukannya. Adistia merasa pundaknya semakin basah. "Mas.. Mas jawab ada apa... Kenapa mas nangis.. Mas kenapa mas.. Mas sakit.. Atau ada yang luka? "

"Apa kamu mau memaafkan ku jika aku berbuat salah? " (Tanya Andra dengan suara parau).

"Berbuat salah apa mas.. Mas ngapain? "

"Jawab dulu... Apa kamu akan meninggalkanku? "

"Tinggal mas berbuat salah nya bisa ditoleransi atau tidak... Aku bisa saja memaafkan mas bisa juga nggak... Kalau mas mengkhianati ku maaf mas aku nggak bisa memaafkanmu.. Sekarang jelasin kenapa dengan mas? "

"Sayang maafkan aku... Maafkan aku.. "

"Iya mas tapi kenapa? " (Adistia melepas pelukannya, ia menangkupkan tangannya dipipi Andra).

"Sayang... Gavrila disekap oleh Rayhan. Dia terluka sampai tidak sadarkan diri karena dihajar anak buahnya. Aku bersama Elvan dan Ardana berhasil menangkap Rayhan. Dia mau membunuh Gavrila juga aku. Tapi sema itu hanyalah rencana. Rayhan kini sudah tiada. Dia. Dia dibunuh Ardana. Dan aku meminta mereka untuk membuang jasatnya kehutan. "

Adistia sontak kaget. Ia melepas genggaman tangan Andra dan berjalan mundur. "Apa mas... Di.. Dibunuh.. Dan mas.. Kenapa mas lakukan.. Mas nggak punya hati.. Mas nggak punya perasaan.. Setelah kalian membunuhnya kalian membuang mayatnya begitu saja!!! " (Adistia meninggikan suaranya).

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY BELOVED DOCTOR Where stories live. Discover now