🍒 merindukan Dave 🍒

312 20 0
                                    

   Sudah seminggu setelah kepergian Dave dari apartemen Fani., Dave tidak berpamitan kepada mereka bahkan tidak meninggalkan pesan apapun.

Sejak kepergian Dave, Devin menjadi anak yang pendiam ia tidak seperti biasanya yang selalu aktif dan cerewet., Bahkan Fani di buat heran karena anak nya itu menjadi pendiam., "Devin kenapa sayang?" Tanya Fani sambil mengelus rambut Devin.

"Vin kangen sama uncle Dave Mommy" ucap Devin pindah kepangkuan Fani.

"Devin dengerin Mommy uncle Dave itu lagi sibuk kerja sayang., Banyak pekerjaan yang harus uncle Dave selesai kan" ucap Fani kembali mengelus rambut Devin dan mungkin sedikit berbohong tentang Dave.

"Tapi kenapa uncle Dave ga pernah nelpon atau tanya kabar? Apa uncle Dave udah ga sayang lagi sana Devin?" Tanya Devin pada Fani dengan wajah sedihnya.

"Enggak sayang uncle Dave itu sayang banget sama kamu., Mungkin uncle Dave belum punya waktu aja kan Mommy udah bilang kalau uncle Dave itu sibuk" Jawab Fani meyakinkan Devin.

"Ya udah Devin jangan sedih lagi ya., Nanti kalo Mommy jumpa uncle Dave di kantor Mommy suruh uncle Dave untuk ketemu sama Devin., Oke" lanjut Fani meyakinkan anak nya itu.
"Mommy janji?"tanya Devin.

"I promise honey" ucap Fani sambil mencium pipi chubby Devin.

Sedangkan di sisi lain Devid mendengar semua percakapan Mommy nya dengan adik laki-laki nya itu., Devid sangat tidak suka kalo Devin terlalu dekat dengan Dave dan Mommy nya menyetujui untuk mempertemukan adiknya itu dengan uncle Dave.,"Mommy ga perlu ketemu sama uncle Dave" ucap Devid dari belakang mereka berdua.

"Emangnya kenapa Ko?"tanya Fani pada Devid.

"Ga papa..Devid cuman ga suka aja kalo Mommy selalu manjain Devin kaya gitu!" Ucap Devid dengan muka datarnya.

"Dan satu lagi yang perlu devin ketahui kalo uncle Dave itu bukan Daddy jadi jangan terlalu banyak berharap sama orang asing!" Lanjut devid tetap dengan nada dingin dan muka nyaris tanpa ekspresi itu.

"Anggap saja kalo Daddy udah ga ada!" Ujar Devid yang sibuk dengan rubik barunya itu.

"Devid!!.. jangan ngomong kaya gitu!"seru Fani dengan nada yang sedikit meninggi.

"Devid ngomong yang sebenarnya Mom!,.kalo Daddy masih ada kenapa ia ga pernah datang buat nemuin kita!?" Seru Devid tak kalah meninggikan nadanya.

"Hiks...hiks...hiks., Udah mom jangan marah sama Koko lagi., Devin ga mau ketemu lagi sama uncle Dave" ucap Devin seraya menangis di pangkuan Fani.

"Lagian yang di bilang Koko itu benar,. Devin ga boleh berharap sama orang lain" ujar Devin lagi dengan sedikit senggugukan.lalu turun dari pangkuan Fani dan berlari masuk kedalam kamar nya.

Fani hanya bisa terdiam melihat anak pertama nya itu., Ia tidak bisa terlalu keras kepala mereka karena hal itu akan menyakiti hati kedua anaknya itu.

Devid menatap Fani yang terlihat lelah akibat kejadian yang terjadi beberapa waktu ini., Devid melangkah menghampiri Fani dan duduk di pangkuan Mommy nya itu. "Sorry mom, tadi Vid ngomong nya kasar" ucap Devid memeluk tubuh Fani dengan nada lembut.

Fani yang melihat itu langsung membalas pelukan Devid dengan penuh kehangatan., "It's ok boy., Mommy tau kenapa kamu kaya gitu"ucap Fani lalu mengelus rambut Devid.

"Tapi jangan pernah membentak adikmu seperti itu., Janji sama Mommy ya!"seru Fani sambil mengulurkan jari kelingking nya.

Devid membalas uluran tangan Fani dan menautkan jari kelingking nya di jari kelingking Fani., "I Promise mom" ucap Devid kembali memeluk tubuh Fani.

CEO and Twin GemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang