part 11b

273 14 0
                                    




Mata mereka saling bertemu namun belum ada pergerakan yang mereka lakukan dan ingat mereka masih dengan posisi yang sama., Dave mulai melingkar kan tangannya pada pinggang ramping Fani dan hal itu membuat Fani sadar akan posisi mereka.

"Bisakah anda melepaskan pinggang saya"ujar Fani namun Dave malah semakin mempererat pelukannya.

"Apa yang Anda lakukan!?"kesal Fani saat melihat kelakuan Dave ini.

"Tidak ada., Aku hanya ingin memeluk mu sebentar saja"ucap Dave lalu tersenyum menggoda Fani.

"Mr Jafersson anda jan-" ucapan Fani terpotong karena tiba-tiba saja Dave membungkam mulutnya dengan tangan nya.

"Jangan berisik nanti ada yang mendengar kita"ucap Dave sambil mendekatkan wajahnya pada Fani.

Dan saat itu lah wajah Fani kembali memerah seperti kepiting rebus, dan jangan lupa kan sesuatu detak jantungnya juga berdetak lebih kencang dari biasanya.

Mungkin saja Dave juga bisa merasakan nya karena saat ini mereka sangat dekat., Tapi apakah Dave juga merasakan hal yang sama seperti Fani? Jawabannya adalah iya.

Coba kalian bayangkan saja dalam posisi yang cukup berbahaya ini, ia juga harus bisa menahan godaan yang mungkin tidak akan bisa tolak oleh pria normal manapun.

Tapi demi mendapatkan Fani dan kedua jagoan kecil nitu itu Dave harus menahan nya untuk saat ini., Ia tidak ingin jika Fani akan kembali menjauh dari nya.

"Mr Jafersson apakah anda sudah bisa melepaskan saya?" Tanya Fani menghancurkan lamunan dave. Dengan spontan Dave melepaskan pelukannya dan membiarkan fani bangkit dari tubuhnya.

Setelah Fani bangkit Dave pun ikut berdiri., Fani yang terlihat diam dengan semburat merah di pipi nya membuat ia tampak sangat cantik dan juga lucu.

Dan tanpa disadari tangan Dave menyentuh pipi itu dengan sangat lembut dan mulai berkata "kamu sangat cantik jika sedang seperti ini" ucap Dave tepat di depan wajah Fani.

Bukannya menghilang semu merah nancantik itu semakin tampak bahkan sangat terlihat jelas., "Kenapa wajahmu semakin memerah? Apakah kamu sakit Ms Xandrania?"sontak pertanyaan itu membuat Fani sadar dan langsung membalikkan tubuhnya.

"Tidak saya baik-baik saja"ucapnya dan ia pun berlari menuju kamar mandi.

"(Hahaha..lucu sekali dia jika sedang malu seperti itu)"ucap Dave dalam hati lalu mulai mendudukkan dirinya di sofa sambil menunggu sang pujaan hati keluar dari kamar mandi.

Sang pujaan hati? Ya mungkin bisa dibilang seperti itu karena saat ini Fani telah berhasil membuat Dave merasakan yang namanya jatuh cinta lagi.

Sudah hampir 10 menit Dave menunggu Fani namun ia tak kunjung keluar dari kamar mandi., Hal itu membuat Dave khawatir dan langsung berjalan mendekati kamar mandi.

Tapi saat ia ingin mengetuk pintu ternyata sudah dibuka terlebih dahulu oleh wanita cantik yang kini sedang berdiri di hadapannya.

"Kenapa lama sekali?"tanya Dave saat melihat wajah Fani sudah kembali normal. "Apa terjadi sesuatu?"sambung Dave.

"Tidak"jawaban yang sangat singkat itu keluar dari bibir tipis nya itu.

"Baiklah., Apakah kamu tidak pulang?"tanya Dave yang sudah menghilangkan rasa khawatirannya itu.

"Tidak sebentar lagi., Jika Anda ingin pulang pergi lah!"ucap Fani ketus lalu berjalan melewati Dave dan mulai duduk di kursi kerjanya.

"Baiklah., Kalau begitu aku pergi"ucap Dave lalu beranjak pergi namun sebelum ia benar-benar meninggalkan fani, ia berbalik dan mengatakan "jangan pulang terlalu malam dan jaga dirimu baik-baik" sambung lalu segera meninggalkan fani sendiri.

CEO and Twin GemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang