ENDING💫

2.3K 440 299
                                    

3 tahun kemudian....

"Gimana rasanya tanpa Lala?" tanya Karin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana rasanya tanpa Lala?" tanya Karin.

"Karna ada lu, gua bisa lewatin semuanya. Gua gak ngerasa sendiri lagi"

Karin mengulum senyum. Meskipun keduanya tidak ada ikatan apapun, tapi keduanya sudah cukup lama bersama sebagai teman baik.

Karin mengerti bahwa menggantikan Lala dalam hidup Ervan, bukanlah hal yang mudah.

"Bagus deh kalau gitu, btw lo mau lanjutin kuliah dimana?"

"Masih di jakarta, lu sendiri bakalan terus kerja di kafe?"

"Iyalah"

"Gak bosen?"

"Gue gak pernah bosen sama hal yang bikin gue nyaman"

"Kaya sama gua gitu misalnya?"

"Apaan sih!" Karin memalingkan wajahnya karna merasa salah tingkah. Bisa-bisanya Ervan mengatakan hal yang membuatnya malu-malu tak karuan.

"Kak Karin,"

"ERVAN LO GAK PANTES PANGGIL GUE PAKE KAK GITU DIH!"

"Oh yaudah, sayangku.."

"Ish apasih gak jelas"

Ervan meraih tangan Karin, ia memegangnya penuh arti. "Gua bakalan lamar lu minggu depan"

"A-APA?"

"Iya, gua bakalan kuliah sambil kerja. Lu gak perlu takut kalau lu bakalan hidup susah. Gua dari SD udah naro duit di celengan dan kemarin baru gua buka, hasilnya sesuai rencana"

"Jadi lo udah nabung dari SD buat merid?"

"Iya, gua dulu berfikir bisa nikahin Lala. Gua semangat banget nabung, pas gua tau dia arwah, gua tetep nabung karna gimanapun suatu saat gua bakalan nikah."

Karin cukup terharu, rupanya sejak kecil Ervan memang sudah sangat mencintai Lala.

Tak di sangka-sangka pada akhirnya Ervan memilih dirinya sebagai akhir dari pencarian cinta lainnya.

"Ervan, emang lo yakin sama gue?"

"Lu udah lakuin banyak hal supaya bisa buktiin kalau lu cinta sama gua, dan itu berhasil bikin hati gua terbuka buat lu. Karin, gua cinta sama lu"

Blush. Pipi Karin merah merona tak karuan, terutama Ervan langsung mencium tangannya seolah memberikan pertanda bahwa ia mencintai Karin.

Sedikitpun Karin gak pernah berfikir bahwa Ervan menjadikannya pelarian. Justru ia besyukur dengan perjuangannya selama ini yang rupanya tidak sia-sia.

Lala di atas langit sana tersenyum, ia bahagia melihat Ervan bisa membuka hatinya untuk orang yang tepat.

Meskipun Karin tak sama fisiknya dengan Lala, tapi rasa cintanya yang tulus seolah mampu mengalahkan segala yang ada pada diri Lala.

Ervan pernah berharap suatu saat bisa bertemu manusia yang mirip dengan Lala, ia bahkan sudah berencana akan melanjutkan kuliah di Jepang, tapi setelah di pikir-pikir, untuk apa mencari yang serupa sementara yang ada di depan mata jauh lebih baik bukan?

Keduanya saling memeluk memberi kehangatan.

Chup.

Ervan mencium bibir Karin singkat.

Chup.

Karin mencium balik bibir Ervan singkat. Hingga keduanya tertawa dengan tingkah masing-masing.

Rupanya begini rasanya mencintai manusia? Ervan pikir, perasaannya akan tetap stay untuk Lala yang entah sampai kapan. Tapi rupanya Tuhan punya jalan lain untuk takdirnya.

"Kalau kita nikah nanti mau punya anak berapa?" tanya Ervan konyol.

"Lo tuh kek bokap gue, kata nyokap gue dulu tuh bokap gue nanyain terus pengen punya anak berapa, terus bokap gue juga punya cita-cita pengen punya anak dua puluh. Tapi nyokap gue gak turutin, dia milih KB dan sampe sekarang baru punya anak dua. Gue sama si Azka."

"Haha, kenapa emang mama kamu gak mau punya anak 20?"

"Ribet katanya, satu aja ngidamnya aneh-aneh haha"

"Kalau kamu sendiri mau berapa yang?"

"Belum juga nikah Er, kamu mesum juga rupanya"

"Eh gak mesum dong, kan itu suatu keinginan sayang"

"Terserah di kasihnya aja berapa. Tapi kalau bisa aku mau nunda dulu Er, soalnya aku masih betah kerja"

"No sayang! Setelah nikah kamu gak boleh kerja,"

"Kenapa gitu?"

"Aku gak mau kamu kurang perhatian sama aku, aku mau kamu slalu stay kapanpun aku butuh kamu"

"Uh so sweet.."

DUGH!

"ANJRIT KENAPA DI PUKUL PERUT AKU YANG?" ringis Ervan.

"Lebay tau gak! Pokoknya gue mau tetep kerja. Lo gak usah khawatir, lo gak akan kehilangan perhatian sedikitpun dari gue Er. Lagian kan kamu kuliah sambil kerja, pasti pagi sampe sore sibuk sama kedua aktifitas kamu, jadi ya aku kerja aja biar gak boring juga di rumah sendirian"

"Yaudah terserah kamu sayang"

"Emang kamu mau kerja apa?"

"Pipih aku kan yang punya SPBU di perempatan jalan Cinangneng, jadi aku bakalan kerja disana. Hehe. Gapapa kan suami kamu pekerja di pom dengan gajih gak seberapa?"

"Apapun itu selama lo, gue gak akan pernah ngerasa keberatan"

Keduanya saling menatap penuh arti, dan entah siapa yang memulai, kini keduanya sudah saling melumat bibir satu sama lain.

Keduanya saling menatap penuh arti, dan entah siapa yang memulai, kini keduanya sudah saling melumat bibir satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

END.

NO EXTRA PART!

Meskipun tidak ada EXTRA PART, tapi gue bakalan kasih bonus yang gak sama sekali kalian duga-duga.

Apa itu bonusnya?

Yaitu cerita dari sosok Lala saat masa dimana ia hidup, lalu kejadian apa yang membuat dia is death.

Penasaran kan? Sekaligus pengen tau kaya gimana wajah Lala, jadi kalau penasaran tau dong harus apa?

VOTE+KOMEN YA!

HANYA DI MATA BATIN 3 KALIAN AKAN TAU ASAL USUL TENTANG LALA DARI HIDUP SAMPE TIADA💫

Baik kan gue? Mangkannya jangan pelit vote!

TEMBUS 100+ KOMENTAR DALAM WAKTU 4-7 HARI, AKU UP!✨

MATA BATIN 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang