Chapter 20

2.1K 105 17
                                    

Typo dimana-mana ☺️

Mereka menghentikan motor mereka dan menuju Putri dkk. Ya yang mereka lihat tadi ialah Putri dkk

"ASTAGA KALIAN KENAPA?"

"IYA. KOK BISA LEBAM SEMUA?"

"EH SAHABAT KALIAN KURANG SATU, KEMANA?"

"Kita....

*****

"kita tadi dihadang oleh ratusan orang" Jawab Putri

"Apa kalian dihadang?" Kaget Leon

"Iya"

"Jelasin!" Pinta Varo

Lalu mengalirlah cerita dimana Rissa dkk dihadang sampai mereka baku hantam dan berakhir Rissa yang dibawa mereka.

"Apa? Rissa diculik sama mereka?" Kaget Raffa

"Iya" 

"Apa kalian kenal mereka siapa?" Tanya Bara

"Kita nggak tahu mereka siapa, tapi yang kita tahu mereka menggunakan jaket berlambang tengkorak di punggungnya" Ujar Icha

"Lambang tengkorak?" Guman Daffa

"Apa itu dia?" Tanya Adit

"Tapi jika itu dia kenapa mereka menculik Rissa?" Bingung Leon

"Apa mungkin mereka ingin balas dendam kepada Daffa melalui Risa?" Ujar Raffa

"Sebentar-sebentar kita itu bingung dia yang kalian maksud itu siapa?" Bingung Lia yang diangguki oleh Putri dan Icha

"Itu tidak penting, yang penting sekarang kalian pulang ke rumah, masalah Rissa biar kami yang urus" Pinta Bara

"Ya lebih baik kalian segera pulang biar kami mencari Rissa" Ujar Leon

"Adit antarkan mereka pulang sampai rumah mereka" Pinta Daffa

"Oke"

"Untuk yang lainya kumpul di markas" Tegas Daffa

"Siap"

Lalu Daffa dkk menuju ke motor mereka, menuju markas. Sedangkan Adit mengantarkan Putri di dkk untuk pulang ke rumah nya masing-masing.

*****

Saat ini Daffa dkk (-Adit) sudah berada di markas, mereka membentuk lingkaran untuk mencari cara untuk menyelamatkan Rissa.

"Kita harus bergegas sebelum dia menyakiti Rissa" Ujar Raffa

"Leon lacak keberadaan Rissa!" Perintah Daffa

"Oke"

Leon segera mengambil laptop dan melacak keberadaan Rissa. Jangan lupakan bahwa dia merupakan hacker terkenal. Tak butuh waktu lama Leon sudah mendapatkan keberadaan Rissa.

"Di bekas pabrik sepatu di jalan xxx" Ucap Leon

"Baik, Bara siapkan seluruh anggota" Pinta Daffa

"Siap" Baru saja Bara ingin mengumpulkan anggota tapi terhenti kala mendengar suara Varo

"Tunggu" Ucap Varo

"Kenapa?" Tanya Adit yang baru saja sampai.

"Kita juga harus menyusun strategi, dia itu licik" Singkat Varo

"Tapi sudah tidak ada waktu lagi untuk membuat strategi, kita gunakan strategi B" Final Daffa

"Jangan, strategi B sudah bisa dibaca oleh pihak lawan, lebih baik kita menyusun strategi baru. Karena kalian tahu bukan kalau dia itu sangat licik, tapi selicik licik nya orang akan kalah dengan orang yang cerdas" Ujar Varo panjang lebar

"Apa yang diucapkan Varo itu memang benar lebih baik kita melakukan strategi baru" Timpal Leon

"Baiklah, jadi strategi kali in yang kita pakai adalah bla bla..."

"Gimana?" Kalian faham? Lanjut Daffa

"Faham" Ujar mereka serempak

"Bara, siapkan seluruh anggota!"

"Siap" Balas Bara

*****

Sedangkan ditempat lain terdapat seorang gadis yang diikat dikursi dan jangan lupakan mulutnya yang dilakban.

"Apa aku harus mati sekarang? Apa gunanya juga mereka menculik ku?" Batin Rissa

Tak lama kemudian sesorang datang dengan mendobrak pintu yang membuat pintu rusak seketika. Lalu muncullah tiga orang laki-laki yang memakai jaket bergambar tengkorak di punggungnya.

Brakk...

"Ck apa yang istimewa dari gadis kecil ini?" Ujar orang yang mendobrak pintu sambil menggelengkan kepalanya

"Cantik? Lumayan lah?" Sambungnya

"Body nya juga mantep tuh lang" Celetuk teman orang dipanggil Lang tadi

"Dion Dion kalau masalah body mata lo langsung jelalatan" Ketus orang yang satunya lagi

"Iya dong" Jawab Orang yang dipanggil Dion sambil mengelus pipi Rissa

"Hmphhm hmphh" Berontak Rissa saat Dion mengelus pipinya

"Ck, bukak lakban nya!" Suruh si laki-laki berpanggilan Lang tadi

"Okeh" Lalu Dion membuka lakban Rissa

"Sebenarnya kalian siapa?" Tanya Rissa

"Kita? Oke kenalin gue Elang, mereka berdua sahabat gue. Yang disamping lo Dion, dan yang satunya lagi Azka" Jawab lelaki yang bernama Elang

"Terus alasan kalian nyulik aku?" Tanya Rissa kembali

"Alasan kita nyulik lo itu untuk buat pacar lo hancur sehancur hancurnya" Jawab Azka

"Apasih kesalahan Daffa sama kalian?"

"Syutt gue males denger nama dia" Ujar Elang sambil meletakkan jari telunjuknya di mulut Rissa

"Sebe--

"BOSS VENUS KESINI" Teriak salah satu anggota Elang, yang memotong ucapan Dion

"Rencana kita berhasil" Ujar Elang sambil tersenyum miring

"Cepat kumpulkan semuanya kita main-main dulu sama mereka" Tegas Azka

"Hahaha sebentar lagi kalian akan musnah" Tawa jahat Dion. Sedangkan Rissa hanya mengernyitkan dahinya tidak faham.

"Ayok" Seru Elang. Laku mereka meninggalkan Rissa sendiri

*****

"Bagaimana? Sudah siap kalian semua?" Tanya Daffa tegas kepada semua anggotanya. Saat ini geng Venus sedang bersiap untuk menyelamatkan Rissa

"Siap"

"Jangan sampai ada yang bawa senjata tajam" Perintah Daffa

"Baik"

"VENUS?"

"BERJUANG UNTUK MENANG"

Mereka langsung menaiki motor masing-masing dan menuju ke tempat dimana Rissa disekap.

*****

Disebuah mansion terdapat beberapa orang yang sedang mengawasi apa yang sedang terjadi.

"Mereka sudah bergerak"

"Apa kita harus turun tangan?"

"Tidak biarkan saja. Kita pantau dari jauh. Kirim pesan kepada dia untuk berhati-hati"

"Baik"

*****

Hallo aku kembali
Jangan lupa voment ya!

Follow Instagram author ya @lutfia.qolbi

Terimakasih 🤗

Nextt??

Clarissa [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang