5. Haekal Gak Suka Sup Rumput Laut!

472 66 5
                                    

HAI!

VOTE DULU YUK!!

TANDAIN KALO TYPO!

***

"Cewek!"

Giselle yang sedang berjalan memutar bola mata malas saat seseorang merangkul bahu nya dengan senyum lebar, sampe kuping. Gak deng.

Di tangannya ada plastik berlogo minimarket terkenal. Asal kalian tahu, memang punya abang tiga goblok semua. Kesel princess.

Dia minta Jeffrey untuk mengantarnya ke minimarket di tolak mentah mentah. Lalu meminta tolong pada Malik, kakaknya yang kedua itu mau asal Giselle mau memijat punggung nya. Semacam simbiosis mutualisme.

Untuk Haekal, kalian pasti sudah tahu lah. Haekal malah mengunci pintu kamar nya dari dalam padahal sebelumnya Giselle melihat kembarannya itu sedang menonton acara 'Janji Suci Haechan Somi'.

Begitu melihat Giselle keluar kamar dan berjalan menuju kamar Jeffrey, Haekal sudah ada perasaan tidak enak.

Dia menguping sedikit pembicaraan Giselle dan Jeffrey dari luar kamar Jeffrey lalu langsung masuk ke kamar nya dan mengunci nya karena sudah mendapat hilal kalau Malik tidak mau, pasti dia yang akan di mintai tolong.

Dan akhirnya Giselle berjalan sendirian ke depan komplek nya. Tidak terlalu jauh mungkin hanya lima ratus meter, tapi tetap saja jika ditempuh dengan jalan kaki akan lama, dan capek.

"Wihh, beli apaan tuh? Yang ada sayap nya itu ya?" setelahnya terdengar tawa menyebalkan dari arah sebelah kanan Giselle.

"Lepas." Giselle menyentak tangan yang bertengger di bahu nya itu.

"Galak amat." Cowok itu memanyunkan bibirnya sebal.

"Sendirian aja?" tanya nya.

"Nggak," Giselle mempercepat langkahnya.

"Bertiga sama Rakib, Atid." jawab Giselle ketus.

"Dih gitu banget sih, gak seneng gua temenin jalan?" orang tadi menaikturunkan alisnya. Please, thats so disgusting.

"Mending di rampok daripada jalan sama lo."

"Bener? Yaudah gue duluan, bye Sel."

"E-eh. Maksudnya-

"Kan, mending gue temenin. Udah ayo. Perasaan cewek gengsian banget dah." Giselle memekik kaget saat lengan nya ditarik dan di genggam erat.

"Tangan lo pas banget di tangan gue, kita itu berjodoh." katanya sambil tersenyum lebar.

Sial, Giselle bahkan lupa caranya bernafas.

"Yaasa, lepasin." Giselle menarik tangannya dan sedikit menjauh dari Yaasa. Degup jantungnya tidak bisa di kontrol.

Berjalan selama sepuluh menit mungkin bisa diselingi oleh beberapa obrolan yang mungkin juga tidak terlalu penting.

"Lo udah ada gebetan?" tanya Giselle.

"Kenapa? Lo suka ya sama gue?" tanya Yaasa percaya diri.

"Ihh apaan, nggak." Giselle langsung menggeleng.

"Itu tadi lo bilang semua cewek gengsian, lo berarti udah ada gebetan dong."

"Emang kalo gue ngomong begitu udah pasti punya gebetan?" Yaasa tersenyum lagi ketika melihat Giselle kebingungan, lucu banget.

"Yaa.. Nggak sih." jawabnya sambil tersenyum canggung.

"Tapi gue ada gebetan sih." kata Yaasa tiba-tiba setelah terdiam selama beberapa detik.

My Family My Adventureحيث تعيش القصص. اكتشف الآن