02 ♪♪

3.6K 216 9
                                    

Kalaupun harus ada yang patah dan hancur diantara kita, Aku berharap itu bukan kamu !

.

.

.

Riuh keadaan di tengah distrik perbelanjaan itu tak menghalangi Hinata untuk berbelanja kebutuhan dapur yang sudah menipis dan hampir habis, ia menenteng dua kantong kertas besar dikanan dan kirinya. Ditemani Himawari yang sibuk memakan Ice Cream Strawberry Vanila ditangan kanan, dan jinjingan kecil ditangan kirinya.



Hari ini agak aneh, Ia merasa ada seseorang yang mengawasinya sedari keluar rumah.

Ia pemilik Byakugan, siapa yang berfikir bisa bersembunyi dari penglihatannya ?!

"Mama...! Ada apa ? Mama terlihat cemas...?" Himawari melihat Hinata yang sesekali menoleh ke belakang dengan agak intens, ada apa..?

"!"

Mencoba menyembunyikan kekagetannya, Ibu dua anak itu tersenyum lembut pada putri dengan mahkota indigo yang sama dengannya itu. "Mmm...Tidak apa Hima...! Mama baik-baik saja !" Nampaknya putri kecilnya sangat peka terhadap situasi.

Ia harus segera sampai ke rumah, perasaannya agak tidak enak, ia takut kalau sampai seseorang itu membahayakan putrinya.

.


.


.


"Hime...Coba tebak ! Apa yang dikatakan Kakashi sensei dan Tsunade baa-chan ?!" Naruto yang baru selesai mandi dan sudah mengenakan piyama tidur berwarna putih itu datang menghampiri istrinya yang tengah duduk di sisi ranjang dengan menenteng handuk kecil.

Hinata tampak mengernyit mendengar pertanyaan Naruto, "Ada apa ? Naruto-kun kelihatan senang sekali...!" Senyuman Naruto semakin melebar mendengar pertanyaan istrinya itu. 

Ia berjongkok di depan Hinata dan menjulurkan kepalanya yang masih basah untuk di gosok dengan handuk oleh Hinata.

Yaa.. setelah menikah Hinata yang bertugas mengeringkan rambut Naruto.

kegiatan yang sangat manis..!

Naruto mendongakan kepalanya menatap Hinata. "Dua minggu lagi...aku akan di lantik menjadi Hokage ke tujuh, Hime !"


"!"



"Benarkah...?!" Dengan Bola mata melebar dan mulut sedikit terbuka, Hinata terkejut dengan apa yang disampaikan Naruto ! Matanya memanas sekarang, ia ingin menangis...!

Kedua tangan halus yang sedang menggosok rambut basah itu bergerak memeluk kepala suaminya. " Akhirnya Naruto-kun.....hiks...akhirnya mimpimu akan tercapai...aku turut bahagia... "

Terdengar Naruto cekikikan dipelukannya. " Hime...Jangan menangis..." Ia kaget akan respon Hinata yang terlihat jauh lebih bahagia dari dirinya.

Naruto mengurai pelukan Hinata dan beralih memegang kedua tangan istrinya dengan lembut. Merunduk memejamkan mata, ia mengecup lama bergantian tangan putih itu.

Lalu mendongakan kepala dengan mata memerah "Arigatou Hinata...Arigatou...Aku tidak akan bisa mencapai impianku tanpa kamu disisiku !"

Sebelah tangan Naruto beralih mengusap lembut pipi Chuby istrinya. "Arigatou, sudah mau berjuang bersamaku ! saat dalam keadaan terendahku, Saat semua orang memandang benci padaku, saat aku merasa tidak memiliki apapun untuk di syukuri...kamu datang setia berada di sisiku ! seberapapun buruknya aku, kamu tidak pernah pergi dariku..." Naruto menatap kedua Amethys itu dengan dalam.

RhapsodyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant