12

206 35 2
                                    

Jisoo berlari kecil dianak tangga agar ia sampai lebih cepat ke kamarnya.

Hati dan pikirannya berkecamuk jadi satu.

Data pasien yang baru saja ia baca membuat ia ingat akan jaemin. Terlebih ia tak sengajal menemukan obat yang berada didalam tas jaemin.


Kamar jisoo sudah terlihat, ia kembali mempercepat langkahnya.

Tiba didepan pintu jisoo bergegas masuk, kemudian ia menutup pintu kamar. Didalam kamar jisoo berdiri dibalik pintu dengan deru nafas yang memburu.

" kenapa lu .. kaya abis ngeliat setan .."

Suara haechan terdengar. Jisoo mengalihkan pandangannya kearah sumber suara.
Dan diatas tempat tidur milik jisoo, haechan tengah berbaring dengan santai sembari memainkan ponselnya.

Jisoo diam, tak menjawab pertanyaan haechan. Ia mencoba menenangkan diri

Jisoo menarik nafasnya dalam, kemudian ia menatap kearah haechan. Yang ditatap mengerutkan dahinya tak paham.

" apa ..?" Tanya haechan.

Jisoo terus menatap haechan, dan hal itu membuat haechan semakin bingung.

Tak lama jisoo melangkah menghampiri haechan.

" haechan .." panggil jisoo, masih melangkah menghampiri dengan wajah sendunya.

Haechan terkejut, ia pun bangkit dari posisi tidurnya.

" kenapa sih ji ..?" Haechan mulai panik.

" jaemin kenapa ..?" Tanya jisoo kini ia sudah berdiri dihadapan haechan.

Jisoo diam menatap haechan dengan wajah sendunya.

" jaemin gak kenapa napa .." sahut haechan, ponselnya ia matikan, kemudian haechan bergerak, beranjak dari tempat tidur jisoo.

Haechan berniat keluar dari kamar jisoo.

Jisoo hanya diam menatap setiap langkah haechan.

Namun, ketika haechan sudah berada diambang pintu. Jisoo kembali bersuara.

" tadi pagi waktu gue nabrak jaemin, ada obat obatan yang jatuh dari dalam tasnya .. terus om pernah bilang kalau salah satu pasiennya temen lu .. dan tadi ga sengaja gue liat data pasien om .. namanya na jaemin .."

Jisoo menundukan wajah sendunya.

Haechan diam, ia memejamkan sejenak matanya kemudian haechan menghela nafas.

Ponsel yang ada dalam genggamannya ia genggam erat. Akhirnya jisoo tahu semua dengan sendirinya.

Haechan buru buru mengubah ekfresi wajahnya. Kemudian ia memutar tubuhnya.

" nama jaemin itu banyak .. belum tentu itu jaemin yang kita kenal .."

" tapi om bilang pasiennya temen lu .." kata jisoo, wajahnya mendongkak menatap haechan

" temen gue itu banyak jisoo .. bukan cuma jaemin .." sahut haechan dengan nada suara yang sedikit ditinggikan.

wajah jisoo semakin sendu, bahkan pelupuk matanya sudah berkaca kaca.  Jisoo menundukan wajahnya. Dan isakan pun mulai terdengar.

Haechan menghela nafas kasar, kepalanya mendadak terasa sakit.

Kemudian ia melangkah menghampiri jisoo.

Tiba dihadapan jisoo, haechan kembali menghela nafas, mungkin jisoo mendengar helaan nafasnya.

" ji .." haechan memanggil, jisoo mendongkak. Matanya sembab, bahkan pipinya basah karena air mata.

" apa yang lu pikirin belum tentu bener terjadi .. jangan langsung ngambil kesimpulan yang hasilnya malah bikin lu sakit .." kata haechan, berbohong. Ia sudah tahu betul jika jisoo curiga dengan keadaan jaemin. Tapi haechan juga tidak ingin memberitahu jisoo bagaimana sebenarnya kondisi jaemin.

" sekarang gue tanya sama lu .. kalau misalnya bener itu jaemin .. lu bakal ngelakuin apa ..?"

" gue ..." lidah jisoo mendadak kelu tak mampu berkata lagi.

" lu ga bisa apa apa kan ..?"

Jisoo diam, ia kembali menunduk.

" sekarang lu tidur aja .. lu pasti cape .. " kata haechan, entah karena apa jisoo mengangguk menuruti perintah haechan.

Kemudian jisoo melangkah menuju tempat tidurnya.
Haechan sendiri mulai melangkah meninggalkan jisoo. Ia membiarkan jisoo beristirahat.

Diambang pintu kamar jisoo, haechan berdiri menatap jisoo yang sudah berbaring diatas tempat tidurnya.

Posisi tidur jisoo yang miring membelakangi haechan, membuat haechan tak dapat mengetahui apakah jisoo sudah tidak atau belum.

Tapi, haechan yakin. Jika jisoo belum memejamkan matanya.

Haechan menutup pintu kamar jisoo, dan ketika pintu sudah tertutup rapat haechan bersuara dengan pelan.

" maaf ji .. yang sekarang lu pikirin emang bener adanya .. tapi jaemin ga mau kalau lu tau kondisi dia yang sebenarnya .. sekali lagi maafin gue ji .. gue tau lu bukan tipikal orang yang gampang percaya .. gue juga tau setelah ini lu bakal nyari tau yang sebenarnya .."

Setelah mengatakan hal itu haechan melangkah pergi menuju kamarnya.






Sementara itu, setelah mendengar suara pintu yang tertutup. Jisoo beranjak dan kini ia tengah duduk bersandar ditempat tidurnya.

Jisoo yakin jika kondisi jaemin dalam keadaan yang tidak baik. Jisoo ingin tahu yang sebenarnya. Dan ia berpikir untuk mencari tahu sendiri.

Jisoo berjanji, apapun hasilnya tak akan merubah perasaannya kepada jaemin.














..

Bersambung ..






See you

give your heartWhere stories live. Discover now