151. Sejata Surgawi

2.2K 419 35
                                    

Semua orang terdiam.

Wu Xi bergumam, "Kalau begitu, dunia akan tergila-gila pada kemampuan rahasia. Tapi legenda adalah legenda. Kita belum tahu apakah itu benar. Akan menjadi kerugian besar jika kita mempertaruhkan hidup kita untuk menemukan keahlian rahasia itu sementara kita tidak tahu apa itu. Aku tidak memiliki ambisi untuk menjadi nomor satu di dunia dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan setelah menjadi nomor satu di dunia. Oleh karena itu, aku masih tidak tertarik dengan Pencuri Bayangan."

Itulah yang dipikirkan Wu Qianqing. Dia sangat senang putrinya berpikiran sama.

Hei Xuantang berkata sambil tersenyum, "Jika kamu tidak tertarik, kamu harus kembali ke kamarmu, mandi yang bersih, ganti pakaian dan bersihkan darah di tubuhmu. Setelah melakukan segala macam hal, datang dan makan siang di aula."

"Baik. Aku akan kembali ke kamarku." Wu Xi pergi.

"Xuanyi, apa pendapatmu tentang keahlian rahasia?" Wu Ruo bertanya.

Hei Xuanyi menyipitkan matanya sambil berkata, "Mungkin seseorang menggunakan rumor itu untuk melakukan sesuatu."

"Itulah yang aku pikirkan." Wu Ruo memutuskan untuk meningkatkan level kekuatan spiritualnya dengan menyerap  kemampuan orang lain dan tidak mempelajari keahlian orang tersebut, atau tidak menggunakan keahlian rahasia orang lain bahkan jika ia telah menguasainya, agar tidak menarik perhatian orang-orang.

Dua hari kemudian Wu Chenzi kembali bekerja. Meskipun Tuan Yan dan putra mahkota tidak mengetahui kejahatan dan kesalahan yang dia lakukan sebelumnya, sebelum dia kembali bekerja ada banyak pejabat yang diganti. Sekarang tidak banyak pejabat di Administrasi Astronomi Kekaisaran yang mengikuti instruksinya. Rekan-rekannya di beberapa posisi penting diganti dengan persetujuan kaisar. Sulit untuk mendapatkannya kembali kecuali ada alasan yang bagus atau membutuhkan waktu yang lama.

Saat pertama kali kembali bekerja, Wu Chenzi sangat kesal dengan rekan-rekan Tuan Yan. Para pejabat bertindak seolah-olah mereka mendengarkannya tetapi justru sebaliknya. Singkatnya, tidak ada yang berjalan dengan baik. Dia sangat marah sehingga dia pulang ke rumah setelah empat jam berada di tempat kerja. Minum secangkir teh tidak membuatnya merasa lebih baik. Dia begitu putus asa untuk melampiaskan amarahnya pada seseorang.

Pada saat itulah dia memikirkan permintaan yang dibuat Wu Ruo pada hari kompetisi.

Wu Chenzi membutuhkan satu jam untuk membuat rencana. Dan akhirnya dia tersenyum dingin. Kali ini dia sangat bertekad untuk menyingkirkan Wu Ruo. Wu Ruo adalah alasan dia dikurung di rumah begitu lama.

Dengan tidak memberi Wu Ruo kesempatan untuk bersiap sebelumnya, dia naik kereta dan datang ke Kediaman Hei pada pagi-pagi sekali keesokan harinya dan memberi tahu Wu Ruo bahwa dia bisa pergi ke Kuil Lianfo untuk melihat senjata Surgawi.

Wu Ruo mendengar berita itu saat dia masih di tempat tidur. Akhirnya, Wu Chenzi bergerak.

Wu Ruo dan Hei Xuanyi membutuhkan waktu setengah jam untuk mengenakan pakaian, menyegarkan diri, dan keluar dari Kediaman Hei untuk menemui Wu Chenzi.

Wu Chenzi menjelaskan apa yang akan mereka lakukan dan kemudian mereka naik kereta masing-masing untuk pergi ke Kuil Liangfo bersama-sama.

Ketika mereka keluar dari Kota Kekaisaran, Wu Ruo bertanya pada Hei Xuanyi, "Apakah kamu senang bisa melihat senjata Surgawi?"

"Ya." Hei Xuanyi berkata dengan mata tersenyum dan menyelipkan rambut Wu Ruo ke belakang telinganya.

Wu Ruo tersenyum dan berkata, "Itulah yang aku minta dari Master Negara (Perdana Menteri/Wu Chenzi). Bagaimana kalau kamu memberiku hadiah?"

[END] Book 1: Kembalinya Istri yang TerbuangWhere stories live. Discover now