Detak Jantung (END)

21: Kuliner

Selagi aku disini, kamu baik-baik disana.
- Nada Fiera Natalie

***
Nada dan Yolanda memasuki mobil, mereka akan segera menuju pusat kuliner yang ada di daerah ini.

Pagi-pagi begini cuaca disini sangatlah dingin, jadinya Nada dan Yolanda terpaksa menggunakan sweater untuk menghangatkan tubuh mereka.

Nada asik melihat-lihat pemandangan yang jarang ia lihat di Jakarta, apalagi ia memang jarang ke pantai karena Zen tidak menyukai pantai.

Drt drt drt

"Nada ponsel kamu bunyi tuh," ujar Yolanda ketika mendengar dering telepon dari tas kecil yang di bawa oleh Nada.

Nada menoleh. "Apa Kak?"

"Itu ada yang nelpon kamu."

Nada menatap tas kecil nya, benar saja ada dering telepon.

Nada mengambil ponsel nya dan melihat siapa yang menelpon nya sepagi ini. "Mama," gumam Nada pelan.

"Siapa?"

"Mama Kak."

Yolanda mengangguk, "ya udah angkat aja siapa tahu penting."

"Iya Kak."

"Selamat pagi Ma."

"Selamat pagi Sayang."

"Kenapa Ma? Tumben pagi-pagi udah nelpon?"

"Oh iya Sayang, Mama cuma mau ngabarin kalau toko kamu sore ini udah selesai. Mama juga udah cek, dan pastinya kamu suka."

"Udah selesai? Cepat banget ya Ma kerjanya."

"Iya dong, yaudah kamu buru pulang ke Jakarta ya."

"Iya Ma, nanti sore paling aku sama Kak Yolanda bakal pulang."

"Iya Sayang ... jaga diri ya disana, titip salam buat Yolanda."

"Iya Ma, kalau gitu Nada tutup ya."

"Iya Sayang."

"Dah Ma ...."

Tut

Nada memutuskan sambungan telepon nya setelah urusan nya selesai.

"Kenapa Nada?"

"Oh itu Puji Tuhan, toko nya udah selesai di renovasi Kak."

"Berarti kita udah bisa siap-siap dibuka ya."

Nada mengangguk antusias, ia senang sekali sebentar lagi toko nya akan segera dibuka. Jangan lupakan, ia memiliki misi untuk memberikan Zen kejutan dan jangan membiarkan Zen cemas karena dia tidak ada.

Ia harus mengabari Zen bahwa dia sudah sangat baik-baik saja. Senyum nya merekah ketika tahu toko nya akan segera dibuka dan akan segera opening.