Zhavelea

2¦ KHAWATIR

Happy reading!🎉
Selamat membaca😄
Semoga suka dengan cerita saya🙏

🖤🖤🖤

Malam ini mereka semua telah berada di arena balap. Zhavier yang tengah duduk diatas motornya cengak-cenguk matanya memerhatikan kesana-kesini seperti mencari sesuatu. Tanpa Zhavier sadari sedari tadi Angga memerhatikan sahabatnya itu, ia berjalan kearah Zhavier lalu menepuk pundak sahabatnya itu.

Sendang'kan yang ditepuk terkejut merasakan tepukan dipundaknya.

"Lo kenapa? Gelisah gitu"

Zhavier berbalik menghadap Angga, lalu menggeleng sebagai jawabannya.

"Gak biasanya lo gini, lo yakin gakpapa?" dan dijawab gelengan lagi. Angga menghela nafas kasar. Emang es kalau diajakin ngobrol gini ni. Pikirnya.

                         ***

Di tempat lain Zhavelea yang baru saja sadar dari pingsannya, Zhavelea melihat seorang pemuda yang membelakanginya sambil berbicara dengan seseorang ditelpon miliknya.

"Kenapa?" tanya pemuda itu.

"....."

"Sekarang?"

"....."

"Kayaknya gue gak bisa deh, Zhav lagi disakit"

"....."

"Gak papa, cuma pingsan doang"

"....."

"yoi, thanks" telpon berakhir, Derren membalik'kan badannya terkejut melihat Zhavelea yang sudah sadar.

"Lo, udah sadar dek?"

"Seperti yang lo liat." jawabnya cuek seperti biasa. Derren memutar bola matanya malas, adiknya ini belum berubah, masih sama. Cuek. Entah kapan sifat itu berubah,

"Siapa, tadi bang?" tanyanya sambil melihat kearah ponsel yang baru saja ia ambil dari nakas.

"Tumben lo kepo?" Bukannya menjawab Derren malah bertanya balik, ia heran pasalnya untuk pertama kali Zhavelea bertanya seperti itu padanya, ini momens langka baginya, bahkan sangat langka.

"Serah lo lah," ketusnya

"Jangan gitu lah" ia mencolek dagu adiknya itu. Dan ditepis oleh Zhavelea.

"Makanya jawab"

"Roni" jawabnya lalu duduk dikursi yang berada di samping tempat tidur. Zhavelea menyerit seolah berkata 'kenapa'.

Derren yang mengerti, "Katanya dia nantangin Zhavier balapan.
Mendengar nama 'itu' Zhavelea membulatkan matanya namun tak berlangsung lama, ia kembali menetralkan larut wajahnya.

"oh, lo gak kesana gitu?" tanyanya sambil memainkan ponselnya kembali.

"Gk, 'kan gue jagain lo"

"gua udah gak papa juga, lo pergi aja bang"

"lo, yakin gak papa gua tinggal sendiri?" tanya hati-hati. Dan dibalas anggukan oleh Zhavelea.

"Yah udah deh kalau gitu, gua pergi dulu yah, kalau ada apa-apa lo langsung telpon gua. Oke?" mengacak rambut sepinggang Zhavelea. Sedang'kan gadis itu menatap tajam sang pelaku.

Derren berlari menghindari amukan dari Zhavelea sambil tersenyum lebar ia senang bisa menjahili adik kesayangannya itu.

'Kenapa lagi sih? Semoga Zhavier gak kenapa-napa. Batin Zhavelea.

                          ***

Zhavier yang telah siap diatas motornya. Mendengar suara deruh motor yang datang membuat ia menengok. Seorang bemuda berjalan menghampirinya dengan senyum remeh.

"wah, ketemu lagi kita. Kali ini gue gak bakal biarin lo menang," ucapnya remeh

"Kita liat aja nanti" balas Zhavier dengan nada datarnya.

Saat Roni ingin berbicara lagi namun, terpotong karena ke datangan seorang pemuda lainnya yang diketahui adalah Derren-kakak dari pacarnya.

"Ron, gua balik dulu yah?"

"Cepet amat bang, baru aja nyampe"

"Gue takut ada apa-apa sama Zhav"

"Zhav-zhav kenapa bang?" tanya Dirly yang berada di samping Roni sedari tadi.

"Pingsan" jawabnya singkat, lalu berjalan meninggalkan tempat itu. Jujur ia merasa tidak tenang meninggalkan adiknya walau pasti dirumah pasti ada ayah dan ibunya namun pikirannya selalu kepada sang adik.

***

Lain halnya dengan Zhavier, ketika mendengar bahwa orang yang sedari ia cari sedang tidak baik-baik saja. Pikirannya melayang entah kemana.

Saat berada di arena balap ia tak begitu fokus, hampir saja ia kalah namun bukan Zhavier namanya jika tak punya taktik.

Dan yap. Zhavier sampai di garis finis. Semua temannya yang berada disana bersorak senang dan berencana akan merayakan kemenangan mereka.

"Yuk lah, kita pesta!" seru Dion dan disoraki yang lainnya.

***

angan lupa vote dan komen🙏

Cloudavr12