450 112 8
                                    

Be a good reader.

I'm sorry if there is a wrong word or typo. Selalu beri semangat.

Budidayakan vote di setiap chapter. If you like it vote and comment don't forget to follow my akun. Sooo...

Happy reading!!

"Genei Ryodan"

///

"Aa, ada Hisoka juga disana. Apa yang dilakukan Gon dan Killua disana ya?" (Name) sibuk membatin sambil terus memperhatikan mereka yang sedang sibuk berbicara.

Lalu entah mengapa kini suasana begitu mencekam. Gon sedang adu panco dengan salah satu anggota Genei Ryodan.

Darah segar mengalir dari punggung tangan Gon, membuat (Name) ikut merasakan ngilu juga sakit yg dirasakan Gon.

"Awwwss, pasti sakit" (Name) terus memperhatikan hingga ia terlalu fokus pada satu titik dan melupakan Gon juga Killua.

Kini mereka berdua sudah tidak ada diantara kelompok mematikan itu, ia tidak tau keberadaan mereka yang pasti mereka pergi dengan salah satu anggota Genei Ryodan yg pasti tidak di ketahui (Name)

Karena merasa ia tidak perlu menunggu di jendela macam burung tak ada kerjaan lebih baik ia pergi ke roof top.

Sampai disana ia hanya menikmati semilir angin yang menggerakkan rambut juga membelai lembut wajahnya.

Sedikit bersenandung hingga ia tertidur disudut ruangan. Dan terbangun saat malam tiba.

"Hoaamm. Padahal baru aja tidur udah malam aja ya?" Bangkit dari posisinya ia kini sedang merenggangkan tubuh nya yang terasa kaku karena terlalu lama dalam posisi tersebut.

Tiba² ia melihat dua orang yang berlari lalu melompati pagar pembatas di roof top itu. (Name) berfikir itu hanya orang yang mau bundir. Ehhh ternyata temannya.

Dengan segenap tenaga yang tersisa ia mencoba mengikuti mereka berdua. Karena masih lemas (Name) berhenti sebentar untuk menarik nafas, saat kembali ingin berlari dua orang tersebut menghilang (lagi).

Karena frustasi ia ditinggal terus kini (Name) pergi kearah kota, dan ingin menghabiskan waktunya dengan bersenang senang.

Skip malam besok>>

Kini kembali cahaya rembulan menemani perjalan (Name) yang tanpa arah tujuan itu. Yg setia menemani sosok MC di fanfic ini.

"Seperti biasa malam ini sungguh tenang dan damai" setelah mengucapkan hal tersebut, tiba² kabut asap yang disebabkan kebakaran melayang kearah nya.

Tidak sesuai perkataan (Name) malam ini bukannya menenangkan tapi mengerikan. (Name) mencoba mendekati asal asap, yg berada tepat di kota.

Berlari dengan sangat cepat. Kini (Name) berada tepat di kota, dimana semua telah hancur dan sebuah kepala manusia menggelinding kearah kaki nya.

Pertumpahan darah kepal yang berceceran layaknya ornamen malam ini. Suara teriakan juga pistol mengundang tawa para pembunuh. Mungkin memiliki masalah psikis mereka menertawakan hal yang tidak seharusnya ditertawakan.

(Name) menatap horor pemandangan yang ada didepannya. Tiba² ingatan tentang pertumpahan darah kembali memaksa masuk ke otak (Name). Membuat nya migrain seketika.

Kebakaran, kota yang hancur, tubuh yang tidak memiliki kepala, kepala yang berserakan juga darah bercecer bagai penghias malam ini.

Malam itu adalah malam tergelap yang membuat ingatan buruk (Name) kembali datang.

Hingga (Name) tersadar akan seseorang yang berada tepat di atas gedung, di jendela besar itu ia seperti menjadi pemimpin pertunjukan musik. Tangan yang bergerak seperti mengartikan ia sedang membuat lagu dari kejadian mengerikan itu.

Dan siapa lagi jika bukan ulah 'GENEI RYODAN'.

Mencoba melupakan pemandangan mengerikan itu, (Name) dengan aura gelapnya memasuki gedung yang mungkin masih berisi banyak orang.

Dan mungkin saja teman²nya ada didalam sana. Berjalan dengan santai tapi tidak dengan auranya yang menekan tidak ingin bertele-tele (Name) terbang kearah ketua Genei Ryodan tadi berada.

Membuat keributan tambah parah kini (Name) memasuki ruangan tersebut. Dan melihat pertarungan antar ayah Killua bersama kakek Killua melawan sosok ketua Genei Ryodan.

Memperhatikan dengan seksama (Name) masih diam memperhatikan tanpa membuat suara. Bahkan mereka bertiga tidak menyadari adanya sosok (Name) di dekat mereka.

Hingga Silva tiba mengeluarkan bola rasengan berwarna ungu di kedua telapak tangannya.

Sampai membuat gedung tersebut terguncang hebat juga suara yang tak kalah kuat. (Name) yang masih disana hanya bersiul melihat kekuatan tersebut.

Sampai mereka berdua keluar dari ruangan yang telah hancur tersebut. Meninggalkan Chrollo dan (Name) disana.

Tiba² Chrollo menjatuhkan diri ke lantai dan berteriak sendiri.

"Beratnya... Aku tidak bisa mencuri kekuatan mereka"

Karena mendengar suara yang cool menurut (Name) ia turun dengan meloncat anggun. Dan menghampiri Chrollo.

"Oiii, ketua laba². Kau itu jahat atau baik?" (Name) dengan biasa saja duduk tepat disebelah Chrollo yang asik rebahan santuy.

"Haa? Kau siapa?" Bukan jawaban yg di dapat (Name) malah pertanyaan yang ia dapat.

Menghela nafas dengan sopan ia angkat bicara "Aku calon masa depanmu" ga enggak lah canda.

"Aku manusia biasa yang bernama (Name)" singkat padat dan konyol. Satu hal yang dideskripsikan Chrollo.

"Kau bodoh ya?" Dengan malas Chrollo bangun dan mengarah kan pandangan nya ke (Name).

"Menanggung beban itu sungguh berat ya" setelah mengatakan hal tersebut (Name) malah pergi tanpa mengucapkan hal lain.

Bertepatan para anggota Genei Ryodan datang menjemput sang ketua. (Name) malah kembali naik ke roof top gedung ini. Menikmati malam yang mengerikan.

Tapi ternyata disana terdapat penghuni yang lebih duluan hinggap disana.

"Yoo, lama tak berjumpa..

To be continued!!

Hello everybody thanks to reading this story. Ingat selalu untuk memberi vote, dan jika ingin berteori silahkan di kolom komentar.

See you in this chapter we will meet in the next chapter.

Bakalan up setiap hari tapi cuma sampai chapter 25. Setelah itu kembali slow up. Jadi tungguin. Vote dan komen kalian selalu menjadi semangat biar cepet up nya komen and vote 🪓

Dah lah...

Pai pai

Hunter x Hunter Season 3 {Chara x readers} EndingWhere stories live. Discover now