Oppa birthday

88 15 7
                                    

"Karena besok hari oppa ulang tahun maka akan kubuatkan berbagai macam makanan"

Namjoo yang sibuk berkutat dengan beberapa belanjaan didapur mendapat kekehan dari Sehun. Tamu tak diundang.

Katanya Sehun sengaja mampir ke apartement Namjoo sehabis berjalan jalan melihat hadian dari Fans dan yang lain. Seperti spanduk dan iklan di stasiun kereta bawah tanah misalnya.

"Jadi apakah itu?"

"Pasta" seru Namjoo girang.

"Kemaren aku belajar membuatnya, sehabis pulang dari kursus memasak— pasta tapi nanti ada tambahan bayam hehehe"

"Namjoo yaa?"

"Eung?" Namjoo menjawab bersama dengan hentian tangannya memilah milah bawang.

"Tidak apa apa— lanjutkan saja"

"Weee?"

Seperti merajuk karena tak menerima jawaban. Namjoo mendecih kecewa.

"Apa rambutku aneh? Karena kemarin berwarna merah dan sekarang luntur menjadi coklat terang"

"Bukan itu—" jawab Sehun "kau tetap cantik apapun warna rambutmu"

"Cih— jangan menggombal" desah Namjoo kesal.

"Itu fakta sih hahahha" setelah Sehun tertawa, tidak ada lagi percakapan antar mereka.

Dimana masing masing sibuk dengan dunianya. Namjoo yang sibuk memotong motong daging ditelenan meja dapur dan Sehun yang tak lepas memperhatikan takut takut Namjoo salah memotong.

"Taehyung masih mencoba menghubungimu?"

Tidak terinterupsi. Namjoo tetap melanjutkan pekerjaannya.

"Oppa datang kesini hanya bertanya soal itu?" Kesal Namjoo.

"Tidak, hanya bertanya— tuh"

Arah pandang Namjoo mengikuti jari Sehun yang menunjuk arah ponsel Namjoo yang bergetar diatas meja makan.

"Abaikan saja" serah Namjoo akhirnya.

"Kenapa?"

"Hanya saja— ya memang tidak ada lagi apa apa begitu, jadi lebih baik tidak berkomunikasi lagi"

"Sepertinya niatnya baik— menjalin silaturahmi atau semacamnya" papar Sehun.

Namjoo tertawa hambar "silaturahmi sama mantan, gak bakalan. Taehyung bukan tipikal seperti itu. Oppa tau sendiri kan masalahnya"

"Masalah kau ditinggalkan secara tiba tiba tanpa penjelasan dan tanpa aba aba" Sehun mendekat ke arah Namjoo sambil berbicara.

"Oppa bilang dulu aku harus ikhlas— dan sekarang aku sudah bener bener ikhlas dan lepas"

"My joo did well" puji Sehun.

"Of course i am" cengir Namjoo akhirnya. Kemudian fokus lagi memasukkan pasta kedalam panci air yang mendidih.

Setelah pasta bayam berwarna hijau dan harum yang semerbak melingkupi ruang makan.

Namjoo memberikan sumpit kepada Sehun yang diterima dengan baik.

"Terimakasih— selamat makan" Ucap Namjoo memecah keheningan. Karena dari tadi Sehun hanya melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ya selamat makan"

Jeda agak lama. Merasakan rasa pasta yang dibuat sebelumnya. Sehun membuka mulut berkomentar.

"Enak juga"

Namjoo-YaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang