V - Taehyung

123 20 0
                                    

Hal apa yang paling mengerikan dihidupmu? Maka Namjoo akan menjawab kehilangan Taehyung untuk segala galanya. Semua sudah Taehyung bawa pergi Cinta dan Kasih yang Namjoo beri. Semuanya bersih tak bersisa hingga Namjoo mati pada rasa.

Bahkan dingin yang menusuk dengan salju yang terus turun di malam gelap itu tidak membuat Namjoo tak gentar untuk membeli makanan anjing untuk Yeotan peliharaan kesayangan Taehyung.

Namjoo tidak pernah sehancur ini. Bahkan hanya untuk tersenyum atas sapaan orang hatinya tidak bisa lagi. Cahayanya redup. Tepat di malam yang sama satu tahun yang lalu di tempat yang berbeda.

Yang Namjoo sadari 1 minggu setelahnya bangun dari koma. Taehyung pergi saat tabrakan beruntun itu. Namjoo meminta untuk ia koma saja selamanya tapi Tuhan mengizinkannya untuk sekali lagi merasakan hidup.

Tidak

Namjoo telah mati
Jiwanya sudah mati. Bersama Taehyung yang pergi.

Membeli makanan anjing ditengah malam itu sudah Namjoo selesaikan. Waktunya balik ke rumah hangat. Berdiam dan menyesali segala galanya lagi.

Sampai pada jalanan sepi menuju pulang Namjoo melihat seseorang kesakitan di jalan. Bersimbah darah di balik dinding kotor toko mantau.

Namjoo memilih acuh. Demi tuhan Namjoo tidak peduli lagi pada siapapun bahkan dirinya sendiri.

Tapi kilatan temaram cahaya lampu jalan membuat langkah Namjoo terhenti ketika sinar itu memperlihatkan bentuk rahang yang tegas dengan iris kelabu milik orang yang sedang meringis kesakitan.

Namjoo terdiam membisu ditempat. Makanan Yeotan jatuh ketanah yang becek karena air lelehan salju.

Yang Namjoo lihat bukan ilusi ataupun trik sulap. Tapi Taehyung nya yang sedang meregang nyawa sekali lagi karena luka tusukan di perut— oh tuhan. Teriak Namjoo bukan kepalang.

Berlari tergupuh gupuh menghampiri pemuda yang wajahnya 100% duplikat sang mantan kekasih.

"Taehyung— Taehyung—" Namjoo terus meneyebut Nama Taehyung disela sela rintihan sang pemuda

Menepuk nepuk pipi yang juga penuh sayatan itu agar tetap terjaga. Satu kata Sebelum benar benar pingsan Si Duplikat itu mengatakan "Tolong Aku—"

Namjoo merawatnya. Membersihkan luka dan memberi Jahitan di beberapa bagian. Itu adalah hal yang gampang bagi dokter malang yang tidak bisa menolong kekasihnya saat kecelakaan bukan. Miris sekali.

Paginya semua sudah bersih. Darah itu sudah Namjoo bersihkan. Pemuda itu sudah berganti baju atasan. Namjoo terduduk disisi ranjang. Seraya menangis Tanpa alasan. Mungkin merasa bersalah pada sosok Taehyung yang padahal bukan Taehyung didepannya ini.

Mengenggam erat tangan yang dulu sering ia genggam padahal bukan tangan orang itu. Tapi dihadapannya ini sungguh Taehyung. Namjoo tidak berhalusinasi demi tuhan. Anti depressan tidak ia minum dari beberapa hari yang lalu. Tidak akan ada efek dari halusinasi lagi.

Cahaya mentari perlahan merambat masuk dalam kamar itu. Pemuda yang seperti Taehyung itu perlahan membuka mata. Namjoo menatapnya takjub dan tetap memegang tangannya. Seakan tidak mau lagi Taehyung ataupun yang mirip Taehyung itu pergi dari sisinya.

Masih dengan satu tangannya memegang tangan sang pemuda. Satu tangan Namjoo mengelus dahi yang mirip Taehyung itu dengan pelan dan lembut seraya menyingkirkan poni yang menghalangi pengelihatan.

"Apa masih sakit? Taehyung apa itu kau?"

"Kau bisa bicara— katakan yang mana masih sakit?"

"Bisa kau jangan pergi lagi— jangan hiks—hikss—hikss— pergi lagi"

Namjoo-YaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang