Chapter 4 : rencana serangan balik

923 182 18
                                    

"y/n sang malaikat ini pengadu domba yang handal. Paling tidak dia sudah mencoba 2 kali menceraiberaikan kepercayaan dalam knight of favonious itu sendiri," Ujar Kaeya pada lisa.

Jean dan amber sedang sakit dan seluruh peran mereka dipindahtugaskan pada anggota knight yang tersisa, salah satunya adalah Kaeya dan Lisa. Saat ini, mereka berdua sedang berdiskusi di ruang kerja Kaeya.

"Lalu, kita tahu bahwa Y/N tidak berasosiasi dengn fatui, fatui justru menjadi bidak bagi Y/n. Dia ingin mengadudombakkan kita dengan fatui. Soal robot-robot yang bertebaran, mungkin itu salah satu jebakkan dari y/n" ujar Kaeya mengeluarkan lendapatnya.

Lisa yang menjadi lawan bicara Kaeya hanya bisa menganggukkan kepalanya dan mendengarkan analisis Kaeya. "My~ terdengar cukup merepotkan. Bagaimana dengan motifnya?"

"Motifnya masih belum diketahui, karena tindakannya sulit diprediksi. Namun, kemungkinan besar targetnya adalah kau." Ujar kaeya sedari termenung

"Ah ya? Mengapa kau berpikir demikian?" Lisa bertanya heran.

"Ingat surat yang Jean katakan kemarin? Semalam aku mengeceknya dan disana tertulis namaku, bukan nama kapten yang lain, bukan namamu, bukan nama Jean, namun namaku. Ini hanya dugaan saja tapi. Mungkin ia mencoba mengadu domba lagi dengan membuatku berpikir seperti ini, entahlah." Kaeya mengedikkan bahunya.

"Merepotkan sekali~ waktu santaiku sampai hilang~" ujar lisa sedar mengelus pipinya sendiri. "Boleh ku lihat surat tersebut?"

"Sayang sekali, sudah kubakar. Seperti yang jean katakan, kepercayaan rakyat kota pada knight sedang menurun. Kalau sampai bukti seperti surat dari y/n terlihat, keadaan knight bisa bahaya. Kita juga tidak bisa berbuat banyak. Salah langkah, knight of favonious yang akan hancur." Ujar Kaeya

"Ah, kalau begitu sebagai tanggapan terhadap rumor tersebut...." ucapan lisa dipotong oleh Kaeya

"Jangan berikan tanggapan apapun. Kemungkinan besar y/n lah yang menyebar rumor tak berdasar itu. Rumor itu sangat mudah menyebar seperti semut. Dia pasti mengharapkan suatu tindakan dari kita. namun kalau kita tidak memberikan reaksi apapun, kira kira apa reaksi dia?"

"Kalau dia kekanak-kanakan, sudah pasti dia akan mengamuk dan tanpa sadar melakukan kesalahan yang dapat menguak identitasnya. Atau dengan berdarah dingin dia akan melakukan pembunuhan masal untuk membuktikkan knight of favonious tidak berguna." Ujar lisa melanjutkan analisis dari Kaeya.

"Ya begitulah. Andai saja Lumine ada disini, mungkin dia bisa sedikit membantu. Namun saat ini dia sedang bersenang-senang di Liyue." Ujar Kaeya memejit keningnya sendiri.

"Kalau ada yang bisa kubantu mengenai y/n, silakan katakan saja..." lisa berkata sedari merapihkan dokumen-dokumen ditangannya.

"Ah ya, kalau begitu, apakah saya boleh meminta data pengunjung mondstadt dua bulan ini?" Ujar Kaeya sedari menyeringai. Ia tersenyum seolah yakin kemenangan sudah ada ditangannya.

——————————————
"Nya! Ini sudah rapat ke 16 kita dan kita tidak menyusun rencana apapun?!" Ujar diona kesal pada klee. Hampir saja ia membanting meja, hanya untuk ingat bahwa tidak ada meja di bawah pohon windrise.

"Klee benar benar tidak terpikirkan cara untuk membujuk paman Kaeya! Master Jean sedang sakit , sudah pasti sekarang Kaeya yang mengurusnya!"

"Sekarang bagaimana cara kita menghubungi si malaikat tersebut selain lewat surat nya?! atau jangan jangan ia hanya bohongan sama seperti peri mata air" Diona menggerutu.

"Diona tenang saja, pasti kali ini kita berkesempatan untuk menghancurkan indutri wine mondstadt! Pertama kita ambil surat tersebut terlebih dahulu, pasti tertera alamatnya! Klee yakin!"

"Tapi bagaimana cara kita mengambilnya?!" Diona menggeram kesal. Sudah berkali-kali pembahasan hanya berputar-putar dalam satu titik saja.

"Ah! Klee ada ide! Paman kaeya tidak suka dengan diluc dan diluc tidak suka dengan kaeya!" Klee berujar dengan semangat.

"Tidak! Tidak bisa! Diluc adalah sosok yang harus kita hancurkan. Dia pemilik industri wine terbesar di mondstadt saat ini!" Diona menolak.

"Tapi kalau dia tidak tahu kita ingin menghancurkannya tidak apa-apa? Bukan?" Klee berujar dengan senyum cerah.

—————————

"Kamu terlihat begitu tenang mengingat berbagai situasi kacau yahg terjadi diluar sana. Kau paham yang aku maksud, bukan?"

"Maaf, aku sama sekali tidak memahami apa yang kau bicarakan. Apa tujuanmu datang kemari?" Diluc berujar dengan nada datar.

Saat ini mereka berdua sedang berada di ruang makan kediaman diluc. Ya, Kaeya memberikkan kunjungan dalam tanda petik pada Diluc. Langsung saja dengan ketus diluc menyambutnya di ruang makan. Atmosfer pembicaraan terlihat begitu berat, siapapun yang lewat pasti langsung tahu bagaimana rasa benci antara mereka berdua begitu pekat.

"Rasanya aku tidak ada hubungan apa-apa dengan urusan milik knight of favonious. "ujar Diluc langsung to the point, mengusir halus Kaeya. Tentu saja kaeya hanya tersenyum tipis.

"Tidak-tidak, kupikir kau tidak tahu mengenai apa yang kakak mu Kaeya ini katakan. Fatui, outrider amber, grandmaster jean, rumor, dan malaikat. Kau yang merupakan darknight hero, tidak bergerak sama sekali. Bagaimana mungkin kakak mu tidak khawatir?"

"..... aku tidak paham apa yang kaeya katakan dan kau bukan kakak ku." Diluc berujar tajam "la-"

Kaeya memotong ucapan diluc "Diluc, anak yang membawa harapan tinggi keluarganya, dan menjadi kapten termuda di depanjang sejarah Favonious. Apakah akhirnya kau tidak sanggup lagi memainkan peranmu sebagai anti-hero mondstadt? Bagaimana bisa kau tidak mengetahui informasi ini? Aku pikir inisulit dipercaya mengingat kau adalah ahlinya dalam mencari tahu sesuatu."

"Aku tidak ada urusannya dengan apapun yang kamu katakan." Ujar diluc kembali. Ia lalu melipat kedua tangannya didepan dadanya sendiri.

"Tapi kau adalah draknight hero yang begitu hebat, bukan? Pelindung mondstand yang hebat. Aku hanya sedikit penasaran bagaimana caramu melindungi mondstadt" kaeya berujar dengan seringaian dan kekehan diakhir kalimatnya.

"Aku berhak untuk tidak memberitahu caraku padamu, Tuan Kaeya dari knight of favonious" Diluc membalas.

"Permasalahan semakin sulit dan tugas semakin menumpuk. Bahkan rumor buruk beredar." kaeya kembali membalas. Seringaian percaya diri senantiasa terukir di mulutnya.

"Knight of favonious mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Jangan berharap aku akan membantumu seperti terakhir kali." Ujar diluc tidak peduli dan penuh dendam

"Ah, bagaimana ini, kalau hal ini dibiarkan berlanjut, bisa bisa berakhir dengan masalah diplotmat dengan fatui dan mondstadt akan kehilangan kepercayaan pada perisai mereka dan tentunya Mondstadt akan dalam bahaya besar" ujar Kaeya sedari sedikit mendramatisir keadaan.

"Tapi... kurasa kau tidak lagi peduli dengan keadaan mondstadt?" Ujar zkaeya tersenyum lebar dan menunjuk Diluc.

"Tuan Kaeya, melindungi kota adalah tugas utama Knight of Favonious. Kalau kau butuh bantuan, coba hubungi pada detective swasta. Dua bulan yang lalu seorang detektif swasta mulai menjadi pelanggan tetap di bar ku." Ujar Diluc malas.

"Haha~ baiklah terima kasih atas motivasinya. Ku senang melihat vas bungaku masih terpajang haha~" ujar Kaeya ringan yang diakhiri dengan senandungsn. Berakhirlah sudah kunjungan singkat kakak adik tersebut.

Paling tidak Kaeya menjadi tahu 3 hal dan puas setelah merendah-rendahkan diluc.
Hal pertama yang ia dapat selain melepas penat adalah informasi, ia kini tahu ada pelanggan menarik di bar diluc. Hal kedua adalah, Kaeya tahu bahwa diluc belum menjadi bidak milik siapapun baik fatui, penyerang Amber, ataupun malaikat. Yang ketiga, ia tahu diluc juga berusaha melindungi mondstadt dan tidak akan bergabung dengan salah satu dari mereka.

Serangan balik pada malaikat dimulai!

Who are you, thief? [Criminal!Reader x Kaeya]Where stories live. Discover now