Chapter 12 : the big stage is ready

465 101 34
                                    

"Nyaa! Klee! Kabar bagus! Kabar bagus!" Diona berujar riang. saat ini mereka kembali bertemu dibawah pohon windrise, terpapar oleh sinar pagi matahari dan hembusan sang anila.

"kabar baik? kabar baik? Klee tidak sabar mendengarnya! " sang gadis berbaju merah tersebut berujar dengan riangnya. senyum lebar senantiasa terukir di wajahnya. hari ini ia nampak senang sekali, mungkin karena esok adalah hari h.

"Margaret membebaskanku dari tugas untuk satu minggu kedepan!" ujar Diona riang. bagaimanapun ia adalah seorang bartender dari cat's tail.

'"hee? benarkah? benarkah? YUHU! tidak perlu mencari-cari alasan untuk izin kerja!" klee berujar riang. Klee sendiri saat ini sedang begitu bebas karena Jean sedang sakit, perizinannya mengenai pulang perginya diurus oleh pustakawan Lisa.

"nyaa! lalu! lalu! ia bahkan memberitahuku tempat tempat dengan ikan ikan segar!" Diona kembali berujar

"benarkah! kalau begitu ayo kapan kapan kita mengebom ikan bersama! mengebom ikan! mengebom ikan!" klee mulai bersenandung tentang mengebom ikan.

"kebetulan aku sedang libur! Ayo memancing Ikan nyaa!" Diona berujar riang.

Namun disisi lain Klee terlihat sedih. Sepertinya ada kekhawatiran di dalam kepalanya. Diona yang melihatnya pun ikut khawatir.

"Ada apa, Klee?" Tanya Diona.

"Klee ingin ikut tapi Dodoco bilang untuk fokus pada hari esok..." Klee beruja sedih.

"A-ah, besok harinya, ya?" Ujar Diona.

Klee menganggukkan kepalanya, "ya, besok. Dodoco melarang klee untuk mengebom ikan. Karena Klee adalah teman terbaik Dodoco maka Klee harus mendengarkan Dodoco."

"......baiklah kalau begitu, mari kita tunda acara mengebom ikannya. Besok kita akan menyusup ke kantor knight dan mencari malaikat, bukan?" Diona berusaha menyemangati.

"Ya! Malaikat! Malaikat! Pasti malaikat cantik sekali!" Dalam sekejap Klee berubah riang. Sungguh seperti anak kecil.

Melihatnya, Diona hanya bisa menghela nafas dan menggeleng-gelengkan kepala "ya, sekarang mari lihat ulang rencana kita, darimana kita akan menyusup dan kapan? Sejauh ini, semuanya berjalan lancar, bukan?"

—————

Korban ketiga, pemilik rumah kaca diseberang sebelah barat Mondstadt. Pembunuhan terjadi dikamarnya sendiri. Penyebab kematiannya kehabisan darah karena tusukan. Kaki kanan dan lengan kiri korban terpotong di pangkal. Kaki kanan korban langsung ditemukan di kamar mandi korban. Smeentara tangan kiri korban sama sekali tidak ditemukan.

Strangulasi, pukulan, tusukan; ketiga pembunuhan memiliki cara yang berbeda. Namun mereka tetap memiliki satu hal yang menghubungkan semuanya, boneka malaikat yang terpaku di dinding. Kali ini, boneka yang terpaku adalah dua.

Kaeya dan Y/n sudah melakukan insvetigasi sejak pagi. Namun sampai siang pun mereka belum menemukan apapun. Bahkan sampai para knight lainnya membersihkan TKP Kaeya tidak menemukan sesuatu yang berarti.

Kamar mandi korban penuh dengan darah, siapapun yang masuh ingin menggunakannya pastilah elizabeth bathory. Kamar tempat mayat ditemukan sendiri penuh dengan boneka, anehnya tidak satu boneka pun ternoda dengan darah. Kaeya pun membuat kesimpulan bahwa boneka-boneka tersebut diletakkan sesudah pembunuh meletakkan mayat.

Sekarang, Y/n sedang beristirahat sejenak dan menghirup udara segar keluar. Kaeya sendiri masih didalam ruangan dan melanjutkan investigasi. Y/n sedang berpikir, bahkan helaan nafasnya terdengar berat. Banyak sekali yang terjadi belakangan ini, dan besok adalah hari yang cukup besar. Banyak yang harus disiapkan untuk hari esok.

Who are you, thief? [Criminal!Reader x Kaeya]Where stories live. Discover now