49|•Jaemin with Dahyun

134 32 2
                                    

Eyyo Gais...

Love Story Damin Up lagi nih.

Yuk dibaca Yuk.

Yuk dibaca Yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

***

"Permisi dek, ini jenazah nya mau di makamkan kapan?" -tanya dokter.

"Besok insyaallah" -jawab Jeno masih berduka.

"Baik. Jenazah nya akan kami pindahkan ke kamar mayat dulu" -sahut dokter tersebut masuk ke dalam ruang IGD.

"Jaemin belum meninggal..." -teriak Dahyun sesegukan. Yuri memeluk sahabatnya itu dengan erat.

"Gua siapin pemakamannya ya. Biar besok tinggal langsung di makamin aja" -Haechan menghampiri Jeno. Disusuli Renjun, Chenle, dan Jisung.

"Okey. Thanks Chan" -angguk Jeno.

"Sabar ya Yun.." -Renjun turut berduka cita atas meninggalnya Jaemin.

Dahyun hanya menangis, ia mengabaikan ucapan teman teman nya, bahkan kakak nya sendiri juga ikut terabaikan.

Suara tangisan Dahyun pecah disaat ranjang rumah sakit lewat di depan nya, yang mengangkut Jaemin. Jeno menahan Dahyun dengan memeluk pinggang nya dari belakang.

"Ikhlasin Yun" -bisik Jeno ditelinga Dahyun.

"Enggak.." -Dahyun memukuli tangan Jeno yang terikat kuat pada pinggang nya. Namun usahanya sia sia, tenaga Jeno lebih besar ketimbang dirinya.

Renjun menarik tangan Yuri menjauh dari teman-teman nya.

"Apa?" -tanya Yuri.

"Bawa Dahyun pulang" -Renjun menoleh ke arah Dahyun.

"Mau nya gitu..tapi.." -belum selesai berbicara, Renjun memotong nya.

"Tapi apa? Masa ya lu tega liat sahabat lu sendiri tenggelam dalam kesedihan..?" -tanya Renjun dengan tatapan seriusnya.

"Enggak gitu.." -geleng Yuri cepat.

"Kita semua lagi berduka, terutama Dahyun. Bawa Dahyun pulang ke rumah, dan beristirahat" -Renjun mengelus pundak Yuri.

"Gua percaya sama lu. Pasti bisa menenangkan Dahyun" -senyum Renjun mengangguk.

Love Story Damin||•DahyunJaemin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang