Sebuah pertemuan bisa saja pertanda takdir.
🏵️🏵️🏵️
"assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, ya Allah sayang, apa kamu baik saja" tanya ibu terkejut melihat kondisi Riani
Seulas senyum Riani berikan pada ibu
"Riani baik Bu, ini cuma air dan sedikit basah. Yaudah, Riani ke atas dulu ya Bu"Helaan napas berat keluar dari ibu menatap kasihan pada putrinya. Setiap kali pulang selalu dalam kondisi tidak baik.
"Cepat ganti baju kamu, ibu tidak ingin Samapi kamu sakit dan jangan menyerah yakinlah Allah selalu melihat perjuangan hambanya."
"Makasih Bu selalu berada disisi Riani " Lantas Riani pergi dari sana meninggalkan tatapan sang ibu yang tidak lepas dari nya.
Ibu mana yang sanggup melihat penderitaan putri nya sedang berusaha untuk jadi lebih baik di jalan Allah. Hanya doa yang bisa sang ibu lakukan semoga Allah melindungi putrinya dan memberikan ia kekuatan menghadapi setiap rintangan di depan.
Usai melaksanakan sholat Sunnah serta zikir, memperbanyak mohon ampunan sama Allah di hapuskan segala dosa masa lalu nya juga di berikan kesabaran melalui semua rintangan ini
Turun kebawah Riani ingin bantu ibu, ternyata ibu sudah siap masak dan menata di meja makan siap disantap.
Mendengar suara langkah Riani ibu menoleh lalu tersenyum." Duduk lah, ibu sudah masakan kesukaan kamu"
Riani pun berjalan mendekati sang ibu lalu duduk disampingnya.
"Riani aja bu," kata ku mencegah ibu mengambilnya untukku"Sudah kamu duduk saja, biar ibu yang lakukan. Nih, makan yang banyak jangan pikirkan yang lain" kata ibu meletakkan nasi berisi lauk pasti nya kesukaan Riani
Riani menerima dengan senang hati dan langsung menyantap nya.
" Terimakasih Bu, masakan ibu selalu enak.juara deh di hati Riani." Mengacung dua jempolnya"Senang ibu dengar nya, ya sudah habiskan makanannya"
Tidak butuh waktu lama Riani selesai makan. Lalu riani membersihkan sisa makan mereka juga mencuci piring kotor. Setelah semua selesai Riani nyusul ibu di ruang tengah.
Riani juga membawa potong buah untuk menemani mereka nanti. Di letakkan di meja Riani duduk di samping ibu.
"Di makan Bu buah nya" tawar Riani
"Iya, makasih ya sayang" ucap ibu aku balas anggukan kecil.
Untuk beberapa saat hening di antara keduanya. Baik Riani dan ibu bingung harus buka topik, akhirnya ibu lah buka suara.
"Tidakkah kamu mencoba saran ibu kasih waktu itu" tanya ibu
Ah ia, ternyata saran ibu ingin Riani pindah kampus tapi Riani menolak nya karna ia tidak ingin lari dari situasi nya sekarang.
"Semua tidak seburuk ibu pikirkan. Mereka masih batas wajar Bu"
"Hah, jujur ini sedih melihat setiap kali pulang dalam keadaan seperti itu. Ibu cuma ingin kamu menjalani hari baik di jalan baru ini"
Tidak di pungkiri Riani juga menginginkan nya tapi apa itu bisa menghapus semua bentuk kesalahan ia dia masalah. Mungkin sekarang bisa ia hindari tapi gimana kedepannya sewaktu ia tidak sengaja bertemu mereka, tidak mungkin ia harus pura tidak kenal mereka kan.
Semua tidak sederhana ibu pikirkan, banyak aspek menyangkut. Riani cuma ingin diakui oleh mereka yang pernah ia sakiti, paling penting maaf dari mereka.
"Semuanya segera baik saja Bu" jawab ku tersenyum pada ibu
Tidak berdaya membujuk riani mengubah niat nya " terserah kamu saja, siang tadi Tante Sanah telpon ibu, katanya mau ajak kamu ikut pengajian di salah pesantren. Apa kamu mau ikut?"
"Ya..Riani mau Bu, kebetulan besek Riani kosong. Jam berapa perginya"
Tidak ada salahnya ikut Tante Sanah ke pesantren. Ia juga ingin lihat kehidupan di pesantren itu seperti apa.
"Kamu bersiap aja nanti Tante Sanah sendiri jemput kamu."
🏵️🏵️🏵️
Sesampai di pesantren tempat di mana pengajian di adakan ternyata sangat besar. Kata Tante Sanah pesantren ini salah satu pesantren terbaik yang ada di kota mereka.
Santri santri disini di pisah oleh tembong tinggi sebagai pembatas dan cuma berkumpul ketika jam pelajaran. Memang benar dari sini Riani bisa lihat tembok pemisah itu.
Mereka di sambut salah satu santri disini, setelah menukar sapa santri tadi membawa kami ke tempat pengajian di adakan.
Sudah banyak orang yang datang di pengajian ini. Acara di mulai kurang satu jam lagi. Riani ingin sekali jalan di sekitar menghilang kan rasa bosan nya .
Untung Tante mengiijinkan asal tidak terlalu jauh. Tidak jauh dari sini ia bisa lihat taman sempat ia lewati.
Subhanallah sejuk sekali udara disini, hati menjadi lebih tentram.Di tengah menikmati suasana juga pemandangan di sana. Riani mendengar lantunan ayat suci sangat merdu pertama kali Riani dengar. Tidak sadar Riani mengikuti sumber suara lantunan ayat suci ini.
Tepat di depan Riani sebuah pondok sedikit terpisah dari yang lain. Riani mendengar suara lantunan ayat suci tadi ia dengar berasal dari sini.
Tidak ingin mengangguk orang di dalam sana, Riani beranjak dari sana. Belum jauh Riani pergi, seorang keluar dari pondok tadi memperhatikan punggung Riani yang menghilang dari sana.
Di dalam tadi ia tahu ada orang yang datang kemari berpikir mungkin orang suruh umi untuk dia. Makanya keluar ingin lihat, ternyata orang itu sudah berbalik pergi dari pakaian di kenakan dia tahu orang itu bukan santri disini.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawabnya saat seorang santri datang menghampiri ia.
"Umi menunggu ke datangan Gus di tempat pengajian. Acara segera di mulai"
"Saya segera ke sana, katakan pada umi, assalamualaikum" ia langsung berbalik pergi dari sana.
🏵️🏵️🏵️

CZYTASZ
Hijrah Ku
DuchoweBerawal dari sebuah mimpi yang mendatangi Nya Khairani yang disapa akrab Riani, mulai mengubah cara berpenampilan nya jauh ke agamis yang biasa dia hindari dan pandang hina mereka yang berpenampilan agamis. Sampai hidayah yang datang dalam mimpinya...