Pernikahan suatu hal sakral Dimata Allah. Segeralah kamu menghalalkan hubungan mu.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu semakin gugup aku rasakan bersama debaran jantung ku. Aku tahu siapa di balik pintu. Seakan menjawab tebakan ku
Terdengar suara di balik pintu "assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawabku pelan
"Boleh saya masuk" ijin nya
Sungguh betapa sopan dia padaku, tidak perlu baginya untuk nunggu ijinku karna dia sekarang punya hak atas diriku.
"Boleh"
Pintu terbuka perlahan sosok tinggi tegap berdiri depan pintu yang bisa aku lihat dari kaki nya. Aku tidak berani menaikan pandangan ku padanya.
Perlahan ia masuk dan menutup pintu kamar, sekarang ia berdiri di depan ku. Tidak tahu apa sedang ia pikirkan sekarang selain memandang aku sedang menunduk.
"Sudah ambil wudhu" kata nya aku mengangguk pelan.
"Mari kita sholat Sunnah dulu" ajak nya
Aku langsung berdiri dan mengambil peralatan sholat di lemari. Setelah semua siap aku dan dia sholat berjamaah untuk pertama kalinya.
Ushalli sunnatan nikaahi rak'ataini ba'diatan lillahi ta'ala.
Aku menghayati nya dalam diriku mengingat kan padaku bahwa mulai sekarang aku sudah menikah juga seorang istri.
Usai sholat Khasmir berbalik berhadapan denganku. meraih tangan nya ku kecup punggung tangannya dan aku rasakan ia mengelus lembut kepalaku.
' ya Allah sesungguhnya aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa yang engkau ciptakan pada dirinya. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan nya dan keburukan apa yang kau ciptakan pada nya'
Setelah Khasmir mengatakan nya, ia naikan pandangan ku hingga kami saling bertatap lalu ia mengecup kening ku lama tanpa sadar aku menitikkan air mata yang aku sendiri tidak tahu kenapa.
"Kamu menangis" tanya Khasmir lembut mengusap air mataku dengan jari nya
Aku menggeleng pelan tidak tahu bisa menangis tanpa aku sadari.
"Mulai sekarang kamu adalah istri ku, jangan takut mengatakan apa saja yang kamu rasakan pada ku," ucap Khasmir tersenyum lembut.Sesaat Riani tersesat sama senyuman Khasmir menambah ke tampan nya. Riani segera menunduk. Takut Khasmir tahu ia terpesona dan mengangguk sebagai jawaban nya.
Khasmir membantu Riani melepas mukena nya, tidak berhenti Khasmir memuji betapa cantik nya Riani hari ini dalam hatinya.
"Sudah siap, kita ke bawah sekarang yang lain sudah menunggu kita" ucap Khasmir lembut
"Iya" jawab Riani
Setiba di bawah mereka di sambut banyak orang menatap mereka berdua justru ini menambah rasa malu riani di tatap banyak orang.
"Akhirnya kalian turun juga, Tante kira tidak turun lagi" goda Tante Sanah membuat para tamu menahan senyum nya
"Berhenti menggoda, kamu tidak lihat Riani semakin malu yang ada nanti malah kabur lagi" kata paman Iwan
Baik Riani dan Khasmir diam saja menerima godaan para orang tua. Senang melihat keduanya terlihat canggung.
Selain sungkeman pada orang tua, pada ibu dan paman juga Tante sebagai orang tua kedua bagi Riani.
"Terimakasih paman udah mau jadi wali Riani di hari pernikahan Riani."Paman Iwan mencium puncak kepala Riani sudah ia anggap putri nya sendiri. Ketika ia menikah Riani pada Khasmir terasa sangat berat melepaskan nya.
"Ini kewajiban paman untuk jadi wali kamu karna kamu putri paman juga. Menikahkan kamu adalah tanggung jawab paman selain ayah kamu." Ucap paman membuat Riani terharu.
Kenapa ia begitu terlambat menyadari banyak orang yang menyayangi diri nya selama ini. Malah terjerumus lautan dosa.
"Berhenti menangis, jangan merusak riasan kamu nanti paman di omelin Tante kamu sudah merusak kerja kerasnya" ucap paman membantu mengusap air mata nya
Riani tertawa sama perkataan paman terkesan takut sama Tante Sanah. Sekarang giliran Khasmir meminta restu pada ibu juga paman dan bibi
"Saya titipkan Riani pada kamu, jaga dia dan bahagiakan dia. Meski Riani bukan putri kandung saya, bagi saya ia lebih dari sekedar putri kami melainkan permata yang harus kami jaga dan rawat sepenuh hati." Ucap paman memandang Riani.
Riani sangat terharu mendengar ucapan paman begitu mencintai dan menyayangi diri.
"Insya Allah saya selalu membuat Riani bahagia dan berusaha jadi teman dan suami terbaiknya" jawab Khasmir
Helaan napas lega paman jelas terdengar dan di peluk nya kami berdua. Giliran ibu dan tante sanah
Ibu mencium seluruh wajahku penuh kasih sayang tidak menyangka putrinya menikah secepat ini di usianya masih muda
"Selamat ya sayang menempuh hidup baru bersama Khasmir. Jadilah istri yang Soleha, nurut sama suami karna di sanalah surga kamu sekarang. Meski ayah tidak ada di tengah kita ibu yakin ayah melihat kita dari atas sana ikut bahagia melihat putri kesayangannya sudah dewasa dan mendoakan kamu selalu bahagia." Ucap ibu
Air mata membasahi wajah Riani dan ibu tidak kuasa menahan haru. Di hari bahagia nya ayah tidak disisinya lagi padahal dulu ia sangat ingin ayah mendampingi ia saat menikah.
"Khasmir, ibu titip Riani ya, ia anaknya sedikit ceroboh, pelupa, manja, keras pala juga sangat sensitif dan bantu ia untuk terus jadi lebih baik. Ibu bisa melepaskan Riani karna ibu yakin kamu orang yang tepat untuk Riani."
"Tanpa ibu minta saya akan melakukan nya dan sudah jadi tugas saya membimbing ia di jalan Allah." Kata Khasmir.
Setiap kali ia mendengar janji Khasmir ucapkan entah kenapa ia merasa Khasmir bisa lakukan semua itu. Tante Sanah tidak banyak mengatakan selain mendoakan dia selalu bahagia dan sedikit menggoda khasmir menjadikan suasana sedih sedikit ceria.
Tiba giliran umi dan Abi sama dengan Tante Sanah tidak banyak pesan melainkan doa Abi bacakan untuk kebahagiaan rumah tangga Khasmir dan Riani.
Di peluk nya Riani oleh umi sambil berbisik " umi menitipkan putra umi sama kamu, Khasmir anak nya sangat tertutup sejak kecil kecuali sama Abi dan umi nya dia sedikit terbuka. Jangan khawatir Khasmir pasti selalu buat kamu bahagia karna ini Pernikahan yang ia inginkan bukan Abi dan umi."
Terkejut ya Riani sangat terkejut tahu ini semua keinginan Khasmir sendiri bukan campur tangan Abi dan umi. Sekarang perasaan Riani campur aduk.
"Riani akan mencoba nya umi" jawab riani
Umi tersenyum dengar jawaban Riani dan beralih ke putra berwajah lempeng ini. " Tidak perlu mengatakan kamu sudah paham tugas kamu sekarang. Umi ingatkan jaga selalu perasaan Riani dan jangan pernah sakiti dia atau umi sendiri membawa Riani pulang ke rumah ibu nya."
"Yakinlah umi itu tidak akan terjadi umi tahu kan alasannya"
Memandangi Riani di sampingnya juga menatap nya lalu ia menunduk lagi. Sangat malu di tatap Khasmir.
🏵️🏵️🏵️
Vote ya guys..
Salam manis
Manochi29

ESTÁS LEYENDO
Hijrah Ku
EspiritualBerawal dari sebuah mimpi yang mendatangi Nya Khairani yang disapa akrab Riani, mulai mengubah cara berpenampilan nya jauh ke agamis yang biasa dia hindari dan pandang hina mereka yang berpenampilan agamis. Sampai hidayah yang datang dalam mimpinya...