33) Warung Mie Ayam

174 36 18
                                    

"Kata nenek gue kalau cewe cowo duduk berduaan berarti yang ketiga setan," ungkap Ci Xiaotang pada Ci Keke dan Ci Anqi yang duduk bersebelahan menanti datangnya mie ayam pesanan mereka.

Setelah semua kelas hari ini selesai, anak Baper janjian makan bareng di depot Mie Ayam Pak Tedjo yang tak jauh dari kampus.

"Lah ini kan rame? Namanya kaga berduaan goblo. Terus, gak ada cowok disini. Lo nyinggung gue apa gimana?" Protes Ci Keke.

"Kirana oppa." Ci Shaking mulai memanas-manasi suasana.

"Omg, Kir ge ganteng bangat." Sambung Ci Esther.

Bibir Xiaotang mengerucut. "Ya elah, kayaknya dari kemarin-kemarin elu sensi banget deh sama gue. Maksud gue tuh geseran dikit napa neng, gue mau duduk nih."

Gue yang menyimak itu semua tertawa kecil, "Berarti setannya elu dong, Ci? Kan lo yang duduk ketiga."

Tiba-tiba hening.

"Lah iya ya? Berarti gue dong setannya?" Tanya Ci Xiaotang bingung sambil menggaruk kepalanya.

"Emang dongo lu," celetuk Ci Shaking.

Kazhar ya boendz.

"Dasar." Cibir Ci Esther.

"Salah apa gue di masa lalu sampai punya temen dongo kaya gini." Xin menggeleng-gelengkan kepala.

"Xueer mana sih? Pesen mie doang kaga balik-balik," gerutu Anqi tidak sabar karena sudah terlalu lapar.

"Antrinya tadi banyak Ci," jawab gue.

Ci Anqi menghela nafas lalu meletakkan kepalanya di atas meja, tubuhnya terlalu malas untuk sekadar mengangkat kepala.

"Lo tadi belum makan, Qi?" Tanya Ci Shaking.

"Udah, tapi laper lagi."

"Xueer in your areah..." Senandung Ci Xueer saat kembali ke meja setelah memesan makanan.

Gue sweat drop melihatnya.

Nih incess salju kenapa lagi dah.

Tumben banget korslet di tempat umum.

"Noh noh nih, Xueer dateng noh. Mie ayamnya pasti bentar lagi juga dateng." Ujar Mbak Kiki sambil menunjuk Ci Xueer yang sedang berjalan mendekat kearah meja mereka.

Benar saja, kedatangan Ci Xueer diikuti oleh satu pelayan membawa nampan berisi sembilan mie ayam yang ditujukan untuk meja nomor 11, tempat duduk terberisik di rumah makan ini.

Esther berdiri untuk menjangkau botol kecap yang ada di tengah meja. "Sop, gua kira lu pergi ke acara pelantikan presiden. Lama bener, ngantri mie ayam doang padahal."

Ci Xueer tersenyum masam. "Mon maap aja nih Madam, tadi antriannya panjang banget. Belum lagi pesenan kalian ribet semua. Ada yang gak pake daun bawang lah, yang inilah itulah."

Anqi langsung bangkit begitu aroma kaldu mie ayam memasuki indra penciumannya, senyumnya merekah membuat yang lain menggeleng pelan. Memang satu-satunya yang bisa membuat mood Anqi naik adalah makanan.

"Yan, sambelnya siniin dong," pinta Ci Anqi pada gue yang duduk paling dekat dengan wadah sambal.

Ci Anqi lalu menagmbil beberapa sendok sambal untuk dituangkan ke dalam mangkuknya, dan mulai mengaduk rata mienya.

Ya Tuhan.

Merah banget sis.

Kenapa gak sekalian tumpah semua aja sambelnya kedalam mangkok?

"Ya ampun ini enak banget!" Seru Anqi tiba-tiba setelah lidahnya menyentuh kuah mi ayam.

Perut kosong gue menangis mendengarnya.

Kalau gue yang melakukan hal seekstrim itu, terlebih lagi disaat perut kosong, bisa dipastikan gue bakalan bolak-balik kamar mandi untuk brotz brotz.

"Yan, operin sambelnya kesini juga dong." Kata Mbak Kiki. Gue mengambil tempat sambel dari Ci Xiao yang baru saja memasukkan satu sendok sambal ke dalam mangkuknya.

"Seneng lo sekarang?" tanya Ci Keke dengan nada meledek.

"Emang Anqi semangatnya cuma kalau ada makanan doang." Canda Esther, lalu kita semua tertawa.

"Tapi sumpah deh, gue belum makan dari pagi. Mana orang lagi pada puasa kan, jadi kantin banyak yang tutup. Pas kelas tadi, perut gue bunyi 'kruk kruk kruk' mulu." Kata Anqi disela-sela makannya.

"Alay lu." Ci Keke menanggapi.

Ci Shaking menimpali, "Siapa suruh gak makan."

"Gue bangun tadi jam 9, makanan juga masih lengkap di meja," kata Ci Xueer.

"Kalau ada makanan di meja~" Nyanyi Ci Esther mencoba merubah suasana.

"Mejanya yang ku makan~" Balas Xin.

"HAHAH-"

"Sssst... Udah, udah! Makan dulu. Keburu dingin mienya nanti." Lerai Mbak Kiki pada akhirnya.

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Whatsapp : Baperly Hills [THE 9]Where stories live. Discover now