42) Ketahuan

118 17 11
                                    

Cieee... Yang pada nungguin cerita ini update lagi😗😗😗

Jangan lupa spam komen dan pencet likenya ya maniezzz.

Wakanda Forever🙅

*** *** ***

Kun menyesap es jeruknya perlahan seraya mencuri pandang ke arah Syntia yang sedang menjelaskan kalau dia pernah masuk Top Global 200 Eudora di Mobile Legend.

Jujur saja, Kun tidak peduli isi percakapannya. Yang ia lakukan sekarang adalah merekam lekat-lekat setiap ekspresi antusias yang tergambar di wajah Xin ke dalam memori otaknya.

Aduh!

Duduk semeja berdua dengannya memanglah semendebarkan itu.

Eksplanasi Mobile Legend Xin terhenti tatkala melihat Kirana datang ke arah meja mereka berdua.

"Ini makanannya. Selamat menikmati." Kata Kirana setelah menaruh 2 piring nasi goreng ke meja tempat Kun dan Xin bercengkrama.

"Makasih, Ciciw." Xin tersenyum manis ke arah Kirana. Yaaah... Setidaknya begitu di mata Kun. Tapi tidak di mata Keke. Dia nyaris muntah di tempat.

Xin memanggilnya Cici saja kagetnya sudah seperti menemukan uang lama di kantong celana. Apalagi sekarang Xin sedang memanggilnya menggunakan intonasi dan mula sok imut.

Cuih...

Xin harus perbanyak bersyukur kalau di dunia ini peribahasa 'Tamu adalah raja' eksis. Jika tidak, Keke sudah meng-ulti nya sedari tadi.

Saat Kirana datang, jujur saja Kun langsung kikuk sendiri. Sesaat, dia menghindari melakukan kontak mata dengan Xin dan Keke, dan mengedarkan pandangannya melihat pengunjung kafe lain yang sedang makan dan- BERLIAN??!

Anak Baper?!

Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tambah Berlian.

Tunggu, yang ga ada siapa anjir?! Pikir Kun sambil melirik ke arah Xin yang sepertinya masih belum sadar.

Esther, Kiki, Berlian, Sheryn -bener gak sih namanya Sheryn atau Shireen ya, Yolanda, Annete, dan Lana(?). Entahlah. Kun sendiri saja tidak yakin dengan nama yang terlintas di otaknya barusan.

Kun meneliti sekali lagi. Oh! Kurang Si Sophiaxoxo.

Maklum aja yagesya, soalnya Kun di cerita kan cuma Instagram viewers doang, jadi tau nama mereka berdasarkan username Instagram dan bukan nama panggilan mereka di kos.

Sedikitnya, Kun sudah bisa bernapas lega sekarang. Kirana sudah pergi. Xin mulai meminum es jeruk pesanannya duluan.

"Kirana tuh siapa lu sih? Sepupu lu ya? Sering banget gue liat barengan kalau di InstaStory." Cuih... Kun ingin meludahi dirinya sendiri. Padahal dia sudah tau semua seluk beluk anak Baper dari Berlian, tapi karena kehabisan topik yah- apa boleh buat.

"Gila lu! Bisa-bisanya lu bilang Kirana sepupet gua." Xin lalu membuat gestur gila dengan menggesekkan jari telunjuknya di dahi. "Bisa mengambang gue di air, di-salty-in mulu tiap hari."

Xin terkekeh, "Kita cuma sohib sekos doang kali. Botak kali gue ya kalau punya sepupu kayak Kirana."

Her giggles. Kun gemes sendiri liatnya.

Di bawah meja, Kun meremas tangannya sendiri. Mengontrol perasaan senang dan jantungnya yang berdetak tidak karuan.

Argh..... Ya Tuhan tolong kuatkan hati hamba.

"Kenapa emangnya kalau punya sepupu kayak Kirana? Gak bagus ya? Kalau dia salty artinya kan dia peduli ke lo. Caranya aja yang kurang tepat." Ujar Kun setelah berhasil mengontrol ekspresi wajahnya agar tidak tersenyum lebar dari telinga kanan sampai telinga kiri.

"Lu tau gak lagunya Tulus yang ini," Xin kemudian mulai bersenandung kecil, "Coba sehari saja~ Satu hari saja, kau jadi diriku~"

"Suara lu bagus." Ck, Si Agus bucin bgt.

"Thanks, tapi bukan itu poinnya."

Xin menyandarkan dirinya ke sandaran kursi, kemudian melipat tangannya di dada. "Poinnya adalah, apapun yang gue lakuin, itu salah di mata beliau." Secara tidak sengaja, Xin beradu pandang dengan Kirana yang berdiri di belakang meja kasir.

"Kalau kata Si Sopia sih, gue dan Ci Kir kayak api dan salju. Gue apinya, dia saljunya." Tepat setelah mengatakan ini, Xueer mendorong pintu kafe untuk masuk ke dalamnya. Hal itu tentu saja membuat Xin terkejut.

Xin terbelalak kaget. "Xueer?" Katanya pelan. Kun yang bingung turut membalikkan badannya, menghadap ke arah pintu masuk.

Sophia??

Xin nampak ingin mengangkat tangannya buat memanggil Xueer untuk bergabung dengan mereka berdua, sebelum melihat Xueer berjalan dengan langkah pasti memasuki kafe seolah-olah dia sedang mempunyai janji temu disana.

'Aha! Bahan gosip.' Itu yang Xin pikirkan.

Berbeda dengan Kun, yang memikirkan rencana kencannya akan bubar dalam waktu beberapa menit lagi.

Mata Xin terpaku mengikuti kemana gerangan langkah kaki Kong Xueer akan membawanya. Kemudian sampailah ia ke meja paling pojok kafe. Di meja tersebut diisi oleh 7 cewek yang duduk berhadap-hadapan yang anehnya mereka semua kompak menundukkan kepala. Menutupi wajahnya dengan rambutnya.

Wait-

Kok mirip rambut Yuyan?

Xin memperhatikan dengan lebih seksama.

"ANJING! ANAK BAPER?!"

Dari sinilah, Kun tahu bahwa kencannya hari ini benar-benar sudah berakhir.

*** *** ***

(Arsipin aja buku Baperly Hills ini, biar kalau ceritanya update, langsung masuk kembali di perpustakaan kalian)

#kita_rehat_setahun🤪

Whatsapp : Baperly Hills [THE 9]Where stories live. Discover now