Bab 15. Feniks

513 80 2
                                    

Ebook sudah tersedia di google play/book. Link ada di profile saya. ^^

.

.

.

Dilarang menyalin, menjiplak sebagian atau keseluruhan cerita tanpa seizin penulis!

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Bab 15. Feniks

Nyonya Tang memicingkan kedua mata, menatap sebuah lukisan gadis kecil berpakaian bangsawan yang diletakkan di atas meja kerja suaminya. "Di mana aku pernah melihat anak ini?" Dia bergumam pelan, nyaris tidak terdengar.

Jenderal Tang berjalan dengan langkah tegas ke arah istrinya berada. Wajah pria berusia hampir paruh baya itu terlihat gelap. Suasana hatinya sedang tidak baik saat ini. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Nyonya Tang tidak langsung menjawab. "Siapa anak ini?" Ia balik bertanya tanpa bisa menyembunyikan rasa penasaran dari nada bicaranya.

"Siapa dia?" Nyonya Tang kembali bertanya. Kedua mata wanita itu dipicingkan sempurna. "Anak harammu?"

"Hati-hati dengan ucapanmu!" kata Jenderal Tang, emosi. "Dia Putri Xiao Ling," sambungnya.

"Putri Xiao Ling?" Kedua alis sang nyonya saling bertaut. "Ini lukisan putri dari Zhi Wu?" Ia sengaja menanyakan hal itu untuk memastikan tidak ada yang salah dengan indra pendengarannya. "Sepertinya aku pernah melihat anak ini di Shen Lin."

Sang jenderal terlihat begitu tertarik mendengar penuturan istrinya. Kedua mata pria itu mengikuti langkah kaki sang istri yang bergerak menuju kursi terdekat. Nyonya Tang terlihat berpikir keras, berusaha mengingat-ngingat di mana dia pernah bertemu anak yang memiliki wajah mirip Putri Xiao Ling?

"Di mana kau melihat anak ini?" Jenderal Tang akhirnya bertanya, memutus keheningan yang sempat menggantung. "Keluarga kita akan sangat makmur jika aku berhasil menemukannya dan membawa anak itu ke Raja Shen."

Nyonya Tang mengangkat satu tangan tinggi, meminta tanpa kata kepada suaminya untuk tidak bicara. Dia membutuhkan ketenangan untuk berpikir. "Di pasar," katanya setelah terdiam lama. Tatapan Nyonya Tang dikunci oleh sang jenderal. "Aku bertemu dengan anak ini dua kali di pasar," terangnya. "Aku tidak mungkin salah mengenali walau anak itu hanya mengenakan pakaian lusuh sekali pun."

"Apa kau yakin?" Suara sang jenderal terdengar penuh penekanan. "Jangan mengatakan hal ini kepada siapa pun!" tegasnya setelah Nyonya Tang menganggukkan kepala. "Keluarga kita bisa mendapat masalah besar jika kau salah mengenali orang itu!"

Seketika Nyonya Tang bergerak gelisah di tempatnya. Dia menggigit bibir bawah sebelum bicara dengan nada takut, "Aku tidak akan mengatakan apa pun," janjinya.

"Bagus, karena itu yang harus kau lakukan!" balas sang jenderal sebelum berbalik pergi dengan lukisan Xiao Ling di tangannya.

Tanpa menunggu lama, Jenderal Tang memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk mencari keberadaaan Putri Xiao Ling di wilayah ibu kota Kerajaan Shen Lin. Beberapa prajurit membawa lukisan sang putri, bertanya ke sana ke mari hingga akhirnya tiba di Paviliun Mawar.

Kedatangan prajurit-prajurit kerajaan membuat Nyonya Ah Kum gelisah. Dia berjalan mondar-mandir dengan ekspresi keruh, di dalam kamarnya. Lukisan yang dibawa oleh prajurit bayaran jelas lukisan wajah Xiao Lan. Langkah kaki wanita itu terhenti seketika. Kedua bola mata sang nyonya membulat sempurna.

TAMAT - Golden Cage (Versi Original Karakter)Where stories live. Discover now