Bab 4

4K 470 50
                                    

Dilarang menyalin, menjiplak, mempublikasikan sebagian atau keseluruhan isi cerita tanpa seizin saya. Hargailah para penulis, tapi yang lebih penting; hargai dirimu sendiri. Jangan bangga menghasilkan karya cipta hasil jiplakan karya milik orang lain. ^^

.

.

.

Yang minat untuk koleksi versi cetaknya bisa isi formulir terlebih dahulu. Link form survey ada di wall saya. Isi cerita berbeda sekitar 20% dari versi fanfiction. Yang udah baca versi fanfiction pasti langsung tahu perbedaannya. Hehehe ....

Harga novel 150rb, diluar ongkir. Jika peminatnya ada lima puluh orang, PO akan resmi saya buka di bulan Desember 2018. Sampai saat ini untuk peminatnya baru ada sekitar 40 orang. Ayo, apa ada yang berminat lagi? 

Thank you!

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Jenderal Yu tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat mendengar kabar jika putrinya beserta Xiao Ling diusir oleh kaisar dari istan. Tubuh pria berusia enam puluh lima tahun itu menegang, kedua rahangnya mengetat. "Kenapa Lan diusir dari istana? Apa alasannya?" tanyanya, menahan diri.

Pantas saja, sudah hampir satu bulan ini perasaannya tidak enak. Ia terus teringat akan putri dan cucu kesayangannya. Karena alasan itu juga sang jenderal memutuskan untuk kembali ke ibukota. Jenderal Yu berpikir akan memberi kejutan kepada Lan dan Xiao Ling di hari ulang tahun cucu kesayangannya itu.

Prajurit kepercayaannya tidak langsung menjawab. Tiga hari lagi mereka tiba di istana. Mungkin ada baiknya jika tuannya mengetahui alasan pengusiran Selir Lan dari mulut kaisar.

"Chu?" panggil Jenderal Yu, tidak sabar. "Kau tangan kanan kepercayaanku. Kau pasti sudah tahu alasan kenapa Lan diusir dari istana. Iya, kan?"

Kepala Prajurit Chu tidak langsung menjawab. Kepalanya menunduk dalam. Rasa sesak memenuhi dada pria itu saat teringat ucapan beberapa prajurit istana, beberapa waktu yang lalu. "Hamba tahu," jawabnya, serak.

Jenderal Yu bergerak dari tempatnya berdiri. Ia sengaja mengutus Chu pergi ke istana terlebih dahulu untuk menyampaikan berita kedatangannya kepada kaisar, tapi siapa yang menyangka jika tangan kanan kepercayaannya itu akan kembali dengan membawa berita buruk bersamanya. "Chu?" panggilnya lagi, semakin tidak sabar.

"Selir Lan dituduh berselingkuh dengan Kepala Prajurit Berkuda Nian Ju," terang Chu tanpa bisa menatap kedua mata tuannya.

Jenderal Yu bergeming, ekspresinya memperlihatkan ketidakpercayaannya. Ia menggelengkan kepala dengan kuat setelahnya. "Tidak mungkin!" ucapnya. "Putriku terlalu mencintai kaisar untuk melakukan hal menjijikan seperti itu."

Sang jenderal memutuskan untuk duduk saat kedua kakinya tiba-tiba kehilangan tenaga untuk menopang tubuhnya. Kedua mata Jenderal Yu meredup, sedih. Ia terdiam untuk beberapa saat hingga akhirnya sebuah pertanyaan lain meluncur mulus dari tenggorokannya, "Hukuman apalagi yang diterima oleh putriku selain diusir dari istana?"

Chu membisu, lidahnya terasa kelu. Pria berusia empat puluh tahun itu mengenal Lan sejak wanita itu kecil. Ia bahkan sudah menganggap putri sang jenderal sebagai putrinya sendiri. Rasanya menyakitkan untuk mengatakan kebenaran kepada tuannya. "Kaisar menjatuhi hukuman pukulan sebanyak lima puluh kali."

TAMAT - Golden Cage (Versi Original Karakter)Where stories live. Discover now