LM 8

2.6K 329 13
                                    

Bounjour~~
Jangan lupa beramal yorobun~
Mari diklik tanda bintangnya~~
Cekidott~~



"Turun"

Acha mengangguk, melepas seatbelt ditubuhnya kemudian menoleh kesampingnya sebentar sebelum turun.

"Saya laper, ayo"

Acha kembali mengangguk, mengikuti langkah Marvin masuk kedalam resto didepannya.

"Kamu?" tanya Marvin.

"Gausah kak, aku udah makan tadi di kantin" tolak Acha saat Marvin bertanya setelah lelaki itu memesan.

Acha sebenarnya juga tidak tau jika Marvin menjemputnya saat dia baru selesai kelas tadi. Saat Acha berjalan menuju parkiran tiba-tiba Marvin menelfonnya dan bilang bahwa dia sudah menunggu di halte depan, akhirnya Acha mengubah arahnya dari parkiran menuju gerbang depan setelah sebelumnya menelfon Jihan bahwa dia tidak jadi ikut dengan mereka untuk pulang bareng.

"Ada apa kak?" Tanya Acha setelah pelayan tersebut pergi.

"Ya?"

"Kenapa jemput ke kampus?" Tanyanya lagi.

"Semalam saya udah bilang kan" kata Marvin.

Acha mengangguk, "Kak Marvin gak sibuk emangnya?"

"Iya"

"Iya?"

"Sibuk"

Acha mengangguk lagi, kalau sibuk buat apa jemput dia ke kampus? padahal sekarang masih jam kerja bukan? Ya walaupun sekarang sepertinya sedang jam makan siang karna Acha juga hari ini selesai kelas sebelum masuk jam makan siang.

Tak lama pesanan mereka, ah lebih tepatnya pesanan Marvin datang.

"Seenggaknya minum ini, saya gak tau kamu suka atau engga" kata Marvin sambil menyodorkan segelas jus alpukat padanya.

"Makasih kak" Balas Acha tersenyum.

Marvin mulai menyantap makanannya, begitu juga Acha yang meminum jusnya perlahan sambil menatap kearah jendela yang langsung menghadap jalanan.

Tadinya Acha berniat memainkan ponselnya sambil menunggu Marvin makan, tapi ia teringat perkataan mamahnya kalo lagi makan jangan main handphone, apalagi kalo makannya sama orang lain. Itulah mengapa Acha mengurungkan niatnya, padahal kalo dia lagi makan sendiri atau bareng sama Jihan Runa, makan sambil main handphone itu wajib sepertinya.

Acha menajamkan matanya saat melihat mobil putih yang sangat dikenalnya masuk kearah parkiran, entah kenapa dia merasa panik sekarang.

Acha melirik Marvin yang masih asik dengan makan siangnya, Acha kembali melirik kearah mobil tadi dan matanya membulat sempurna saat dua orang dari dalam mobil itu turun, seperti dugaannya itu Jihan dan Runa.

Acha menggigit bagian dalam bibirnya kemudian berdehem,"Emm, kak?"

Marvin mendongak sambil menaikkan alisnya seolah berkata 'ada apa'

"Acha izin ke toilet ya?" Kata Acha namun matanya tak lepas dari Runa juga Jihan yang semakin mendekat.

Marvin mengangguk, Acha mengambil tasnya dan berlalu menuju toilet sebelum kedua temannya itu melihatnya.

Acha memang belum memberi tau kedua temannya itu soal Marvin dan sepertinya tidak berniat memberi tau karena Acha sendiri juga tidak menganggap status antara dirinya dan Marvin yang walaupun masih bayangan gelap itu serius.

Let MeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant