6.Pulang bareng cowok

7 1 0
                                    

Disini Luna sekarang di halte sekolah yang sudah sepi tengah menunggu angkot untuk dirinya pulang.sudah dua hari ia selalu menggunakan kendaraan beroda empat yang satu ini.mekipun dani sudah mengembalikan fasilitas Luna tetapi ia hanya mengembalikan ponsel dan laptop nya saja,tidak dengan mobil kesayangan nya itu.kata Dani itung itung belajar hidup mandiri.

Saat sedang duduk melamun tiba tiba hujan turun.dan menyebabkan orang orang yang sedang berlalu lalang berhenti sejenak untuk sekedar meneduh.

Luna sedikit menggeser duduk nya karna ada ibu ibu dengan satu anak yang juga ikut meneduh di samping diri nya.

Tak lama dari itu ada seorang cowok yang juga ikut meneduh di halte.saat Luna menoleh ternyata itu adalah gibran.cowok yang tadi pagi bertemu dengan nya di kantin.walaupun sudah tiga tahun Luna mengenal Gibran tapi Luna tidak cukup kenal dengan laki laki ini.ia hanya tau sebatas nama saja.karna ia juga tidak ingin tahu tentang cowok terplayboy sekaligus badboy se SMA Bintang.

"Eh ada Lo lun,lagi ngapain disini?"tanya Gibran yang sudah menyadari kehadiran Luna di halte.

"Menurut Lo?"

"Emm kalau menurut gue ada dua kemungkinan yang menyebabkan Lo ada disini.yang pertama karna Lo lagi nungguin jemputan atau angkot dan yang kedua Lo lagi neduh sama kaya gue,"tutur Gibran.memang Gibran ini termasuk pada tipikal cowok yang banyak omong.

"Dua dua nya,"jawab Luna sambil terus menatap jalanan yang di juga di guyur hujan.

"Oh kalau dua dua nya, berarti Lo lagi nungguin yang jemput dong.kalau ngga ada yang jemput juga Sabi kali gue anterin pulang,"ajak Gibran dengan PD nya.

Luna menimang nimang tawaran dari Gibran terlebih dahulu.mungkin tidak ada salah nya jika ia mengiyakan ajakan gibran.toh angkot juga belum lewat sampe sekarang dan hari juga sudah semakin sore.ia takut kalau sampe magrib tidak ada angkot yang lewat dan dia berakhir sendirian disini.ishh Luna tidak mau hal itu sampe terjadi."yaudah deh gue mau,tapi ini Lo yang ngajak ya bukan gue yang minta,"ucap mentari sambil menoleh melihat Gibran.

Gibran mengangguk."iya ini gue yang ngajak"sahut nya.

Setelah di rasa hujan sudah mulai reda Gibran segera mengajak Luna untuk segera pulang."wah hujan nya udah reda nih,yuk gue anterin pulang"

Lalu keduanya segera menaiki motor Gibran kemudian melajukan motornya meninggalkan halte sekolah yang sedikit demi sedikit orang orang pun sudah pergi dari sana.

Tanpa mereka sadari dari gerbang sekolah ada seorang cowok yang memperhatikan intraksi mereka berdua.tadinya cowok itu akan mengajak Luna dan mengantarkan cewek itu pulang,tapi niat nya ia urungkan ketika melihat Luna sudah bersama cowok yang tak lain dan tak bukan adalah Gibran.

Di perjalanan hanya di isi dengan pertanyaan pertanyaan random yang Gibran lontarkan untuk luna.sedang yang di tanya hanya menjawab dengan gelengan atau anggukan sesekali Luna menjawab walau hanya dengar kata iya atau nggak.

"Eh ngomong ngomong rumah Lo dimana?"tanya Gibran kebingungan.

"Tuh di perumahan depan yang cat nya warna biru muda"jawab luna sambil menunjuk rumah nya,karna memang mereka sudah memasuki kawasan rumah mentari.

"Oh ternyata nggak jauh jauh amat"ucap Gibran sambil mengangguk anggukan kepala nya.

Lalu tak lama kemudian mereka berdua telah sampai di depan rumah luna.

Luna segera turun dan melepaskan helm yang di kenakan nya lalu memberikan nya pada Gibran."thanks ya udah nawarin tumpangan"

"Sama sama"jawab Gibran.

Lalu setelah itu Luna segera melangkah kan kaki membuka pagar rumah nya.

"Eh gue nggak di tawarin mampir nih"teriak Gibran.

"Ntar aja kapan kapan"jawab mentari yang sudah masuk ke dalam pekarangan rumah nya namun masih bisa mendengar suara Gibran yang dari luar.sebenar nya sih dia malas mengajak mampir cowok itu.apalgi sekarang ada kedua kakak nya,ntar dikira pacar Luna lagi.ih Luna nggak mau itu.

"Kapan kapan, berarti gue nanti bisa kesini lagi dong"gumam Gibran."YESS gue ada kesempatan buat deketin Luna"ucap nya lalu segera menyalakan motor nya dan meninggalkan pekarangan rumah Luna.

__________

"Eh  kakak udah pulang"ucap Lita yang melihat anak pertama nya yang baru pulang.

Lalu Lana segera menghampiri lita yang sedang menata makanan di meja makan untuk makan malam."Liya belum pulang?"tanya lana.karna ia tak melihat adik perempuan nya di ruang keluarga,biasanya kan Liya sore sore gini udah stay di depan tv untuk menonton film kartun kesukaan nya.walaupun ia sedikit cuek,tapi Lana tetap menyayangi adik nya meskipun jarang sekali ia menunjukan sikap itu di depan Liya.

"Udah,tapi lagi di kamar ngerjain pr katanya"jawab Lita.

Setelah itu Lana segera pergi ke kamar untuk bersih bersih dan menjalankan kewajiban nya sebagai seorang muslim.

Lana berbaring di tempat tidur nya memikirkan kejadian tadi siang yang ia lihat di gerbang sekolah,ya dia adalah cowok yang melihat interaksi antara Luna dan Gibran tadi siang.sebenar nya tadi selesai belajar dengan Luna ia tak langsung pulang melainkan pergi ke ruang guru dulu karna ada urusan dengan Bu yuyun.

Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya karna malah memikirkan wajah gadis yang sangat menyebalkan itu.

"Lan ayok makan dulu"teriak Lita dari bawah.

"Iya Bu"jawab Lana pelan mungkin suaranya tidak terdengar oleh Lita.kemudian ia beranjak dari tidur nya dan turun ke bawah.

Terlihat di bawah sudah ada ayah dan adik nya yang sudah menunggu dirinya.kemudian Lana segera duduk di samping Liya adik nya.

sedangkan Lita ia masih kutar ketir di dapur padahal sudah waktunya makan malam."mah ayok makan dulu"ucap Leo.

"Bentar yah lagi masak ini dulu bentar lagi Mateng kok"Leo hanya bisa mengelus dada nya saja melihat tingkah istrinya itu yang dari tadi ketar ketir terus.maklum lah ibu ibu suka sibuk.

Leo melirik melihat Lana."kak kata guru kakak,kakak jadi tutor belajar seorang cewek yah di sekolah?"tanya Leo yang sudah mengetahui hal itu dari Bu yuyun.sebenar nya suami Bu Yuyun itu adalah sahabat dari ayah Lana oleh sebab itu Leo bisa mengetahui hal ini.

"Iya yah"jawab Lana apa adanya.

"Cantik nggak cewek nya?"tanya Leo dengan memgerling jahil.

"Apaan sih namanya juga cewek pasti cantik lah,"ucap Lana seolah tak ingin membahas hal tentang ini.

"Wahh lagi ngomongin cewek ya,"ujar Lita yang tiba tiba datang dengan membawa masakan nya yang tadi ia masak.

"Iya nih mah katnya Lana disekol_"

"Apaan sih pah."Lana memotong ucapan Leo.

Leo pun yang merasa anak nya ini tak nyaman dengan pembahasan yang sekarang langsung diam tidak melanjutkan ucapannya dan segera mengalihkan topik pembicaraan."wah ibu masak apa nih?"

"Ini lho pah ibu masak kepiting kepiting kaya di mukbang itu,"sahut Lita sambil menyodorkan hasil makanan nya yang ia lihat dari ponsel waktu siang.

Lana&LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang